Kabupaten Tegal: Perbedaan antara revisi
Penyegaran kata (lagi) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Sejarah: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 81: | Baris 81: | ||
Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500–an. |
Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500–an. |
||
Kabupaten Tegal berdiri pada tanggal 18 Mei 1601 |
Kabupaten Tegal berdiri pada tanggal 18 Mei 1601. Cikal bakal berdirinya Kabupaten Tegal tidak dapat dipisahkan dari sosok ketokohan [[Ki Gede Sebayu]]. Menurut silsilah, Ki Gede Sebayu merupakan keturunan trah [[Majapahit]] dari Batoro Katong atau Syech Sekar Delima (Adipati Wengker Ponorogo). Ayah Ki Gede Sebayu bernama Pangeran Onje (Adipati [[Purbalingga]]). |
||
Sejak kecil, Ki Gede Sebayu diasuh oleh eyangnya yaitu Ki Ageng Wunut yang selama hidupnya diajari budi pekerti luhur. Hal ini membawa dampak bagi perkembangan Ki Gede Sebayu yang tumbuh menjadi anak yang berperilaku ramah dan santun. Setelah menginjak dewasa, Ki Gede Sebayu oleh ayahnya disuwitakan untuk menjadi prajurit di [[Kesultanan Pajang|Keraton Pajang]]. Sebagai prajurit tamtama, Ki Gede Sebayu memperoleh pendidikan keprajuritan dan ilmu kanuragan. Ki Gede Sebayu mempunyai 2 orang anak yaitu Raden Ayu Rara Giyanti Subhaleksana dan Raden Mas Hanggawana. |
|||
Pada saat [[Arya Pangiri]] merebut tahta [[Kesultanan Pajang|Pajang]] dari [[Pangeran Benawa|Pangeran Benowo]]. Ki Gede Sebayu pergi meninggalkan keraton Pajang menuju Desa Sedayu. Ki Gede Sebayu kemudian bergabung dengan prajurit [[Kesultanan Mataram|Mataram]] bersama [[Pangeran Benawa|Pangeran Benowo]] untuk menyingkirkan Arya Pangiri. |
|||
Ketika itu Ki Gede Sebayu dengan tombak pendeknya menyerang prajurit Arya Pangiri, sehingga banyak yang tewas dan akhirnya Arya Pangiri menyerah dan diusir dari Keraton Pajang. Kemudian [[Kesultanan Pajang|Keraton pajang]] diserahkan kepada Pangeran Benowo. Setelah selesai pertempuran (1587), Ki Gede Sebayu dan pengikutnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke arah barat dan sampai di Desa Taji, [[Bagelan]] disambut oleh Demung Ki Gede Karang Lo. |
|||
[[Ki Gede Sebayu]] melanjutkan perjalanan ke [[Purbalingga]] untuk ziarah ke makam ayahnya. |
|||
Setelah berziarah ke makam ayahnya, Ki Gede Sebayu kemudian berjalan ke utara melewati [[Gunung Slamet]]. Sampai di Desa Pelawangan, ia lalu menyusuri pantai utara ke arah barat dan sampailah di Padepokan Ki Gede Wonokusumo disekitar [[Kali Gung]]. Kedatangan Ki Gede Sebayu bersama rombongan yang bermaksud ''“mbabat alas”'' membangun masyarakat tlatah Tegal disambut gembira oleh Ki Gede Wonokusumo. |
|||
Melihat kesuburan tanahnya, Ki Gede Sebayu tergugah dan berniat bersama-sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Daerah yang sebagian besar merupakan tanah lading tersebut kemudian dinamakan Tegal. |
|||
Atas keberhasilannya, pada 18 Mei 1601 [[Panembahan Senopati]] mengangkat Ki Gede Sebayu menjadi Juru Demung (Penguasa Lokal di Tlatah Tegal) dengan pangkat Tumenggung setingkat Bupati. Peristiwa inilah yang merupakan berdirinya Kabupaten Tegal pada tanggal 18 Mei 1601. |
|||
== Geografi == |
== Geografi == |
Revisi per 26 Oktober 2021 18.43
Kabupaten Tegal | |
---|---|
Transkripsi Lain | |
• Jawa | ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦠꦼꦒꦭ꧀ |
Julukan: Kota Poci | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Ibukota | Kota Slawi |
Didirikan | 18 Mei 1601 |
Dasar Hukum | UU No.13 Tahun 1950 |
Pendiri | Ki Gede Sebayu |
Dinamai berdasarkan | Teteguall |
Pemerintahan | |
• Badan | Pemerintah Kabupaten Tegal |
• Bupati | Dra. Hj Umi Azizah |
• Wakil Bupati | Sabilillah Ardie |
Luas | |
• Total | 876,10 km2 (338,26 sq mi) |
Peringkat | ke-21 di Jawa Tengah |
Populasi (sensus 2016 [1]) | |
• Total | 1,436,172 jiwa |
• Kepadatan | 1,639/km2 (4,240/sq mi) |
Demonim | Wong Tegal (eng : Tegalese) |
Demografi | |
• Suku Bangsa | Jawa |
• Bahasa | Jawa, Indonesia |
Zona waktu | UTC+7 (Waktu Indonesia Barat) |
Kode area telepon | +62 283 |
Kode ISO 3166 | ID-SLW |
Plat Kendaraan | G |
Kecamatan terluas | Bumijawa - 88,54 km2 |
Kecamatan terpadat | Adiwerna - (119.751 jiwa - 2016) |
Kecamatan | 18 |
- Desa - Kelurahan | 281 6 |
Fauna | Jalak Suren |
Situs web | www |
Tegal (Hanacaraka: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦠꦼꦒꦭ꧀, Bahasa Banyumasan: Kabupatèn Têgal) adalah salah satu kabupaten yang terletak di bagian barat laut provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang memiliki luas 876,10 km2. Pusat administrasinya dulu berada di Kota Tegal yang terletak di sudut barat laut kabupaten ini, tetapi kemudian Tegal secara administratif terpisah dari kabupaten dan membentuk wilayah sendiri. Kemudian digantikan oleh Kota Slawi sebagai pusat adminitrasi Kabupaten Tegal hingga saat ini, yang merupakan pinggiran kota yang terletak sekitar 20 km dari selatan pusat kota dan dalam batas kabupaten.
Sejarah
Nama Tegal berasal dari nama Tetegal, tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian. Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500–an.
Kabupaten Tegal berdiri pada tanggal 18 Mei 1601. Cikal bakal berdirinya Kabupaten Tegal tidak dapat dipisahkan dari sosok ketokohan Ki Gede Sebayu. Menurut silsilah, Ki Gede Sebayu merupakan keturunan trah Majapahit dari Batoro Katong atau Syech Sekar Delima (Adipati Wengker Ponorogo). Ayah Ki Gede Sebayu bernama Pangeran Onje (Adipati Purbalingga).
