Lompat ke isi

Semur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Windi Utari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10: Baris 10:
| course = Utama
| course = Utama
| served = Panas atau suhu ruangan
| served = Panas atau suhu ruangan
| main_ingredient = Daging sapi dan kentang dimasak dalam [[kecap manis]] dibumbui dengan [[bawang putih]], [[bawang merah]], [[pala]], [[cengkih]], dan [[kayu manis]], ditaburi dengan [[bawang merah]] goreng
| main_ingredient = Daging dan kentang dimasak dalam [[kecap manis]] dibumbui dengan [[bawang putih]], [[bawang merah]], [[pala]], [[cengkih]], dan [[kayu manis]], ditaburi dengan [[bawang merah]] goreng
| variations = [[Lidah sapi]], [[ayam (makanan)|ayam]], [[tahu]], [[telur (makanan)|telur]], ikan
| variations = [[Lidah sapi]], [[ayam (makanan)|ayam]], [[tahu]], [[telur (makanan)|telur]], ikan
| calories = 195 kalori
| calories = 195 kalori
Baris 16: Baris 16:
}}
}}
[[Berkas:BUMBU SEMUR.png|jmpl|RESEP BUMBU SEMUR]]
[[Berkas:BUMBU SEMUR.png|jmpl|RESEP BUMBU SEMUR]]
'''Semur''' adalah hidangan [[daging]] rebus dari [[Indonesia]] yang diolah dalam [[kuah]] berwarna coklat pekat yang terbuat dari [[kecap manis]], [[bawang merah]], [[bawang bombay]], [[pala]] dan [[cengkih]]. Kecap manis yang terbuat dari [[kedelai hitam]] adalah bahan paling penting dalam proses pembuatan semur karena berfungsi untuk menguatkan cita rasa, tetapi harus tetap terasa menyatu harmonis dengan bahan-bahan lainnya. Selain berbahan utama [[daging sapi]] dan [[kentang]], semur juga berdiri dari bermacam-macam variasi dalam penyajiannya, seperti penambahan tahu, tempe, telur, ikan, dan bahan lain-lain sesuai dengan selera masyarakat di daerah masing-masing.
'''Semur''' adalah hidangan [[daging]] rebus dari [[Indonesia]] yang diolah dalam [[kuah]] berwarna coklat pekat yang terbuat dari [[kecap manis]], [[bawang merah]], [[bawang bombay]], [[pala]] dan [[cengkih]]. Kecap manis yang terbuat dari [[kedelai hitam]] adalah bahan paling penting dalam proses pembuatan semur karena berfungsi untuk menguatkan cita rasa, tetapi harus tetap terasa menyatu harmonis dengan bahan-bahan lainnya. Selain berbahan utama [[daging]] dan [[kentang]], semur juga berdiri dari bermacam-macam variasi dalam penyajiannya, seperti penambahan tahu, tempe, telur, ikan, dan bahan lain-lain sesuai dengan selera masyarakat di daerah masing-masing.


== Etimologi ==
== Etimologi ==

Revisi per 19 November 2021 13.45

Semur
Semur daging, daging sapi dimasak dengan kentang, ditaburi bawang goreng
Nama lainSmoor (dialek Belanda)
SajianUtama
Tempat asalIndonesia
DaerahAsia Tenggara
Dibuat olehAdaptasi Indonesia dari "Smoor" Belanda
Suhu penyajianPanas atau suhu ruangan
Bahan utamaDaging dan kentang dimasak dalam kecap manis dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, pala, cengkih, dan kayu manis, ditaburi dengan bawang merah goreng
VariasiLidah sapi, ayam, tahu, telur, ikan
Energi makanan
(per porsi )
195 kalori kkal
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
RESEP BUMBU SEMUR

Semur adalah hidangan daging rebus dari Indonesia yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat yang terbuat dari kecap manis, bawang merah, bawang bombay, pala dan cengkih. Kecap manis yang terbuat dari kedelai hitam adalah bahan paling penting dalam proses pembuatan semur karena berfungsi untuk menguatkan cita rasa, tetapi harus tetap terasa menyatu harmonis dengan bahan-bahan lainnya. Selain berbahan utama daging dan kentang, semur juga berdiri dari bermacam-macam variasi dalam penyajiannya, seperti penambahan tahu, tempe, telur, ikan, dan bahan lain-lain sesuai dengan selera masyarakat di daerah masing-masing.

