Derbi Super Jawa Timur: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 77: | Baris 77: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Arema FC]], [[Arema Indonesia]] dan [[Persebaya Surabaya]] merupakan |
[[Arema FC|Persema Malang, Arema FC]], [[Arema Indonesia]] dan [[Persebaya Surabaya]] merupakan empat klub yang berbeda generasi, [[Persema Malang]] berdiri tahun 1953 [[Arema Indonesia]] berdiri tahun 1987 sedangkan [[Arema FC]] lahir setelah terjadinya dualisme ditubuh [[Arema Indonesia]] pada tahun 2011<ref>{{cite web|url=https://tirto.id/kisruh-pssi-dualisme-arema-dan-tak-ada-saham-yayasan-di-arema-fc-cGfl|title=Kisruh PSSI, Dualisme Arema, dan Tak Ada Saham Yayasan di Arema FC|website=tirto.id|date=19 Maret 2018|access-date=25-10-2021}}</ref> dan Persebaya berdiri sejak tahun 1927. Perseteruan antara dua atau tiga tim ini adalah lebih kepada persaingan dan gengsi demi menunjukkan siapa yang terbaik di provinsi Jawa Timur. |
||
Atmosfer pada awal pertemuan pertama antara Arema Malang vs. Persebaya hanya biasa-biasa saja, karena Persebaya dan Arema Malang berada pada habitat yang berbeda, Persebaya yang merupakan tim sepak bola milik pemerintah kota Surabaya berkompetisi di [[Perserikatan|Divisi Utama Perserikatan]], sedangkan [[Arema Malang]] yang merupakan klub swasta berkompetisi di [[Liga sepak bola utama|Galatama]]. |
Atmosfer pada awal pertemuan pertama antara Arema Malang vs. Persebaya hanya biasa-biasa saja, karena Persebaya dan Arema Malang berada pada habitat yang berbeda, Persebaya yang merupakan tim sepak bola milik pemerintah kota Surabaya berkompetisi di [[Perserikatan|Divisi Utama Perserikatan]], sedangkan [[Arema Malang]] yang merupakan klub swasta berkompetisi di [[Liga sepak bola utama|Galatama]]. |
||
Awal perseteruan klub sepak bola dua kota bertetangga [[Surabaya]] dan [[Malang]] ini sebenarnya bukan antara Arema dan Persebaya, karena secara tradisi, pesaing Persebaya di [[Jawa Timur]] adalah [[Persema Malang]] yang merupakan sesama klub [[Perserikatan]]. Sementara saingan Arema sesama klub [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] adalah [[NIAC Mitra]] klub asal [[Surabaya]] yang kemudian bertransformasi menjadi [[Mitra Surabaya]].<ref>{{cite web|url=https://www.bola.com/indonesia/read/3939548/arema-vs-persebaya-derby-jatim-di-piala-presiden-dan-persaingan-abadi|title=Arema vs Persebaya: persaingan abadi|website=bola.com|access-date=30/09/2019}}</ref> |
Awal perseteruan klub sepak bola dua kota bertetangga [[Surabaya]] dan [[Malang]] ini sebenarnya bukan antara [[Arema Indonesia|Arema]] dan [[Persebaya Surabaya|Persebaya]], karena secara tradisi, pesaing [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] di [[Jawa Timur]] adalah [[Persema Malang]] yang merupakan sesama klub [[Perserikatan]]. Sementara saingan [[Arema Indonesia|Arema]] sesama klub [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] adalah [[NIAC Mitra]] klub asal [[Surabaya]] yang kemudian bertransformasi menjadi [[Mitra Surabaya]].<ref>{{cite web|url=https://www.bola.com/indonesia/read/3939548/arema-vs-persebaya-derby-jatim-di-piala-presiden-dan-persaingan-abadi|title=Arema vs Persebaya: persaingan abadi|website=bola.com|access-date=30/09/2019}}</ref> |
||