Sejak kecil, Ki Gede Sebayu diasuh oleh eyangnya yaitu Ki Ageng Wunut yang selama hidupnya diajari budi pekerti luhur. Hal ini membawa dampak bagi perkembangan Ki Gede Sebayu yang tumbuh menjadi anak yang berperilaku ramah dan santun. Setelah menginjak dewasa, Ki Gede Sebayu oleh ayahnya disuwitakan untuk menjadi prajurit di Keraton Pajang. Sebagai prajurit tamtama, Ki Gede Sebayu memperoleh pendidikan keprajuritan dan ilmu kanuragan. Ki Gede Sebayu mempunyai 2 orang anak yaitu Raden Ayu Rara Giyanti Subhaleksana dan Raden Mas Hanggawana.
Pada saat Arya Pangiri merebut tahta Pajang dari Pangeran Benowo. Ki Gede Sebayu pergi meninggalkan keraton Pajang menuju Desa Sedayu. Ki Gede Sebayu kemudian bergabung dengan prajurit Mataram bersama Pangeran Benowo untuk menyingkirkan Arya Pangiri.
Ketika itu Ki Gede Sebayu dengan tombak pendeknya menyerang prajurit Arya Pangiri, sehingga banyak yang tewas dan akhirnya Arya Pangiri menyerah dan diusir dari Keraton Pajang. Kemudian Keraton pajang diserahkan kepada Pangeran Benowo. Setelah selesai pertempuran (1587), Ki Gede Sebayu dan pengikutnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke arah barat dan sampai di Desa Taji, Bagelan disambut oleh Demung Ki Gede Karang Lo.
Ki Gede Sebayu melanjutkan perjalanan ke Purbalingga untuk ziarah ke makam ayahnya. Setelah berziarah ke makam ayahnya, Ki Gede Sebayu kemudian berjalan ke utara melewati Gunung Slamet. Sampai di Desa Pelawangan, ia lalu menyusuri pantai utara ke arah barat dan sampailah di Padepokan Ki Gede Wonokusumo disekitar Kali Gung. Kedatangan Ki Gede Sebayu bersama rombongan yang bermaksud “mbabat alas” membangun masyarakat tlatah Tegal disambut gembira oleh Ki Gede Wonokusumo.
Melihat kesuburan tanahnya, Ki Gede Sebayu tergugah dan berniat bersama-sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Daerah yang sebagian besar merupakan tanah lading tersebut kemudian dinamakan Tegal.
Atas keberhasilannya, pada 18 Mei 1601 Panembahan Senopati mengangkat Ki Gede Sebayu menjadi Juru Demung (Penguasa Lokal di Tlatah Tegal) dengan pangkat Tumenggung setingkat Bupati. Peristiwa inilah yang merupakan berdirinya Kabupaten Tegal pada tanggal 18 Mei 1601.
Geografi
Bagian utara Kabupaten Tegal merupakan dataran rendah. Sedangkan di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (3.428 meter). Di perbatasan Kabupaten Pemalang, terdapat rangkaian perbukitan terjal dan sungai besar yang mengalir, yaitu Kali Gung dan Kali Erang, keduanya bermata air di hulu Gunung Slamet.
Posisi Geografis
Kabupaten Tegal terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah, dengan letak geografis 108°57'6"–109°21'30" BT dan 6°02'41"–7°15'30" LS. Dan mempunyai letak yang strategis pada jalan Semarang - Tegal - Cirebon serta Semarang - Tegal - Purwokerto dan Cilacap, dengan fasilitas pelabuhan di Kota Tegal.
Batas Wilayah
Utara | Laut Jawa, dan Kota Tegal |
Timur | Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Purbalingga |
Selatan | Kabupaten Brebes dan, Kabupaten Banyumas |
Barat | Kabupaten Brebes, dan Kota Tegal |
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Periode | Keterangan | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Ki Gede Sebayu | 1601 | 1620 | 1 | ||||
2 | Ki Gede Honggowono | 1620 | 1625 | 2 | ||||
3 | Pangeran Adipati Martoloyo | 1625 | 1678 | 3 | ||||
4 | Tumenggung Sindurejo (Pranantaka) |
1678 | 1679 | 4 | ||||
5 | Tumenggung Honggowono (Reksonegoro) |
1679 | 1680 | 5 | ||||
6 | Tumenggung Secowijoyo | 1680 | 1697 | 6 | ||||
7 | Tumenggung Secomenggolo | 1697 | 1700 | 7 | ||||
8 | Tritonoto | 1700 | 1702 | 8 | ||||
9 | Tumenggung Bodroyudo Secowardoyo I (Reksonegoro II) |
1702 | 1746 | 9 | ||||
10 | Tumenggung Secowardoyo II (Reksonegoro III) |
1746 | 1776 | 10 | ||||
11 | Tumenggung Kartoyodo (Reksonegoro IV) |
1776 | 1800 | 11 | ||||
12 | R. M. Panji Haji Cokronegoro VI | 1800 | 1816 | 12 | ||||
13 | Tumenggung Surenggrono | 1816 | 1816 | 13 | ||||
14 | Tumenggung Sumodiwangso/ Surodiwongso, Suroloyo (Reksonegoro) |
1816 | 1819 | 14 | ||||
15 | Tumenggung Secomenggolo | 1819 | 1821 | 15 | ||||
16 | R. M. A. Reksonegoro IV | 1821 | 1857 | 16 | ||||
17 | Tumenggung Sosronegoro | 1857 | 1858 | 17 | ||||
18 | Mas Ronggo Surodipuro | 1858 | 1862 | 18 | ||||
19 | R. Tumenggung Widyodiningrat | 1862 | 1864 | 19 | ||||
20 | R. Tumenggung Panji Sosrokusumo | 1864 | 1869 | 20 | ||||
21 | R. M. Ore (R. M. A. Reksonegoro VII) |
1869 | 21 | |||||
22 | R. M. Kis (R. M. A. Reksonegoro VIII) |
1903 | 22 | |||||
23 | R. M. Suyitno (R. M. A. Reksonegoro IX) |
1903 | 1929 | 23 | ||||
24 | R. M. Susmono (R. M. A. Reksonegoro X) |
1929 | 1935 | 24 | ||||
25 | J. Patih R. Subiyanto | 1935 | 1937 | 25 | ||||
26 | R. Tumenggung Slamet Kertonegoro | 1937 | 1942 | 26 | ||||
27 | Mr. Moh. Besar | 1942 | 1944 | 27 | ||||
28 | Raden Sunaryo | 1944 | 1945 | 28 | ||||
Masa Pemerintahan Indonesia | ||||||||
