Ginseng: Perbedaan antara revisi
k pembetulan ejaan |
k →Pranala luar: clean up |
||
Baris 97: | Baris 97: | ||
{{Hasil hutan non-kayu}} |
{{Hasil hutan non-kayu}} |
||
⚫ | |||
{{Taxonbar|from=Q7213683}} |
{{Taxonbar|from=Q7213683}} |
||
Baris 104: | Baris 104: | ||
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]] |
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]] |
||
[[Kategori:Panax| ]] |
[[Kategori:Panax| ]] |
||
⚫ |
Revisi per 1 Februari 2023 11.44
Ginseng
| |
---|---|
Panax | |
Tumbuhan | |
Jenis buah | buah berbiji |
Taksonomi | |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Apiales |
Famili | Araliaceae |
Genus | Panax Linnaeus, 1753 |
Tata nama | |
Gender of a scientific name of a genus (en) | maskulin |
Spesies | |
Subgenus Panax
Subgenus Trifolius |
Ginseng (Panax) adalah spesies terna berkhasiat obat yang termasuk dalam suku Araliaceae. Ginseng tumbuh di wilayah belahan bumi utara terutama di Siberia, Manchuria, Korea, dan Amerika Serikat. Jenis ginseng tropis dapat ditemukan di Vietnam, yaitu Panax vietnamensis. Nama "ginseng" diambil dari bahasa Inggris, yang dibaca mengikuti lafal Bahasa Kantonis, jên shên, dalam bahasa Mandarin dibaca "ren shen", "人蔘" (duplikat manusia), karena bentuk akar yang menyerupai manusia.
Ginseng digunakan dalam pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, serta membantu pemulihan dari penyakit.
Di Indonesia terdapat juga tumbuhan yang memiliki khasiat sama dengan ginseng yaitu ginseng Jawa atau som jawa, Talinum paniculatum Gaertn. dan kolesom, Talinum triangulare Wild. Di dalam pengobatan tradisional akarnya dicampur dengan berbagai jenis obat dan yang paling terkenal dalam bentuk campuran anggur. Kajian mengenai khasiat dan kegunaannya telah dilakukan untuk menjadikan kolesom sebagai ginseng Indonesia.
Panax schinsen
Panax schinsen atau ginseng korea adalah jenis ginseng yang berasal dari Korea.[1]
Orang Korea menyebut ginseng sebagai insam.[2] Di Korea, Panax schinsen liar yang tumbuh di hutan-hutan lebat pegunungan dinamakan sansam (ginseng gunung). Sansam adalah ginseng liar, sementara insam adalah ginseng yang dibudidayakan.[2]
Walau kapan pertama kali ginseng dibudayakan di Korea tak diketahui, namun kualitasnya sudah diketahui sejak lama.[2] Salah satu produknya dikenal dengan nama goryeo insam (ginseng goryeo/ginseng korea).
Ginseng korea berkualitas baik dikarenakan ditanam pada tanah subur dengan iklim yang mendukung.[2] Sejak lama orang Korea menghargai ginseng dan berusaha keras memilikinya.[2] Seseorang yang mencari ginseng liar di gunung dan menjualnya dinamakan sinamani (penggali ginseng liar).[2]
Karena menganggap sansam adalah hadiah dewa gunung (sansin), sebelum menggali ginseng mereka berdoa terlebih dahulu kepada dewa gunung dan berhati-hati dalam berkata dan bertindak.[2] Jika menemukan sansam, mereka akan berteriak "sim bwatda" (saya sudah menemukannya), lalu melakukan ritual kepada dewa gunung sebelum menggalinya dengan hati-hati.[2]
Dalam mitologi Korea, sansam adalah obat penyembuh yang dihadiahkan dewa.[2] Ia bahkan hidup dan bisa berbicara.[2] Pada saat ini, insam sudah dibudidayakan secara luas karena khasiatnya bagi manusia, antara lain efektif melawan kanker dan penyakit, sebagai tonik, bahan makanan, minuman kesehatan dan sebagainya.[2]
Lihat pula
Referensi
- ^ Yulia; Wientarsih, Ietje; Razief, Norman (2006). "The Study of Phytochemistry of Java Ginseng Compare to Korean Ginseng" (PDF). Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. kassel: 45. Diakses tanggal 5 Juni 2011.
- ^ a b c d e f g h i j k An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. hlm. 467. ISBN 89-85846-98-1.
Pranala luar
- (Inggris) MedlinePlus: Ginseng
- (Inggris) Phytochemicals in Korean Ginseng
- (Inggris) HerbalGram: The Journal of the American Botanical Council Diarsipkan 2005-04-12 di Wayback Machine.