Lompat ke isi

Batalyon Infanteri 8: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pengguna baru menambah pranala merah gambar rusak
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
| patron =
| patron =
| motto = Cakra Jala Pamungkas/Ksatria Bumi Tangkahan Lagan
| motto = Cakra Jala Pamungkas/Ksatria Bumi Tangkahan Lagan
| colors =Ungu
|colors ={{color box|#BF00FF|'''UNGU'''}}
| colors_label =Baret
|colors_label=[[Baret]]
| march =
| march =
| mascot =Harimau Putih
| mascot =Harimau Putih

Revisi per 10 Desember 2022 14.58

Batalyon Infanteri 8/Marinir
Berkas:Logo Yonif 8 Marinir.png
Lambang Korps Marinir
Dibentuk13 Februari 2004
NegaraIndonesia
CabangKorps Marinir
Tipe unitPasukan Pendarat Amfibi
Bagian dariBrigif 4/Marinir/BS
MarkasPangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara
JulukanYonif 8/Marinir
MotoCakra Jala Pamungkas/Ksatria Bumi Tangkahan Lagan
Baret UNGU 
MaskotHarimau Putih
Ulang tahun13 Februari

Batalyon Infanteri 8/Harimau Putih disingkat Yonif 8/Marinir adalah sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang merupakan satuan pelaksana dari Brigif 4/Marinir di Piabung Lampung berkekuatan 1 Kompi Markas dan 3 Kompi Senapan dan diperkuat dengan satuan BKO Kavaleri 5 unit Tank PT-76, 6 unit BTR 50 dan Artileri 2 pucuk HOW 105, 2 pucuk meriam 122. Satuan ini dibentuk berdasar kepada Keputusan Kasal Nomor: Kep/03/II/2004 tanggal 13 Februari 2004. Satuan ini bermarkas di Bumi Tangkahan Lagan, Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.[1][2]

Profil Satuan

Batalyon Infanteri 8 Marinir yang dari tahun 2007 hingga sekarang ini mengemban kepercayaan yang dimandatkan dari pimpinan Korps Marinir. Dengan melihat situasi dan kondisi pengembangan kekuatan serta pertahanan keamanan negara, maka ditunjuklah Batalyon Infanteri 8 Marinir untuk berpindah markas yang semula di Kwini, Jakarta Pusat menuju ke Pangkalan Brandan sebagai benteng terkuat Marinir di ujung barat laut Indonesia. Dengan posisi yang sangat strategis yaitu terletak di antara jalan lintas timur Medan – Banda Aceh, apabila dari kota Medan lebih kurang 80 Km ditempuh sekitar 2,5 Jam dan menuju perbatasan Propinsi Nagroe Aceh Darusalam lebih kurang 20 Km ditempuh 30 menit jalan darat. Akses jalur laut dapat melalui 3 titik lewat Sungai Babalan samping markas Batalyon, Dermaga Pertamina Pangkalan Brandan dan Dermaga Pangkalan Susu yang langsung menuju Selat Malaka.

Komandan

  1. Letkol Mar I Ketut Suarya (2004-2005)⭐⭐
  2. Letkol Mar Ichwan Dargianto (2005-)[3]
  3. Letkol Mar Werijon (2008-2009)
  4. Letkol Mar Umar Farauq (2009-2011)⭐
  5. Letkol Mar Bambang Hadi Suseno (2011-2011)
  6. Letkol Mar Arinto Beny Sarana (2011-2011)
  7. Letkol Mar Daniel Kreuta (2011-2012)
  8. Letkol Mar Rommy Hutagaol (2012-2014)
  9. Letkol Mar Ena Sulaksana (2014-2016)
  10. Letkol Mar I Gede Edy Supryadi (2016-2016)
  11. Letkol Mar Sudrajat Suhana Putra, S.E., M.Tr.Hanla (2016-2018)
  12. Letkol Mar Danang Ary Setiyawan, S.A.P., M.Tr.Hanla (2018-2020)
  13. Letkol Mar Imam Supriyanto M.Tr.Opsla. (2020-2021)
  14. Letkol Mar Farick, M.Tr.Opsla. (2021-2022)
  15. Letkol Mar Agus Wahyudi (2022-Sekarang)

Referensi