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Periode | Wakil Bupati | Keterangan | ||
29 | Kyai Abu Syujai | 1945 | 1946 | 29 | ||||
30 | Prawoto Sudibyo | 1946 | 1948 | 30 | ||||
31 | R. Soeputro | 1948 | 1949 | 31 | ||||
32 | R. M. Susmono Reksonegoro | 1949 | 1950 | 32 | ||||
33 | R. M. Sumindro | 1950 | 1955 | 33 | ||||
34 | R. M. Projosumarto | 1955 | 1960 | 34 | ||||
35 | Sutoro | 1960 | 1966 | 35 | ||||
— | Munadi (Penjabat) |
1966 | 1966 | — | ||||
— | R. Sutarjo (Penjabat) |
1966 | 1967 | — | ||||
35 | Kol. R. Soepadi Joedodarmo |
1967 | 1973 | 35 | ||||
36 | ||||||||
36 | Letkol R. Samino Sastrosuwignyo |
1973 | 1977 | |||||
— | Drs. Herman Sumarmo (Pelaksana tugas) |
1977 | 1978 | — | ||||
37 | Hasyim Dirjosubroto | 1978 | 1989 | 37 | ||||
38 | ||||||||
39 | ||||||||
38 | Drs. H. Wienachto |
1989 | 1991 | |||||
— | Drs. Sudiatno (Pelaksana tugas) |
1991 | 1991 | |||||
39 | Drs. H. Soetjipto |
1991 | 1998 | |||||
40 | ||||||||
— | Drs. Setiawan Sadono (Pelaksana tugas) |
1998 | 1999 | — | ||||
40 | Drs. H. Soediharto |
1999 | 2004 | 41 | ||||
41 | Agus Riyanto S.Sos, M.M. |
2004 | 2009 | 42 | H. M. Hammam Miftah S.Ag, M.M. |
|||
2009 | 2011 | 43 | H. M. Herry Soelistyawan S.H., M.Hum |
|||||
42 | H. M. Herry Soelistyawan S.H., M.Hum |
2011 | 2013 | |||||
— | Drs. Haron Bagas Prakosa M.Hum |
2013 | 2013 | |||||
— | Ir. Satrio Hidayat (Penjabat) |
2013 | 2014 | |||||
43 | Dr. (HC) Enthus Susmono |
8 Januari 2014 | 14 Mei 2018 | 44 | Dra. Hj. Umi Azizah |
[a] | ||
Drs. Sinoeng Nugroho Rahmadi M.M. (Pejabat Sementara) |
14 Februari 2018 | 23 Juni 2018 | — | [b] | ||||
— | Dra. Hj. Umi Azizah |
14 Mei 2018 | 5 November 2018 | [c] | ||||
44 | 5 November 2018 | 8 Januari 2019 | [d] | |||||
8 Januari 2019 | 8 Januari 2024 | 45 | H. Sabilillah Ardie B.Sc. |
|||||
— | Amir Makhmud (Pelaksana harian) |
8 Januari 2024 | 10 Januari 2024 | — | ||||
— | Dr. Agustyarsyah S.SiT., S.H., M.P. |
10 Januari 2024 | Petahana | — |
- Catatan
- ^ Meninggal dunia pada saat menjabat
- ^ Menjabat sementara karena Bupati Enthus Susmono dan Umi Azizah mengikuti Pilkada Bupati Tegal 2018
- ^ Pelaksana tugas menggantikan Enthus Susmono yang wafat
- ^ Bupati Definitif untuk periode sisa masa jabatan 2014–2019
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Tegal dalam lima periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
2004–2009[2] | 2009–2014[3] | 2014–2019[4] | 2019–2024[5] | 2024–2029 | ||
PKB | 14 | 8 | 12 | 14 | 17 | |
Gerindra | (baru) 1 | 5 | 7 | 8 | ||
PDI-P | 12 | 13 | 11 | 12 | 10 | |
Golkar | 6 | 6 | 6 | 6 | 7 | |
NasDem | (baru) 1 | 1 | 0 | |||
PKS | 4 | 5 | 3 | 2 | 4 | |
Hanura | (baru) 1 | 3 | 1 | 0 | ||
PAN | 5 | 5 | 2 | 1 | 1 | |
Demokrat | (baru) 0 | 6 | 3 | 2 | 0 | |
Perindo | (baru) 1 | 0 | ||||
PPP | 4 | 3 | 4 | 3 | 3 | |
Buruh | 0 | 1 | ||||
PKNU | (baru) 1 | |||||
Jumlah Anggota | 45 | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 6 | 11 | 10 | 11 | 7 |
Kecamatan
Secara administratif Kabupaten Tegal terbagi dalam 18 kecamatan, yang terdiri atas 281 desa dan 6 kelurahan. Sejak berdiri, pusat pemerintahan Kabupaten Tegal berada di Tegal. Namun sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1984, pusat pemerintahannya dipindahkan dari wilayah Kota Tegal ke Kecamatan Slawi. Tahun 1986, Kecamatan Sumurpanggang dilebur kedalam wilayah Kota Tegal, bersama dengan beberapa desa dari Kecamatan Dukuhturi menurut Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1986. Mulai akhir tahun 1989, Kecamatan Slawi dikembangkan menjadi Ibu kota Kabupaten Tegal. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 1.596.996 jiwa dengan luas wilayah 878,79 km² dan sebaran penduduk 1.817/km².[6][7][8]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tegal, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[9] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.28.11 | Adiwerna | 21 | 52494 | Desa | ||
33.28.04 | Balapulang | 20 | 52464 | Desa | ||
33.28.03 | Bojong | 17 | 52465 | Desa | ||
33.28.02 | Bumijawa | 18 | 52466 | Desa | ||
33.28.13 | Dukuhturi | 18 | 52492 | Desa | ||
33.28.18 | Dukuhwaru | 10 | 52451 | Desa | ||
33.28.07 | Jatinegara | 17 | 52473 | Desa | ||
33.28.08 | Kedungbanteng | 10 | 52472 | Desa | ||
33.28.15 | Kramat | 1 | 19 | 52481 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.28.06 | Lebaksiu | 15 | 52461 | Desa | ||
33.28.01 | Margasari | 13 | 52463 | Desa | ||
33.28.05 | Pagerbarang | 13 | 52462 | Desa | ||
33.28.09 | Pangkah | 23 | 52471 | Desa | ||
33.28.10 | Slawi | 5 | 5 | 52411-52419 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.28.16 | Suradadi | 11 | 52482 | Desa | ||
33.28.12 | Talang | 19 | 52493 | Desa | ||
33.28.14 | Tarub | 20 | 52484 | Desa | ||
33.28.17 | Warureja | 12 | 52483 | Desa | ||
TOTAL | 18 | 6 | 281 |
Penduduk
Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten terpadat di Jawa Tengah. Persebaran populasi yang paling utama, yaitu di selatan Kota Tegal dan sepanjang Jalan Raya Tegal - Slawi.