Kondisi tersebut berubah sejak kompetisi [[Perserikatan|Divisi Utama Perserikatan]] dan [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] dilebur menjadi kompetisi [[Liga Indonesia]] pada tahun 1994. Pada masa itu, masih ada Persema dan Mitra Surabaya (suksesor NIAC Mitra). Tetapi basis pendukung yang lebih banyak di Persebaya dan Arema membuat persaingan akhirnya mengerucut ke kedua tim tersebut. |
Kondisi tersebut berubah sejak kompetisi [[Perserikatan|Divisi Utama Perserikatan]] dan [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] dilebur menjadi kompetisi [[Liga Indonesia]] pada tahun 1994. Pada masa itu, masih ada [[Persema Malang|Persema]] dan Mitra Surabaya (suksesor NIAC Mitra). Tetapi basis pendukung yang lebih banyak di [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] dan [[Arema Indonesia|Arema]] membuat persaingan akhirnya mengerucut ke kedua tim tersebut. |
||
Saat prestasi Arema lebih bagus dari prestasi Persema dan ditambah lagi Mitra Surabaya yang akhirnya bubar, suporter Malang dan Surabaya makin fokus mendukung Arema dan Persebaya. Karena panasnya suasana persaingan, ketika kompetisi Liga Indonesia masih menggunakan sistem dua wilayah Timur dan Barat, Arema dan Persebaya sengaja dipisahkan ke wilayah yang berbeda, tujuannya adalah untuk menghindari bentrokan suporter jika terjadi pertandingan antara Arema vs Persebaya. |
Saat prestasi [[Arema Indonesia|Arema]] lebih bagus dari prestasi [[Persema Malang|Persema]] dan ditambah lagi Mitra Surabaya yang akhirnya bubar, suporter Malang dan Surabaya makin fokus mendukung [[Arema Indonesia|Arema]] dan [[Persebaya Surabaya|Persebaya]]. Karena panasnya suasana persaingan, ketika kompetisi Liga Indonesia masih menggunakan sistem dua wilayah Timur dan Barat, [[Arema Indonesia|Arema]] dan [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] sengaja dipisahkan ke wilayah yang berbeda, tujuannya adalah untuk menghindari bentrokan suporter jika terjadi pertandingan antara [[Arema Indonesia|Arema]] vs [[Persebaya Surabaya|Persebaya]]. |
||
Ketika kompetisi tak lagi memakai sistem dua wilayah dan kedua tim dapat bertemu secara kandang maupun tandang, guna menghindari gesekan dan bentrok antar suporter, hingga kini peraturan kesepakatan bersama yang dibuat pada tahun 1988 yang melarang kedua suporter untuk saling mengunjungi masih diberlakukan.<ref>{{cite web|url=https://www.jawapos.com/sepak-bola/sepak-bola-indonesia/08/04/2019/persebaya-bertemu-arema-larangan-away-kedua-suporter-tetap-berlaku/ |title=Larangan awaydays kedua suporter tetap berlaku|website=jawapos.com|date=8 April 2019|access-date=30/09/2019}}</ref> |
Ketika kompetisi tak lagi memakai sistem dua wilayah dan kedua tim dapat bertemu secara kandang maupun tandang, guna menghindari gesekan dan bentrok antar suporter, hingga kini peraturan kesepakatan bersama yang dibuat pada tahun 1988 yang melarang kedua suporter untuk saling mengunjungi masih diberlakukan.<ref>{{cite web|url=https://www.jawapos.com/sepak-bola/sepak-bola-indonesia/08/04/2019/persebaya-bertemu-arema-larangan-away-kedua-suporter-tetap-berlaku/ |title=Larangan awaydays kedua suporter tetap berlaku|website=jawapos.com|date=8 April 2019|access-date=30/09/2019}}</ref> |
Revisi per 31 Januari 2022 16.51