Etimologi

Semur berasal dari bahasa Belanda yaitu "Smoor" yang berarti masakan itu telah direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan-lahan.[1] "Smoor" dalam bahasa Belanda juga berarti braising atau teknik masak dengan cara merebus lama dengan api kecil hingga daging empuk.

Sejarah dan asal mula

Sejarah menunjukkan bahwa hidangan daging rebus berbumbu di Indonesia ternyata telah dikenal sejak abad ke-9 Masehi. Hal ini terlihat dari beberapa prasasti, relief candi dan kakawin di Jawa yang menceritakan “Ganan, hadanan prana wdus” atau disediakan sayuran kerbau dan kambing. Akan tetapi apakah hidangan daging kerbau dan kambing ini adalah mirip semur belum dapat dipastikan.

Sejak berabad-abad lalu, Indonesia yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan dunia telah dikenal sebagai kawasan yang memiliki kekayaan alami rempah-rempah. Eksotisme citarasa rempah-rempah ini kemudian mengundang minat para pedagang dan pendatang dari berbagai bangsa untuk datang ke Nusantara dan melakukan ekspedisi. Pedagang dan pendatang tersebut masing-masing membawa budaya yang lambat laun berbaur dengan keseharian masyarakat asli Indonesia pada saat itu. Pembauran tersebut kemudian menciptakan interaksi budaya dan mengembangkan berbagai tradisi nusantara yang istimewa, termasuk di bidang kuliner. Kekhasan citarasa rempah-rempah Indonesia berpadu dengan berbagai variasi teknik pengolahan makanan menghasilkan kreasi hidangan unik seperti Semur, yang sudah ada dari tahun 1600.

Interaksi antara masyakat Belanda dan Indonesia terutama dalam pengolahan makanan juga turut mengembangkan cita rasa semur. Makanan yang pernah dijadikan sebagai menu utama dalam perjamuan bangsa Belanda ini berasal dari kata ‘smoor’ (bahasa Belanda) menjadi ‘semur’ (bahasa serapan). ‘Smoor’ dalam bahasa Belanda berarti masakan itu telah direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Salah satu buku resep tertua dan paling lengkap mendokumentasikan resep masakan di Hindia Belanda, Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbit pada 1902, memuat enam resep semur (Smoor Ajam I, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van Kip, Solosche Smoor van Kip). Buku ini menegaskan bahwa smoor yang kemudian dilafalkan sebagai semur adalah masakan yang dikembangkan di dalam dapur Indis, kaum peranakan Eropa.[2][3]

Seiring berjalannya waktu, Semur kemudian melekat menjadi tradisi bangsa Indonesia dan dihidangkan di berbagai perhelatan adat. Masyarakat Betawi menjadikan Semur sebagai bagian dari tradisi yang selalu dihidangkan saat Lebaran dan acara perkawinan. Tak hanya menjadi primadona dalam kebudayaan Betawi, Semur juga kerap muncul pada acara-acara perayaan di berbagai penjuru nusantara seperti Kalimantan dan Sumatra. Tentunya, dengan citarasa dan tampilan yang disesuaikan dengan selera masyarakat setempat.

Pada awalnya konotasi semur lekat dengan hidangan daging sapi yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat, tetapi kemudian dikreasikan dengan daging kambing, ayam, telur, juga untuk produk nabati, seperti tahu, tempe, terong, dan lainnya. Hidangan semur menjadi sajian sehari-hari di Indonesia. Tak heran apabila semur ditemukan di berbagai wilayah Indonesia dengan ragam citarasanya.

Semur sebagai merupakan contoh seni kuliner sebagai hasil interaksi berbagai suku bangsa di Indonesia yang diwariskan secara turun-menurun dalam suatu masyarakat tertentu sebagai salah satu identitas. Jadi dapat dikatakan bahwa Semur adalah juga sebuah bagian identitas budaya kuliner Indonesia.

Variasi semur

  • Semur Betawi (semur jengkol) [4]
  • Semur Manado
  • Semur Malbi (Palembang)[5]
  • Semur Lidah dari Bali
  • Semur Daging ala Aceh
  • Semur Goreng dari Samarinda
  • Semur Ikan (Purwokerto)
  • Semur Ternate (ditambahkan cuka)
  • Semur Santan Maluku,
  • Semur Terong, dan Tahu (dari Jawa Barat)

Referensi