Bahasa
Dalam keseharian, masyarakat Kabupaten Tegal menggunakan Bahasa Jawa dengan Dialek Tegal.
Ekonomi
Masyarakat Kabupaten Tegal banyak yang membuka usaha di sektor industri rumah tangga, di antaranya pengecoran, pengerjaan logam, tekstile, shuttlecock, furniture, dan gerabah. Terdapat juga pabrik industri bahan baku kapur tulis dan bubuk di daerah Margasari sebagai pemasok utama bubuk di Kabupaten Tegal.
Masyarakat Kabupaten Tegal berusaha di sektor pertanian dan perkebunan, terutama di bagian selatan Kabupaten Tegal, yaitu Kecamatan Bumijawa dan Bojong.
Di sektor kelautan dan perikanan, warga pesisir, terutama Kecamatan Suradadi mencari ikan di Laut Jawa sampai ke Laut Tiongkok Selatan (kepulauan Riau). Hasil tangkapan tersebut, dijual ke pelabuhan perikanan Jakarta, Cirebon, Pekalongan dan Kota Tegal. Warga pesisir Kabupaten Tegal juga banyak yang membuka usaha tambak udang windu, dan ikan bandeng (juga penjualan bibitnya). Di sektor peternakan, masyarakat Kabupaten Tegal banyak mengusahakan peternakan ayam, dan Itik Tegal (Indian Runner) untuk suplai industri telur asin di Brebes. Di pedesaan terdapat juga ternak kambing, sapi, dan kerbau, yang diusahakan secara tradisional.
Masyarakat Kabupaten Tegal juga banyak yang merantau ke kota-kota lain di pulau Jawa terutama Jakarta dan pulau-pulau lain. Sebagian besar membuka usaha Warung Tegal (warteg) yang tergabung dalam Kowarteg (Koperasi Warung Tegal), menjual martabak telor (dari warga Kecamatan Lebaksiu), dan lain-lain. Setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri warga Kabupaten Tegal mudik dari perantauan, dan membawa uang hasil usaha selama di perantauan. Selama masa mudik itulah, ekonomi Kabupaten Tegal menjadi lebih semarak perputaran uangnya dan lebih dinamis.
Pendidikan
Sekolah di Kabupaten Tegal di antaranya:
- SMP IT Al Azhar Lebaksiu
- SMP Negeri 1 Kramat
- SMP Negeri 2 Kramat
- SMP Negeri 1 Adiwerna
- SMP Negeri 2 Adiwerna
- SMP Negeri 3 Adiwerna
- SMP Negeri 4 Adiwerna
- SMP Negeri 1 Dukuhturi
- SMP Negeri 2 Dukuhturi
- SMP Negeri 1 Slawi
- SMP Negeri 2 Slawi
- SMP Negeri 3 Slawi
- SMP Negeri 1 Dukuhwaru
- SMP Negeri 2 Dukuhwaru
- SMP Negeri 1 Pangkah
- SMP Negeri 2 Pangkah
- SMP Negeri 3 Pangkah
- SMP Negeri Kedung Banteng
- SMP Negeri 1 Margasari
- SMP Negeri 2 Margasari
- SMP Negeri 1 Balapulang
- SMP Negeri 2 Balapulang
- SMP Negeri 1 Pagerbarang
- SMP Negeri 2 Pagerbarang
- SMP Negeri 1 Tarub
- SMP Negeri 2 Tarub
- SMP Negeri 1 Talang
- SMP Negeri 2 Talang
- SMP Negeri 3 Talang
- SMP Negeri 1 Jatinegara
- SMP Negeri 2 Jatinegara
- SMP Negeri 1 Lebaksiu
- SMP Negeri 2 Lebaksiu
- SMP Darussalam Berbasis Pesantren Balapulang
- SMP Dharma Bhakti Slawi
- SMP Muhammadiyah Jatinegara
- SMP Fatahillah Jatinegara
- SMP NU Al Maarif Jatinegara
- SMP Muhamadiyah Slawi
- SMP Muhammadiyah Sulang,Kramat
- SMP Purnama Dukuhwaru
- SMP Pangeran Purbaya Kalisoka
- SMP Muhammadiyah Margasari
- SMP Muhammadiyah Suradadi
- SMP Maarif NU Margasari
- SMP NU Penawaja Talang
- SMP PGRI Kramat
- SMP IT Luqman Al Hakim
- SMP Muhammadiyyah Margasari
- MTs Negeri Slawi
- MTs Negeri Model Babakan
- MTs Darussalam Kalibakung
- MTs Ma'hadut Tholabah Babakan
- MTs Negeri Lebaksiu
- MTs Maarif Jatinegara
- MTs Cerih Jatinegara
- MTs Kusuma Husada Capar
- Mts Bustanul Huda Dawuhan
- MTs NU 01 Hasyim Asy'ari Tarub
- MTs NU 01 Kramat
- MTs Al Kamal Tarub
- MTs Hidayatussibyan Tarub
- MTs Yaspi Kedungsugih Pagerbarang
- MTs NU 03 Suradadi
- MTs Negeri Model Babakan Tegal
- Mts Ma'hadut Tholabah Babakan Tegal
- Mts Asy-Syafi'iyyah Margasari
- MTs NU Wahid Hasyim Talang
- SMK NU Entrepreneur Lebaksiu
- SMA Negeri 1 Slawi
- SMA Negeri 2 Slawi
- SMA Negeri 3 Slawi
- SMA Negeri 1 Kramat
- SMA Negeri 1 Pangkah
- SMA Negeri 1 Balapulang
- SMA Negeri 1 Dukuhwaru
- SMA Negeri 1 Pagerbarang
- SMA Negeri 1 Margasari
- SMA Negeri 1 Lebaksiu
- SMA Negeri 1 Bojong
- SMA Negeri 1 Bumijawa
- SMA PGRI Slawi
- SMA Maarif Jatinegara
- SMA NU 01 Hasyim Asy'ari Tarub
- SMA Diponegoro Dukohlo Lebaksiu
- SMA Muhammadiyyah Margasari
- SMA NU 01 Penawaja Adiwerna
- SMK Negeri 1 Dukuhturi
- SMK Negeri 1 Slawi
- SMK Negeri 2 Slawi
- SMK Negeri 1 Adiwerna
- SMK Negeri 2 Adiwena
- SMK Negeri 1 Bumijawa
- SMK Darussalam Balapulang
- SMK NU 01 Hasyim Asy'ari Tarub
- SMK YPE Nusantara Slawi
- SMK NU 1 Slawi
- SMK Bhakti Praja Dukuhwaru
- SMK Bhakti Praja Slawi
- SMK Bina Nusa Slawi
- SMK Muhamadiyah Slawi
- SMK Muhamadiyah Adiwerna
- SMK Muhamadiyah Kramat
- SMK Muhamadiyah Tarub
- SMK Muhamadiyah Margasari
- SMK Kusuma Bangsa Pangkah
- SMK Nurul Ulum Lebaksiu-Lor
- SMK Diponegoro Dukuhlo Lebaksiu
- SMK Entrepreneur Dukuhlo Lebaksiu
- SMK Al-Fajar Babakan Lebaksiu
- MA Negeri Babakan Lebaksiu
- MA Ma'hadut Tholabah babakan Lebaksiu
