Lompat ke isi

Fauvisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +gambar
HsfBot (bicara | kontrib)
k +{{Authority control}}
Baris 9: Baris 9:


Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar [[Paul Gauguin]] kepada [[Paul Sérusier]]:
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar [[Paul Gauguin]] kepada [[Paul Sérusier]]:



:"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan [[kuning]]. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan [[ultramarine]]. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja [[vermillion]]."
:"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan [[kuning]]. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan [[ultramarine]]. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja [[vermillion]]."
Baris 46: Baris 45:
{{Reflist}}
{{Reflist}}
{{Westernart}}
{{Westernart}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Seni lukis]]
[[Kategori:Seni lukis]]

Revisi per 8 Juli 2021 07.22

Lukisan Henri Rousseau, The Hungry Lion Throws Itself on the Antelope, 1905
Henri Rousseau, The Hungry Lion Throws Itself on the Antelope, 1905, minyak diatas kanvas, 200 cm × 301 cm, Beyeler Foundation, Basel

Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.

Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.

Definisi

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier:

"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."

Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.

Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.

Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.

Pengaruh

Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.

Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.

Tokoh Fauvisme

Aliran seni lukis yang berhubungan erat

Referensi