Berkas:Foto bersama pemain Arema dan Persebaya.jpeg | |
Nama asli | Derbi Jawa Timur |
---|---|
Olahraga | Sepak bola |
Lokasi | Malang & Surabaya (Provinsi Jawa Timur) |
Tim terlibat | |
Pertemuan pertama | |
Pertemuan termutakhir | |
Pertemuan selanjutnya | TBA |
Stadion | |
Piala | |
Statistik | |
Penampilan terbanyak | Bejo Sugiantoro |
Rekor pertemuan | Lihat tabel dibawah |
Status | Aktif |
Kompetisi reguler | |
Turnamen | |
Hasil pasca musim | Liga 1 2019 |
Kemenangan terbesar | Persebaya 6-1 Arema Malang (Divisi Utama 1996-97) |
Pertandingan dengan gol terbanyak | Persebaya 6-1 Arema Malang |
Catatan | |
Super Derbi Jawa Timur adalah sebuah pertandingan derbi sepak bola antara sesama klub asal provinsi Jawa Timur yaitu Persema Malang, Arema FC dan Arema Indonesia melawan Persebaya Surabaya. Pertandingan derbi pertama terjadi pada 29 Agustus 1992 antara Persebaya vs Arema Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Arema Malang) di ajang turnamen Piala HUT Arema Malang di Malang, Jawa Timur.[1] Sedangkan pertemuan pertama Persebaya dan Arema FC (sebelumnya dikenal dengan nama Arema Cronus) terjadi pada 2 Maret 2018 pada ajang Piala Gubernur Kaltim 2018 di Samarinda.[2]
Sejarah
Persema Malang, Arema FC, Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya merupakan empat klub yang berbeda generasi, Persema Malang berdiri tahun 1953 Arema Indonesia berdiri tahun 1987 sedangkan Arema FC lahir setelah terjadinya dualisme ditubuh Arema Indonesia pada tahun 2011[3] dan Persebaya berdiri sejak tahun 1927. Perseteruan antara dua atau tiga tim ini adalah lebih kepada persaingan dan gengsi demi menunjukkan siapa yang terbaik di provinsi Jawa Timur.
Atmosfer pada awal pertemuan pertama antara Arema Malang vs. Persebaya hanya biasa-biasa saja, karena Persebaya dan Arema Malang berada pada habitat yang berbeda, Persebaya yang merupakan tim sepak bola milik pemerintah kota Surabaya berkompetisi di Divisi Utama Perserikatan, sedangkan Arema Malang yang merupakan klub swasta berkompetisi di Galatama.
Awal perseteruan klub sepak bola dua kota bertetangga Surabaya dan Malang ini sebenarnya bukan antara Arema dan Persebaya, karena secara tradisi, pesaing Persebaya di Jawa Timur adalah Persema Malang yang merupakan sesama klub Perserikatan. Sementara saingan Arema sesama klub Galatama adalah NIAC Mitra klub asal Surabaya yang kemudian bertransformasi menjadi Mitra Surabaya.[4]
Kondisi tersebut berubah sejak kompetisi Divisi Utama Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi kompetisi Liga Indonesia pada tahun 1994. Pada masa itu, masih ada Persema dan Mitra Surabaya (suksesor NIAC Mitra). Tetapi basis pendukung yang lebih banyak di Persebaya dan Arema membuat persaingan akhirnya mengerucut ke kedua tim tersebut.
Saat prestasi Arema lebih bagus dari prestasi Persema dan ditambah lagi Mitra Surabaya yang akhirnya bubar, suporter Malang dan Surabaya makin fokus mendukung Arema dan Persebaya. Karena panasnya suasana persaingan, ketika kompetisi Liga Indonesia masih menggunakan sistem dua wilayah Timur dan Barat, Arema dan Persebaya sengaja dipisahkan ke wilayah yang berbeda, tujuannya adalah untuk menghindari bentrokan suporter jika terjadi pertandingan antara Arema vs Persebaya.