- MA Negeri Pagerbarang
- MA Darussalam Kalibakung Balapulang
- MA Cerih Jatinegara
- SMA Negeri 1 Bojong
- SMK NU 1 Adiwerna
- SMK Peristek Pangkah
- SMK Bhakti Praja Pangkah
- SMK Bhakti Praja Dukuhwaru
- SMA NU 1 Wahid Hasyim Talang
Perguruan tinggi
- Institut Agama Islam Bhakti Negara (IBN), Slawi
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhamada (STIKES Bhamada), Slawi
- Akademi Bahasa Asing IEC Putra Bangsa, Slawi
- Akademi Perikanan Baruna, Slawi
- Politeknik Purbaya, Talang
Pondok Pesantren
- Pondok pesantren Al Rizqi Babakan Lebaksiu
- Pondok pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan Lebaksiu
- Ponpes At-Tauhidiyyah Giren Talang
- Ponpes Darussalam Kalibakung Balapulang
- Ponpes Ahmad Dahlan Harjawinangun Balapulang
- Ponpes Darul Mujahadah Prupuk Margasari
- Ponpes Hasyim Asy'ari Karangjati Tarub
Transportasi
Kabupaten Tegal dilalui Jalur Utama Pantura, dan Tegal. Kabupaten Tegal juga merupakan persimpangan utama dari pantura menuju selatan Jawa Tengah, seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.
Kabupaten Tegal juga dilalui jalur kereta api lintas utara. Sedangkan lintas selatan, melalui sebagian wilayah Kabupaten Tegal, yakni di Prupuk, Kecamatan Margasari dengan stasiun utamanya, Stasiun Prupuk. Jalur kereta api Tegal - Slawi - Prupuk sampai saat ini masih berfungsi, selain digunakan untuk mengangkut bahan bakar minyak milik Pertamina, jalur tersebut digunakan juga sebagai kereta penumpang dengan rute Stasiun Purwokerto - Slawi - Tegal - Semarang.
Pariwisata
Objek wisata
- Pemandian Air Panas Guci (OW Guci), terletak di Kecamatan Bumijawa di lereng Gunung Slamet, sekitar 30 km dari kota Slawi.
Di Guci terdapat 10 air terjun. Di antaranya adalah Pemandian Pancuran 13 dan Pancuran 7, penduduk setempat sering berendam dan mandi, karena dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Ke atas lagi terdapat Air Terjun Jedor. Di Guci juga disewakan kuda untuk menikmati pemandangan sekitar. Objek wisata ini tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan, kolam renang air panas, lapangan tenis dan sepak bola, hotel, villa dan bumi perkemahan. Objek wisata ini juga sangat ramai terutama pada malam Jumat Kliwon dengan alasan mistis.
- Hotel dan Villa di Kecamatan Bumijawa, yang berhawa dingin.
- Pantai Purwahamba Indah (Purin), terletak di Kecamatan Suradadi di tepi jalan Pantura
- Waduk Cacaban, terletak di Kecamatan Kedungbanteng
- Gunung Sitanjung, terletak di Kecamatan Lebaksiu yang merupakan tempat sakral pada hari-hari besar jawa maupun islam
- Jembatan Gantung di Bendungan Kali Gung, Desa Danawarih, di dekat Makam Ki Gede Sebayu
- Surau Ponolawen, merupakan wisata ziarah, terdapat makam keramat yang konon merupakan Makam Syekh penyebar agama islam pertama didaerah tersebut, terletak di Desa Pagiyanten berbatasan dengan Desa Kedungsukun.
- Slutu Mlaku, terletak di Desa Kedungsukun, Kecamatan Adiwerna. Slutu Mlaku merupakan agrowisata, areal pesawahan yang indah dan udara yang sejuk untuk dikunjungi. Pengunjung bisa menikmati berbagai makanan khas Kedungsukun di Pasar Kedungsukun, dan membeli berbagai burung ocehan berkualitas di Sanggar Burung Ocehan Mas Herlan.
- Situs Manusia Purba Semedo, merupakan situs manusia dan hewan purba yang terletak di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.
Tempat menarik
- Alun-alun Slawi (AAS), berupa taman dengan air mancur besar, ramai pada hari Minggu pagi dan malam minggu berlokasi di depan halaman pendopo Kabupaten Tegal.
- Monumen Perjuangan Gerakan Banteng Nasional (GBN), di Procot
- Pusat Perdagangan Ruko Slawi, di pusat kota yang di bangun pada tahun 2002.
- Pasar Trayeman, Pasar Tradisional tertua di Kabupaten Tegal
- Mutiara Cahaya (MC), supermarket pertama di pusat kota Slawi
- Toserba Yogya Slawi, (Dahulu Dedy Jaya Plaza), berada di Jl. Ahmad Yani, Slawi
- MAKO BRIGIF-4 (Markas Komando Brigade Infanteri)
- Bioskop Singa dan Rama (eks)
- Tambun (Pertigaan Taman Bunga)
- Bundaran Patung Obor, di Pakembaran
- Stadion Tri Sanja, Markas Kesebelasan Persekat
- Masjid Agung, di depan monumen GBN
- Kelenteng Hok Ie Kiong Slawi, Jl. Ahmad Yani (Jalur Utama Tegal-Purwokerto)
- Kelenteng Ban Eng Bio Banjaran - Adiwerna, Jl. Stasiun Banjaran, Kec. Adiwerna.
- SD (dahulu SD Putri) 3 Slawi (peninggalan Belanda)
- SDN Procot 01 (peninggalan Belanda), di Jl. Nangka No. 3 Procot
- Gunung Gantungan, kecamatan Jatinegara, tempat beberapa menara stasiun relai TV
- Taman Pujasera, kecamatan Slawi, Tegal
- Waduk Cacaban, di Kecamatan Kedungbanteng, Tegal
- Pabrik Gula Pangkah, di Kecamatan Pangkah
- Taman Rakyat Slawi, depan Terminal Slawi
- Curug Cantel, Bumijawa, merupakan curug (air terjun) tertinggi di Kabupaten Tegal dengan ketinggian kurang lebihnya 70 meter.
