Seruling: Perbedaan antara revisi
merapikan kalimat awal Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
merevisi pengejaan, menambahkan pranala dalam Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
'''Seruling''' atau '''suling''' adalah [[alat musik]] dari keluarga [[alat musik tiup kayu]] atau terbuat dari bambu. Suara seruling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. |
'''Seruling''' atau '''suling''' adalah [[alat musik]] dari keluarga [[alat musik tiup kayu]] atau terbuat dari bambu. Suara seruling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. |
||
Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari [[perak]], [[emas]] atau campuran keduanya |
Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari [[perak]], [[emas]], atau campuran keduanya, sedangkan seruling untuk pelajar umumnya terbuat dari [[nikel]]-[[perak]], atau [[logam]] yang dilapisi [[perak]]. |
||
Seruling [[konser]] standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari ''middle C''. Akan tetapi, pada beberapa seruling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah ''middle C''. Ini berarti seruling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya ''[[piccolo (alat musik)|piccolo]]'' yang lebih tinggi lagi dari seruling. ''Piccolo'' adalah seruling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari seruling konser standar. ''Piccolo'' juga umumnya digunakan dalam orkes. |
Seruling [[konser]] standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari ''middle C''. Akan tetapi, pada beberapa seruling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah ''middle C''. Ini berarti seruling merupakan salah satu alat [[Orkes|musik orkes]] yang tinggi, hanya ''[[piccolo (alat musik)|piccolo]]'' yang lebih tinggi lagi dari seruling. ''Piccolo'' adalah seruling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari seruling konser standar. ''Piccolo'' juga umumnya digunakan dalam orkes. |
||
Seruling konser modern memiliki banyak pilihan. ''Thumb key B-flat'' (diciptakan dan dirintis oleh [[Briccialdi]]) standar. ''B foot joint'' |
Seruling konser modern memiliki banyak pilihan. ''Thumb key B-flat'' (diciptakan dan dirintis oleh [[Briccialdi]]) standar. ''B foot joint. A''kan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional. |
||
Seruling ''open-holed'', juga biasa disebut ''French Flute'' (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain seruling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih ''closed-hole plateau key''. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat. |
Seruling ''open-holed'', juga biasa disebut ''French Flute'' (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun, beberapa pemain seruling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih ''closed-hole plateau key''. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat. |
||
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci ''open-hole'' mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah. |
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci ''open-hole'' mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah. |
||
Seruling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Seruling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik |
Seruling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Seruling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik 1750—1820) pakai Seruling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai seruling Boehm (kayu hitam atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga seruling Boehm, sistem Carl Boehm), atau seruling saja. |
||
Khusus musik [[keroncong]] di Indonesia pada Era Stambul ( |
Khusus musik [[keroncong]] di Indonesia pada Era Stambul (1880—1920) memakai seruling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi (1920-1960) telah memakai seruling Bohm. |
||
{{Instrumen gamelan}} |
{{Instrumen gamelan}} |
Revisi per 17 Januari 2023 15.03
Seruling atau suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara seruling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas, atau campuran keduanya, sedangkan seruling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Seruling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa seruling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti seruling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari seruling. Piccolo adalah seruling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari seruling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.
Seruling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint. Akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional.
Seruling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun, beberapa pemain seruling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah.
Seruling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Seruling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik 1750—1820) pakai Seruling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai seruling Boehm (kayu hitam atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga seruling Boehm, sistem Carl Boehm), atau seruling saja.
Khusus musik keroncong di Indonesia pada Era Stambul (1880—1920) memakai seruling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi (1920-1960) telah memakai seruling Bohm.