Ketika kompetisi tak lagi memakai sistem dua wilayah dan kedua tim dapat bertemu secara kandang maupun tandang, guna menghindari gesekan dan bentrok antar suporter, hingga kini peraturan kesepakatan bersama yang dibuat pada tahun 1988 yang melarang kedua suporter untuk saling mengunjungi masih diberlakukan.[5]
Pemain di kedua tim
Berikut adalah pemain sepak bola yang pernah bermain untuk Arema FC maupun Persebaya.[6][7][8]
Catatan:
- Sejak era Liga Indonesia 1994 - sekarang.
- Pemain bercetak tebal masih aktif.
Arema ke Persebaya
Pemain | Arema | Persebaya |
---|---|---|
Aji Santoso | 1987-1995 | 1995-1999 |
I Putu Gede | 2004-2006 | 2008 |
Sutaji | 2004-2008 | 1996-1997 |
Ahmad Junaidi | 2002-2005 | 1994-1995, 2002 |
Suroso | 2008-2010 | 2010 |
Erol Iba | 2005-2006 | 2010-2013 |
Kurnia Sandy | 2003-2006 | 2008-2009 |
Bob Bamidelle | 2001-2002 | 2005 |
Anthony Ballah | 2006-2007 | 2007-2009 |
Arema FC ke Persebaya
Pemain | Arema FC | Persebaya |
---|---|---|
Patricio Morales | 2009 | 2010 |
Makan Konaté | 2019 | 2020 |
Muhammad Nasir | 2017-2019 | 2020 |
Persebaya ke Arema
Pemain | Persebaya | Arema |
---|---|---|
Erik Setiawan | 2002 | 2008-2009 |
Hamka Hamzah | 2000-2003 | 2016-2017, 2018-2019 |
Ranu T. Sasongko | 2004-2006 | 2008-2009 |
M. Khoiful Ajid | 1994-1996 | 1997-1999 |
Hendro Kartiko | 2004-2005 | 2006-2008 |
Gendut Doni | 2004-2005 | 2005-2006 |
Persebaya ke Arema FC
Pemain | Persebaya | Arema FC |
---|---|---|
Andrew Barisić | 2011-2012 | 2012 |
Goran Ganchev | 2013 | 2016 |
Arif Ariyanto | 2005-2011 | 2011- 2012 |
Riky Kayame | 2017-2018 | 2019 |
Peristiwa yang mengiringi
Insiden Nurkiman
Pada lanjutan Liga Indonesia musim 1995-96, rombongan Persebaya dalam perjalanan pulang usai dijamu Persema Malang di Stadion Gajayana, Malang. Bus yang ditumpangi pemain Persebaya tiba-tiba dilempari batu oleh suporter tuan rumah.
Nahas bagi Nurkiman. Lontaran batu dari ketapel yang dipakai suporter memecahkan kaca bus dan pecahannya melukai mata kiri Nurkiman. Peristiwa itu akhirnya membuat Nurkiman kehilangan penglihatan buat selamanya dan ia harus pensiun dini sebagai pemain.[9]
Bentrokan 7 Maret 2013
Kejadian pada kamis sore 7 Maret 2013 terjadi luar Stadion Petrokimia, Gresik. 9 remaja beratribut Bonek diserang oleh ratusan Aremania dengan batu dan potongan pipa. Penyerangan itu dilakukan sebelum kick off pertandingan antara Persegres Gresik United vs Arema FC digelar. Dalam insiden itu, satu orang Bonek tewas dan tiga lainya mengalami luka parah. [10]
Kerusuhan 5 Mei 2014
Bentrokan antara Bonek dan Aremania terjadi pada kamis malam tanggal 5 Mei 2014 di Jalan Tol Surabaya-Gresik tepatnya di ruas Tol Simo, Surabaya. ketika itu rombongan Aremania yang hendak pulang kembali ke Malang dari Gresik setelah menonton pertandingan antara Persegres Gresik United melawan Arema FC dihadang oleh ratusan suporter Bonek. Kerusuhan pun tak dapat dihindarkan, dalam kerusuhan ini 18 suporter Aremania mengalami luka-luka dan 3 orang meninggal dunia. Bonek beralasan bahwa penyerangan terhadap Aremania ini adalah balasan atas meninggalnya seorang Bonek pada 7 Maret 2013 yang lalu di Gresik.[11]
Kerusuhan 19 Desember 2015
Kali ini bentrokan antara Aremania dan Bonek kembali terjadi tepatnya di wilayah kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu pagi 19 Desember 2015. Bentrokan tersebut terjadi ketika rombongan Aremania yang menaiki bus pariwisata melintasi wilayah Sragen dalam perjalanan menuju Sleman, DI Yogyakarta untuk mendukung tim Arema pada lanjutan turnamen Piala Sudirman. Secara kebetulan, rombongan Bonek sebanyak empat truk yang juga hendak menuju Sleman berada di lokasi yang sama.
