Lompat ke isi

Batalyon Artileri Medan 7: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 37: Baris 37:
'''Batalyon Artileri Medan 7/Biring Galih''' atau '''Yonarmed 7/105 GS''' merupakan batalyon [[artileri]] medan gerak sendiri di bawah [[Kodam Jaya]] dan bermarkas di Jl. Raya Narogong [[Bantargebang, Bekasi|Bantargebang]], [[Kota Bekasi]]. '''Yon Armed 7 Kodam Jaya''', berdiri pada [[15 Februari]] [[1977]], Batalyon ini menggunakan meriam kaliber 105 mm Gerak Sendiri, varian tank AMX. Batalyon Armed-7 memiliki lambang satuan Biring Galih yang merupakan senjata sakti Pangeran Jayakarta saat berjuang melawan kolonial Belanda, dengan sesanti satuan ''"Dure Catru Winasena"'' yang berarti menghancurkan musuh dari jarak jauh, Batalyon Armed-7 bertekad untuk berbakti kepada Tanah Air demi Negara Kesatuan [[Republik Indonesia]].<ref>[https://www.blogger.com/profile/10398243924366460886 "Batalyon Armed-7/105 GS"]</ref>
'''Batalyon Artileri Medan 7/Biring Galih''' atau '''Yonarmed 7/105 GS''' merupakan batalyon [[artileri]] medan gerak sendiri di bawah [[Kodam Jaya]] dan bermarkas di Jl. Raya Narogong [[Bantargebang, Bekasi|Bantargebang]], [[Kota Bekasi]]. '''Yon Armed 7 Kodam Jaya''', berdiri pada [[15 Februari]] [[1977]], Batalyon ini menggunakan meriam kaliber 105 mm Gerak Sendiri, varian tank AMX. Batalyon Armed-7 memiliki lambang satuan Biring Galih yang merupakan senjata sakti Pangeran Jayakarta saat berjuang melawan kolonial Belanda, dengan sesanti satuan ''"Dure Catru Winasena"'' yang berarti menghancurkan musuh dari jarak jauh, Batalyon Armed-7 bertekad untuk berbakti kepada Tanah Air demi Negara Kesatuan [[Republik Indonesia]].<ref>[https://www.blogger.com/profile/10398243924366460886 "Batalyon Armed-7/105 GS"]</ref>


Batalyon ini sering mempunyai tugas untuk melaksanakan [[Penghormatan 21 meriam]] pada saat upacara peringatan detik-detik proklamasi di [[Istana negara]] dan penyambutan tamu negara.<ref>{{citation | title= 17 Tembakan Meriam TNI Iringi Detik-Detik Proklamasi | work= Pos Kota | publisher= poskotanews.com | date= 17 August 2016 | url=http://poskotanews.com/2016/08/17/17-tembakan-meriam-tni-iringi-detik-detik-proklamasi/ | accessdate= 13 June 2017 }}</ref>
Batalyon ini sering mempunyai tugas untuk melaksanakan [[Penghormatan 21 meriam]] pada saat upacara peringatan detik-detik proklamasi di [[Istana negara]] dan penyambutan tamu negara.<ref>{{citation | title= 17 Tembakan Meriam TNI Iringi Detik-Detik Proklamasi | work= Pos Kota | publisher= poskotanews.com | date= 17 August 2016 | url= http://poskotanews.com/2016/08/17/17-tembakan-meriam-tni-iringi-detik-detik-proklamasi/ | accessdate= 13 June 2017 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Komandan ==
== Komandan ==

Revisi per 10 Februari 2021 01.24

Batalyon Artileri Medan 7/Biring Galih
Berkas:Logo Yonarmed 7.png
Lambang Yonarmed 7/Biring Galih
Dibentuk15 Februari 1977
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
Markas BatalyonJl. Raya Narogong Bantargebang, Kota Bekasi
JulukanYonarmed 7/105 GS
MotoBiring Galih
Tokoh
Komandan BatalyonLetkol Arm. Arif Rahman, S.Sos.,[1]

Batalyon Artileri Medan 7/Biring Galih atau Yonarmed 7/105 GS merupakan batalyon artileri medan gerak sendiri di bawah Kodam Jaya dan bermarkas di Jl. Raya Narogong Bantargebang, Kota Bekasi. Yon Armed 7 Kodam Jaya, berdiri pada 15 Februari 1977, Batalyon ini menggunakan meriam kaliber 105 mm Gerak Sendiri, varian tank AMX. Batalyon Armed-7 memiliki lambang satuan Biring Galih yang merupakan senjata sakti Pangeran Jayakarta saat berjuang melawan kolonial Belanda, dengan sesanti satuan "Dure Catru Winasena" yang berarti menghancurkan musuh dari jarak jauh, Batalyon Armed-7 bertekad untuk berbakti kepada Tanah Air demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[2]

Batalyon ini sering mempunyai tugas untuk melaksanakan Penghormatan 21 meriam pada saat upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana negara dan penyambutan tamu negara.[3]

Komandan

  1. Letkol Arm Ineldi (2005 - 7 September 2006)
  2. Mayor Arm Irman Jaya (7 September 2006 - 26 Juni 2008)
  3. Letkol Arm Dedi Nurhadiman (26 Juni 2008 - 28 Oktober 2009)
  4. Letkol Arm Eric Christian Simanjuntak (28 Oktober 2009 - 2011)
  5. Mayor Arm Rama Hendarto Budiyanto (2011 - 28 November 2013)
  6. Mayor Arm Stefie Jantje Nuhujanan (28 November 2013 - 20 November 2014)
  7. Mayor Arm Doddy Suhadiman (20 November 2014 - 17 Juni 2016)
  8. Mayor Arm Arif Rahman (17 Juni 2016 - 28 Oktober 2017)
  9. Mayor Arm Suyikno, S. Sos. (28 Oktober 2017 - 2020)
  10. Letkol Arm Roni Hermawan, SH (2020 - Sekarang)

Referensi