Lompat ke isi

Gaplek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Noref}}
{{Noref}}
'''Gaplek''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦒꦥ꧀ꦭꦺꦏ꧀}}, ''Gaplèk'') adalah bahan makanan yang diolah dari [[ubi]] [[ketela pohon]] atau [[singkong]]. Prosesnya sangat mudah; ubi singkong yang telah dipanen kemudian dikupas dan dikeringkan. Gaplek yang telah kering kemudian bisa ditumbuk sebagai tepung [[tapioka]] yang bisa dibuat bermacam-macam kue. [[Tapioka|Tepung tapioka]] dari gaplek selanjutnya bisa dibuat menjadi [[nasi]] [[tiwul]] yang gurih. Nasi [[tiwul]] sangat populer di masyarakat yang hidup di [[Pegunungan Kidul]] yang memanjang dari [[Gunung Kidul]] di [[Yogyakarta]] sampai kawasan [[kabupaten Pacitan]].
'''Gaplek''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦒꦥ꧀ꦭꦺꦏ꧀}}, ''Gaplèk'') adalah bahan makanan yang diolah dari [[ubi]] [[ketela pohon]] atau [[singkong]]. Gaplek banyak diproduksi di dataran tinggi [[karst]] di Jawa, di mana tanahnya kurang subur untuk ditanami padi. Akar singkong dipanen, dikupas, dipotong-potong sepanjang 6 hingga 8 inci, dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 3 hari. Setelah kering, gaplek disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika cukup kering relatif tidak terpengaruh oleh hama. Ketika sumber makanan lain tidak tersedia atau terlalu mahal, potongan gaplek ditumbuk kecil-kecil dan dimasak seperti nasi. Gaplek yang telah kering juga bisa ditumbuk sebagai tepung [[tapioka]] yang bisa dibuat bermacam-macam kue. [[Tapioka|Tepung tapioka]] dari gaplek selanjutnya bisa dibuat menjadi [[nasi]] [[tiwul]]. Gaplek adalah hidangan yang populer di beberapa Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ada yang mengatakan bahwa makanan ini disebut gaplek karena orang yang memakannya akan merasa sangat kenyang.


{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}

Revisi per 8 Januari 2022 02.55

Gaplek (Hanacaraka: ꦒꦥ꧀ꦭꦺꦏ꧀, Gaplèk) adalah bahan makanan yang diolah dari ubi ketela pohon atau singkong. Gaplek banyak diproduksi di dataran tinggi karst di Jawa, di mana tanahnya kurang subur untuk ditanami padi. Akar singkong dipanen, dikupas, dipotong-potong sepanjang 6 hingga 8 inci, dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 3 hari. Setelah kering, gaplek disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika cukup kering relatif tidak terpengaruh oleh hama. Ketika sumber makanan lain tidak tersedia atau terlalu mahal, potongan gaplek ditumbuk kecil-kecil dan dimasak seperti nasi. Gaplek yang telah kering juga bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam kue. Tepung tapioka dari gaplek selanjutnya bisa dibuat menjadi nasi tiwul. Gaplek adalah hidangan yang populer di beberapa Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ada yang mengatakan bahwa makanan ini disebut gaplek karena orang yang memakannya akan merasa sangat kenyang.