Kerusuhan pun pecah. Ratusan Bonek melempari bus Aremania dengan batu. Insiden ini menyebabkan 3 orang meninggal dunia, dua orang Aremania dan seorang pengemudi mobil yang memakai atribut Aremania.[12]
Rekor pertemuan
Arema Indonesia vs Persebaya
Head to head
Tim | Menang | Seri |
---|---|---|
Arema Indonesia | 10 | 4 |
Persebaya | 9 |
Terakhir diperbarui: 12 November 2021
Sumber: [1][13]
Rekor pertemuan dihitung untuk semua kompetisi (Liga, turnamen resmi, turnamen pra-musim).
Arema FC vs Persebaya
No. | Kompetisi | Tanggal | Tuan rumah | Skor | Stadion | Kota |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Piala Gubernur Jatim 2012 | 28 Desember 2012 | Arema ISL[e] | 1-0 | Kanjuruhan | Malang |
2 | Final Piala Gubernur Jatim 2013[14] | 24 Desember 2013 | Persebaya | 0-1 | Jala Krida Mandala | Surabaya |
3 | Semifinal SCM Cup 2015[15] | 25 Januari 2015 | Arema FC | 1-0 | Jakabaring | Palembang |
4 | Piala Gubernur Kaltim 2018 | 2 Maret 2018 | Arema FC | 2-0 | Palaran | Samarinda |
5 | Gojek Liga 1 2018 | 6 Mei 2018 | Persebaya | 1-0 | Gelora Bung Tomo | Surabaya |
6 | 6 Oktober 2018 | Arema FC | 1-0 | Kanjuruhan | Malang | |
7 | Final piala presiden 2019 leg-1 | 9 April 2019 | Persebaya | 2-2 | Gelora Bung Tomo | Surabaya |
8 | Final piala presiden 2019 leg-2[16] | 12 April 2019 | Arema FC | 2-0 | Kanjuruhan | Malang |
9 | Shopee Liga 1 2019 | 15 Agustus 2019 | Arema FC | 4-0 | Kanjuruhan | Malang |
10 | 12 Desember 2019 | Persebaya | 4-1 | Batakan | Balikpapan | |
11 | Piala Gubernur Jatim 2020 | 18 Februari 2020 | Persebaya | 4-2 | Soeprijadi | Blitar |
12 | BRI Liga 1 2021 | 6 November 2021 | Arema FC | 2-2 | Manahan | Surakarta |
13 | Persebaya |
Head to head
Tim | Menang | Seri |
---|---|---|
Arema FC | 7 | 2 |
Persebaya | 3 |
Terakhir diperbarui: 12 November 2021
Sumber: [1][14][16][15]
Rekor pertemuan dihitung untuk semua kompetisi (Liga, turnamen resmi, turnamen pra-musim).
