Batalyon Artileri Medan 7: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 53: | Baris 53: | ||
# Mayor Arm Arif Rahman, S.sos. (17 Juni 2016 - 28 Oktober 2017)<ref>[http://tni.mil.id/view-98230-pangdam-jaya-pimpin-sertijab-komandan-batalyon-armed-7105-gs.html "Pangdam Jaya Pimpin Sertijab Komandan Batalyon Armed-7/105 GS"]</ref> |
# Mayor Arm Arif Rahman, S.sos. (17 Juni 2016 - 28 Oktober 2017)<ref>[http://tni.mil.id/view-98230-pangdam-jaya-pimpin-sertijab-komandan-batalyon-armed-7105-gs.html "Pangdam Jaya Pimpin Sertijab Komandan Batalyon Armed-7/105 GS"]</ref> |
||
# Mayor Arm Suyikno, S.Sos. (28 Oktober 2017 - 2020) |
# Mayor Arm Suyikno, S.Sos. (28 Oktober 2017 - 2020) |
||
# Letkol Arm Roni Hermawan, S.H. |
# Letkol Arm Roni Hermawan, S.H., M.M. (2020 - 2021) |
||
# Letkol Arm Nikolas Sirilus (2021 - Sekarang) |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 26 Agustus 2021 15.21
Batalyon Artileri Medan 7/Biring Galih | |
---|---|
Berkas:Logo Yonarmed 7.png | |
Dibentuk | 15 Februari 1977 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Satuan Bantuan Tempur |
Peran | Artileri medan |
Bagian dari | Kodam Jaya |
Markas Batalyon | Jl. Raya Narogong Bantargebang, Kota Bekasi |
Julukan | Yonarmed 7/105 GS |
Moto | Biring Galih |
Batalyon Artileri Medan 7/Biring Galih (Yonarmed 7/105 GS) merupakan batalyon artileri medan "gerak sendiri" (self operating) yang berada di bawah komando Kodam Jaya dan bermarkas di Jl. Raya Narogong Bantargebang, Kota Bekasi. Yon Armed 7 berdiri pada 15 Februari 1977 dan menggunakan meriam kaliber 105 mm Gerak Sendiri serta memiliki varian tank AMX. Batalyon Armed 7 memiliki lambang satuan "Biring Galih" yang merupakan senjata sakti Pangeran Jayakarta saat berjuang melawan kolonial Belanda, dengan sesanti satuan "Dure Catru Winasena" yang berarti menghancurkan musuh dari jarak jauh.[1]
Alutsista
Kekuatan armada tempur Yonarmed 7/105 GS Kodam Jaya, Bantargebang, Kota Bekasi, masih mengandalkan alutsista lama. Seperti meriam 105 mm GS, meriam 105 mm gerak sendiri, Saat ini Batalyon Artileri Medan 7/105 GS di lengkapi dengan alutsista baru Meriam 155 MM M109A4 BE.[2]
Tugas Kehormatan
Batalyon ini juga mempunyai tugas kehormatan kenegaraan untuk melaksanakan tembakan meriam sebanyak 17 kali pada saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada 17 agustus yang dilaksanakan di halaman Monas.[3] Serta juga sering ditugaskan untuk melaksanakan tembakan penghormatan sebanyak 21 kali (21-Gun salute) pada saat upacara penyambutan kenegaraan untuk tamu negara di halaman istana kepresidenan.[4]
Komandan
- Letkol Arm Ineldi (2005 - 7 September 2006)
- Mayor Arm Irman Jaya (7 September 2006 - 26 Juni 2008)
- Letkol Arm Dedi Nurhadiman (26 Juni 2008 - 28 Oktober 2009)
- Letkol Arm Eric Christian Simanjuntak (28 Oktober 2009 - 2011)
- Mayor Arm Rama Hendarto Budiyanto (2011 - 28 November 2013)
- Mayor Arm Stefie Jantje Nuhujanan (28 November 2013 - 20 November 2014)
- Mayor Arm Doddy Suhadiman (20 November 2014 - 17 Juni 2016)
- Mayor Arm Arif Rahman, S.sos. (17 Juni 2016 - 28 Oktober 2017)[5]
- Mayor Arm Suyikno, S.Sos. (28 Oktober 2017 - 2020)
- Letkol Arm Roni Hermawan, S.H., M.M. (2020 - 2021)
- Letkol Arm Nikolas Sirilus (2021 - Sekarang)
Referensi
- ^ "Batalyon Armed-7/105 GS"
- ^ "Pusdik Armed Miliki Alutsista Kelas Dunia, Saat Ini Sistem Modernisasi Pun Telah Dijalankan"
- ^ "17 Tembakan Meriam TNI Iringi Detik-Detik Proklamasi", Pos Kota, poskotanews.com, 17 August 2016, diakses tanggal 13 June 2017[pranala nonaktif permanen]
- ^ 21 Tembakan Meriam Siap Sambut Raja Salman di Istana Bogor
- ^ "Pangdam Jaya Pimpin Sertijab Komandan Batalyon Armed-7/105 GS"