- Curug-curug yang terletak di Kecamatan Bumijawa , Kecamatan Bojong , Kecamatan Margasari , Kecamatan Balapulang
- Gunung Batu, di desa Batuagung Kecamatan Balapulang . Merupakan salah satu tempat untuk menyaksikan betapa indahnya alam Kabupaten Tegal yang terbentang dari selatan ke utara, dari barat ke timur.
- Danau Beko , Kecamatan Margasari , sebuah danau yang berwarna hijau akibat campuran belerang dan dikelilingi pegunungan kapur.
- Satuan Radar 214, dulu bernama Satuan Radar Pemalang, merupakan unsur pertahanan udara yang berada langsung dibawah komando Kosekhanudnas I. Di wilayah utara Provinsi Jawa Tengah yang bertugas melaksanakan kegiatan operasi pertahanan udara khususnya pengamatan udara Nasional. Terletak di pantura, perbatasan antara Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal.
Seni dan Budaya
Kesenian
Tari Topeng Endel, tarian yang begitu familiar di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Tarian ini hanya dilakukan oleh perempuan saja karena sifat dari tari topeng ini adalah genit, gemulai, terampil, dan berani. Tarian ini bisa dilakukan perseorangan maupun bersama-sama (kolosal) di berbagai macam acara.
Gerak penari memperlihatkan bayangan seolah sedang bercumbu dengan pangeran. Gemulainya para penari yang bergerak-gerak begitu lembut disertai dengan musik gamelan, mampu menghipnosis siapapun yang menonton. Busana yang digunakan untuk Tari Topeng Endel mirip dengan kostum yang dikenakan penari Tari Gambyong. Dengan diiringi gending lancaran ombak banyu laras slendro manyuro, penari akan memperlihatkan bagaimana sosok wanita Jawa yang sesungguhnya yang penuh dengan sikap halus, lembut dan keibuan. Sifat wanita ini sebenarnya tidak diartikan bahwa seorang wanita Jawa adalah wanita terjajah. Tari Endel pernah tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak, yaitu 1.700 yang terdiri dari murid-murid SD, bertempat di Kantor Pemerintah Kabupaten Tegal dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-470 kabupaten tersebut.
- Tari Topeng Panji
Tarian ini menggambarkan tokoh bernama Panji, seseorang yang gagah berani dan berwatak halus. Sehingga gerakan tariannya terlihat halus.[10]
- Tari Topeng Kresna
Tarian ini menggambarkan tokoh bernama Kresna yang ada dalam wayang kulit Purwo. Karakter dari Kresna sendiri adalah cerdik, sakti, berwibawa, tidak sombong, arif, dan bijaksana dan dari gerakannya yang tegas, tegap, dan langkahnya yang pasti.
- Tari Topeng Layapan Alus
Tarian ini menggambarkan tokoh yang bernama Bambangan, seorang kesatria yang gagah berani, cerdik, tangkas, memiliki watak halus, dan berbudi luhur. Gerakan tarian ini halus dan lincah.
- Tari Topeng Patih (Ponggawa)
Tarian ini menggambarkan tokoh patih atau ponggawa kerajaan. Seorang patih yang digambarkan sebagai seorang kesatria, gagah berani, cerdik, tangkas, dan luhur budi pekertinya. Gerakan tarian ini lincah.
- Tari Topeng Kelana
Tarian ini menggambarkan seorang tokoh bernama Kelana. Kelana merupakan tokoh yang mempunyai pribadi yang gagah berani, cerdik, tangkas, dan luhur budinya. Gerakan tariannya adalah tegap dan lincah.
Sintren (atau juga dikenal dengan Lais) adalan kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Cirebon. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, antara lain di Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Tegal, Banyumas, Kuningan, dan Pekalongan. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.
- Tari Kuntul Tegalan
Tari Kuntul Tegalan atau Kuntulan adalah salah satu seni tradisional yang ada di Tegal, Kabupaten Tegal khususnya. Tarian ini memadukan unsur seni pencak silat dan diiringi dengan rebana dan shalawat. Jadi gerakan Kuntulan ini merupakan perpaduan antara seni Islami dan Jawa kontemporer. Apabila diperhatikan secara detail, tarian ini menggambarkan prajurit yang sedang berlatih bela diri untuk mempertahankan diri. Untuk kostumnya sendiri berwarna putih-putih.[11]
Musik Tegalan adalah musik khas daerah Jawa Tengah, yang berpusat di Kota Tegal sebagai pionir munculnya jenis musik ini. Jenis musik ini diciptakan pada akhir era 70an sebagai promosi pariwisata yang sedang digalakkan oleh pemerintah daerah setempat. Pencetusnya adalah Lanang Setiawan, Nurngudiono, Dhimas Riyanto, Najeeb Balapulang, dan Tri Widarti sebagai pelantun lagu-lagu tegalan generasi pertama.
- Wayang Golek Tegal
Wayang Golek Cepak Tegalan atau biasa disebut Wayang Golek Tegal merupakan wayang asli dari Tegal, wayang ini biasa dimainkan dalam pertunjukan wayang oleh seorang dalang bernama Ki Enthus Susmono yang juga merupakan seorang Bupati Kabupaten Tegal. Beliau menamakannya Lupit dan Slenteng yang juga dijadikan sebagai maskot Kabupaten Tegal. Wayang ini terbuat dari kayu kedondong jaran, jenis kayu ini dipilih karena kualitasnya yang bagus dan memiliki ketahanan prima. Untuk mewarnai wayang ini, pengrajin menggunakan cat semprot kendaraan roda empat.[12][13]
Kebudayaan
- Ruwat Bumi Guci
Tradisi dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur atas kemakmuran yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan juga memohon keselamatan dari segala macam mara bahaya, masyarakat Guci dan sekitarnya (Desa Rembul dan Desa Pekandangan), di lokasi Objek Wisata Guci, mengadakan upacara tradisional tahunan setiap bulan Muharram (Suro).[14]
Prosesi dimulai dengan arak-arakan Gunungan atau Sesajian beraneka macam hasil panen dan dilanjutkan dengan ritual memandikan Kambing Kendit (kambing khusus yang berwarna hitam dengan lingkar putih di perutnya). Kemudian dilanjutkan dengan menaburkan kembang setaman pada lokasi pemandian di sekitar Guci (Pancuran 13). Ritual ini menjadi simbol kasih sayang terhadap makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan kambingnya sendiri merupakan simbol dari kehidupan yang akan terus berputar. Usai prosesi memandikan kambing, dilaksanakan upacara dan pembacaan riwayat Guci dengan menggunakan Bahasa Tegalan. Beberapa sambutan dari pihak penyelenggara dan Pemerintah daerah pun disampaikan sebagai bentuk dukungan untuk melestarikan tradisi Ruwat Bumi Guci. Kemudian diakhiri dengan rebutan gunungan, do’a bersama, dan hiburan yang biasanya diisi dengan tarian khas Tegal.