Prestasi
Kompetisi | Arema FC | Arema | Persebaya |
---|---|---|---|
Domestik | |||
Liga[f] | 1 | 2 | |
Divisi Satu/Liga 2 | - | 1 | 3 |
Piala Presiden | 1 | 1 | - |
Piala Indonesia | - | 2 | - |
Inter Island Cup (dihentikan) | 1 | - | - |
Piala Utama (dihentikan) | - | - | 1 |
Galatama-Perserikatan | - | 1 | 4 |
Agregat | 2 | 6 | 10 |
Catatan kaki
- ^ Piala Utama merupakan turnamen baru yang diciptakan oleh PSSI pada tahun 1990, Kompetisi ini mempertemukan masing-masing empat klub terbaik dari dua kompetisi PSSI yaitu Galatama dan Perserikatan.
- ^ PSM Makassar sebagai tuan rumah group A Piala Utama 1992
- ^ Persebaya 1927 adalah klub Persebaya yang diketuai Saleh Ismail Mukadar, klub pada era dualisme Persebaya dan merupakan klub Persebaya Surabaya saat ini.
- ^ Arema IPL adalah klub Arema dibawah PT Arema Indonesia pimpinan M. Nur dan merupakan embrio klub Arema Indonesia yang bermain di Liga 3 saat ini.
- ^ Arema ISL adalah klub Arema dibawah pimpinan Rendra Kresna dan merupakan cikal bakal klub Arema FC saat ini.
- ^ Dihitung mulai kompetisi Liga Indonesia 1994
Lihat juga
Referensi
- ^ a b c d e f g h "Head to Head Arema FC vs Persebaya". wearemania.net. 3 Nov 2021. Diakses tanggal 10-11-2021.
- ^ "Arema FC Melaju ke Final Piala Gubernur Kaltim 2018". riautribune.com. 3 Maret 2018. Diakses tanggal 10-11-2021.
- ^ "Kisruh PSSI, Dualisme Arema, dan Tak Ada Saham Yayasan di Arema FC". tirto.id. 19 Maret 2018. Diakses tanggal 25-10-2021.
- ^ "Arema vs Persebaya: persaingan abadi". bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ "Larangan awaydays kedua suporter tetap berlaku". jawapos.com. 8 April 2019. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Pemain yang pernah membela Persebaya dan Arema. Emosijiwaku.com. 8 April 2019. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Pemain berlabel timnas yang pernah bermain untuk Arema dan Persebaya. Bolasport.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Pemain asing yang pernah bermain untuk Arema dan Persebaya. Bolasport.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Kisah tragis mantan pemain Persebaya. bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Bonek bentrok dengan Aremania, 1 tewas Diarsipkan 2019-06-21 di Wayback Machine.. surabayapagi.com. 9 Maret 2013. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Bonek vs Aremania, 3 orang meninggal dunia. simomot.com. 6 Juni 2014. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ Bonek vs Aremania di Sragen, 2 tewas. merdeka.com. Diakses tanggal 30/09/2019
- ^ a b "Group A piala gubernur Jatim 2002: Persebaya kalahkan Arema 2-1". vamosarema.com. Diakses tanggal 0/09/2019.
- ^ a b "Kalahkan Persebaya, Arema juara piala Gubernur Jatim 2013". liputan6.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ a b "Semifinal SCM Cup 2015: Arema 1-0 Persebaya". bisnis.com. 26 Januari 2016. Diakses tanggal 30/09/2019.
- ^ a b "Kalahkan Persebaya, Arema angkat Piala Presiden di Kanjuruhan". detik.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
Pranala luar
- (Indonesia) Rivalitas memesis dua kota. jawapos.com. 6 Mei 2018. Diakses tanggal 30/09/2019.
- (Indonesia) Bentrokan bonek yang menimbulkan korban jiwa. kumparan.com. Diakses tanggal 30/09/2019.
- (Inggris) Soccer a deadly game in Indonesia. thejakartapost.com. 27 September 2018. Diakses tanggal 30/09/2019.