Menurut Ki Enthus Susmono, dalang kondang tingkat nasional yang berasal dari Tegal, Tradisi Ruwat Bumi di Guci bukanlah tradisi syirik, melainkan tradisi untuk merawat bumi. Masyarakat Guci sendiri meyakini jika terjadi hujan deras saat prosesi adat acara Ruwat Bumi Guci berlangsung, merupakan bentuk keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa kepada masyarakat Kabupaten Tegal khususnya warga Guci.
- Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung
Tradisi upacara adat Pejamasan ini diselenggarakan setiap bulan Suro dengan ritual membersihkan benda pusaka dan tirai penutup makam Sunan Amangkurat Agung. Menurut sejarah, Sunan Amangkurat Agung merupakan seorang tokoh penting pendiri Kabupaten Tegal yang dikenal sebagai keturunan dari Raja Mataram Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Prosesi Jamasan sendiri diawali dengan tahlil, wirid, membacakan sahadat, dan sholawat serta mendoakan Amangkurat I. Doa dalam Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung ditujukan agar para leluhur diampuni dosanya dan diberikan tempat yang layak di sisi Allah Swt. Usai kegiatan doa bersama, dilanjutkan dengan penggantian kelambu, yang kemudian kelambu lama digabungkan bersama dengan kelambu raja-raja Mataram lainnya dilarung ke Pantai Selatan.
- Sedekah Bumi Cacaban
Kegiatan ini diselenggarakan oleh masyarakat setempat dengan segenap sumber daya yang dimiliki bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal sebagai fasilitator dan pendukung. Sedekah Bumi Waduk Cacaban merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka melestarikan budaya daerah dan juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi yang diperoleh.
Kegiatan ini ditujukan untuk menarik pengunjung sekaligus dijadikan sebagai momen penting pembelajaran bagi peningkatan kesadaran masyarakat setempat dalam menyambut pengunjung serta menjaga kelestarian alam Objek Wisata Cacaban.
- Festival Jamu dan Kuliner
Kabupaten Tegal merupakan salah satu peserta tetap Festival Jamu dan Kuliner yang diadakan tiap tahun untuk bersaing dengan Kota/ Kabupaten se-Jawa Tengah. Kabupaten Tegal senantiasa menampilkan stan terbaik dan menawarkan produk-produk jamu serta kuliner unggulan. Produk jamu Kabupaten Tegal didukung dengan berbagai jenis tanaman dan bahan yang contohnya dapat dilihat di lokasi Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Danawarih.
- Ruwat Bumi Purwahamba Indah
Ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal dengan bentuk upacara adat yang diisi berbagai jenis hiburan. Tradisi ini dilaksanakan pagi, siang, dan malam harinya diadakan pagelaran wayang semalam suntuk.
Keunikan dari tradisi Ruwatan di Bumi Purwahamba Indah adalah digelarnya festival "Grebeg Klapa Ijo" yang dapat diikuti oleh masyarakat Kabupaten Tegal. Tujuan tradisi ruwatan sebagai perwujudan syukur kepada Allah SWT sekaligus memohon agar warga terhindar dari berbagai macam bencana. Kegiatan ini merupakan wujud partisipasi warga masyarakat dalam rangka melestarikan budaya daerah sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rejeki yang diperoleh dari hasil usaha khususnya bagi para pedagang di sekitar Objek Wisata Purwahamba Indah
Ruwatan sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk tradisi masyarakat yang sudah ada sejak lama sebelum kedatangan agama ke tanah Jawa. Kata Ruwat dalam bahasa sanskerta dapat diartikan sebagai pembebasan, penyucian. Kemudian kata yang hampir mirip, yaitu Rawat atau Reksa diartikan sebagai memelihara.
- Rebo Wekasan
Rebo Wekasan atau bisa juga disebut Rebo Pungkasan merupakan salah satu tradisi masyarakat yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar kalender lunar versi Jawa dengan tujuan untuk 'talak bala' (menolak bencana). Kegiatan yang dilakukan berkisar pada berdoa, shalat sunnah dan bersedekah. Selain itu ada juga kegiatan mencukur beberapa helai rambut dan membuat bubur merah dan putih yang kemudian dibagikan kepada tetangga sekitar.
- Moci
Budaya minum teh sebagai teman ngobrol, biasanya dilakukan beramai-ramai. Teh direbus pada poci tanah (teh poci). kemudian dituang ke dalam cangkir dengan gula batu. Teh dalam cangkir tidak diaduk agar rasa manis tetap ada meski cangkir hampir habis dan terus dituangi teh.
Kuliner
Makanan dan Minuman khas
Makanan khas
- Kemronyos - Sate khas Tegal
- Kupat Bongkok - Kupat asal Desa Bongkok.
- Kupat Glabed
- Kupat Sambel Tahu Lengko Mbah Pa'ong - Makanan Khas dari daerah Margasari. Terbuat dari beras alami yang dibungkus dengan daun kelapa dengan bentuk seperti urung. Dan dicampur dengan tauge, potongan tahu aci, disiram sambal kacang ekstra pedas dan ditaburi bawang goreng serta kerupuk mie kuning. Kupat Sambel Tahu Lengko dari generasi penerus Mbah Pa'ong masih dapat ditemui di kios Wak Dakum di kompleks Pasar Margasari
- Mendoan - Tempe goreng dilapisi tepung dengan bumbu. digoreng setengah matang. Sebagai teman minum Teh Poci, dihidangkan dengan kecap dicampur cabe rawit. Mendoan juga bisa ditemukan di wilayah Banyumasan.
- Nasi Bogana - Nasi sejenis nasi megon.
- Nasi Ponggol
- Nasi Ponggol Setan (pongset)
- Sate Bebek Majir
- Sate Blengong - Sate yang dagingnya berasal dari hewan hasil perkawinan silang itik dan mentok (blengong).
- Sate Tegal - Sate kambing muda dengan bumbu sambal kecap.
- Sega Lengko - Nasi dengan bahan pelengkap seperti tempe, tahu yang diiris dadu, tauge, kol mentah, dan sambal kacang beserta kerupuk.
- Soto Tegal - Soto ayam/babat khas Tegal dengan bumbu tauco dan tauge.
- Rujak Teplak - Rujak dengan sambal khas tapenya.
Minuman khas
- Teh poci - Teh poci diseduh dalam poci tanah liat dan diminum dengan gula batu. Istilah teh poci adalah wasgitel artinya wangi, panas, sepet, legi, lan kentel, Kabupaten Tegal hingga saat ini juga dikenal sebagai sentra penghasil teh.
Jajanan khas Tegal
Gorengan
- Gejos - Makanan yang dibuat dari parutan singkong yang digoreng berbentuk bulat dan diberi gula jawa didalamnya.
- Olos - Jajanan ini terbuat dari tepung yang dibentuk bulat, kemudian diisi dengan kembang kol, bawang, dan cabai rawit. Lalu digoreng hingga adonan bulatan mengeras. Jajanan ini berasal dari Jatirawa. Asal mula jajanan yaitu, saat si penemu jajanan ini berawal berjualan risoles di Jatirawa, anak-anak kecil tidak menyebut risoles melainkan oles, sehingga jajanan ini pun dinamakan olos. Jajanan ini awalnya berwujud seperti risoles pada umumnya. Namun, karena ada pembeli tidak suka wortel maupun tauge. Akhirnya hanya berisi kol dan cabai saja.
- Petis - Jajanan yang terbuat dari sisa perasan kedelai (gembus / amprut) yang dihaluskan dan diberi cabai rawit kemudian dimasak. Petis juga bisa dimasak dengan diberi tulang ayam/kambing agar lebih nikmat.
- Tahu Aci
- Tahu Kuping - Tahu Kuning yang diisi adonan tepung sagu berbentuk kuping kemudian digoreng.
- Tahu Plethok
Makanan Ringan
- Kacang Asin Bogares - Makanan ringan dari desa Bogares Kidul.
- Kerupuk Anthor - Kerupuk dari ketela yang goreng dengan ampas kelapa (pasir kaligung). Untuk menikmatinya harus menyediakan minuman. Karena apabila memakan kerupuk ini tenggorokan akan cepat terasa serak.
- Opak - Makanan bundar tipis dari singkong, bisa dimakan dengan sambal.
- Pilus - Makanan ringan (snack) dari tepung terigu.
Aneka Kue
- Gemblong kocar-kacir
- Jenang/Dodol Glempang
- Martabak Lebaksiu
- Kecepit
- Kue Banglo
- Kue Lolos
- Kue Talam
- Semprong
Warung Tegal
Warung Tegal (Warteg) merupakan warung makan dengan menu makanan sederhana sehari-hari. Sebagian Warung Tegal dikelola oleh warga Kecamatan Dukuhturi tepatnya dari desa Sidapurna, dan Sidakaton.
Asal usul Warung Tegal adalah pada zaman Sultan Agung yang memimpin pasukan untuk menyerang Batavia, Sultan Agung dan Prajurit Mataram transit di Tegal. Karena Tegal sebagian besar adalah persawahan maka Tegal dijadikan pemasok logistik. Warga Tegal menyiapkan makanan untuk prajurit Mataram, lama-kelamaan dari situ warga Tegal sudah terbiasa menyajikan makanan besar, sehingga membuka warung makan. Setelah Tegal dilalui Jalan Pantura kini Tegal menjadi transit Truk dan Bus, dari situ juga Warteg menyebar ke seluruh nusantara.
Tokoh
- KH. Mufti Salim - Pendiri pondok pesantren babakan pondok pesantren tertua di kabupaten tegal yang berdiri tahun 1916 dan masih terus eksis hingga saat ini dengan jumlah santri lebih dari 2.000. Ribuan ulama dan kiai berhasil dicetak dari pesantren ini. Diantara santri jebolan pondok pesantren babakan yang terkenal dan menjadi tokoh nasional bahkan dunia adalah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Makam beliau berlokasi dekat pesantren, tepatnya disamping pondok pesantren Al Rizqi Babakan.
- KH. Mubasyir Dahlan Pendiri pondok pesantren al rizqi babakan yang merupakan cucu KH. Mufti Salim dari anak pasangan KH. Dahlan - Ny. Hj. Khaeriyah. Berhasil mengubah pandangan masyarakat sekitar kabupaten tegal tentang kepemimpinan perempuan dalam pandangan pesantren pada masanya dengan memerintahkan istrinya maju memenuhi permintaan masyarakat menjadi anggota legislatif perempuan pertama di kabupaten tegal pada pemilu 1999 mewakili masyarakat Nahdlatul ulama karena keaktifannya di PC. Fatayat NU Kabupaten Tegal waktu itu dianggap paling layak mewakili aktifis perempuan kabupaten tegal. Saat itu perempuan masih dinilai tidak pantas menjadi pemimpin karena agama melarang. KH. Mubasyir Dahlan dengan keilmuannya melawan dogma salah tersebut dengan memerintahkan istrinya mengikuti permintaan masyarakat agar bersedia maju dalam pemilu legislatif kabupaten tegal
- Suswono - Menteri Pertanian Di dalam koalisi Kabinet Indonesia Bersatu jilid II periode 2009-2014.
- Ki Enthus Susmono - Dalang wayang golek dari Tegal yang terkenal dengan kreatifitasnya, banyak menciptakan jenis wayang, dan gaya mendalangnya yang sering keluar dari pakem pewayangan. Hingga dia dijuluki sebagai dalang edan karena dalam mendalang sering mengeluarkan kata-kata misuhan (kasar) dan sering mengkritik pemerintahan dengan pedas. dan pada tanggal 4 November 2013, dia menjadi Bupati Tegal.
- Master Limbad - Pesulap yang menjadi juara 2 ajang The Master di RCTI, asal Dukuhsalam.
- Ratu Santika - Penyanyi Dangdut dari Desa Kalisalak, Margasari, peserta D'Academy yang menjadi juara 4
- Ayu Soraya - Penyanyi Dangdut era 80an hingga 90an yang terkenal lewat lagu Cuma Satu
- Agus Riyanto - Mantan Bupati Tegal Periode 2004-2011, Lahir di Margasari, Tegal
- Najeeb Bahresy - Penyanyi Dangdut bergenre Tegalan yang terkenal lewat lagu Man Draup Tukang Becak, Lahir di Balapulang, Tegal
- Simon Santoso - Pebulutangkis Indonesia yang menjadi juara BWF Indonesia Open
- Parto Tegal - Aktor Film dan Sinetron pertama dari Tegal yang sukses sebagai bintang
- Jendral Gatot Nurmantyo - Panglima TNI
Lihat pula
Referensi
- ^ Sensus populasi 2016
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Tegal 2004-2009
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Tegal 2009-2014
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Tegal 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Tegal 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kabupaten Tegal dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik. 2021.
- ^ Kode Pos Kabupaten Tegal
- ^ "Tari Topeng Tegal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-19. Diakses tanggal 2018-03-18.
- ^ Tari kuntul tegalan
- ^ Wayang Golek Cepak Tegalan
- ^ Nama Tokoh Wayang Golek Tegal
- ^ Kebudayaan masyarakat Kabupaten Tegal
Pranala luar
- (Indonesia) Slawi Ayu
- (Indonesia) Info Tegal