Kenong: Perbedaan antara revisi
k →Pranala luar: clean up |
Thesillent (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | '''Kenong''' ([[Hanacaraka]]: ꧋ꦏꦼꦤꦺꦴꦁ, {{lang-jv|''kênong''}}) adalah alat musik [[gamelan Jawa]] yang bernada tinggi dan nyaring dibuat dari perunggu, bentuknya seperti gong, diletakkan pada posisi telungkup pada dua utas tali yang direntangkan bersilang pada sebuah landasan.<ref>Kenong[https://kbbi.web.id/kenong]</ref> Digunakan sebagai pengisi akor atau harmoni dalam permainan gamelan, kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, tetapi ukuran lebih besar daripada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang dililitkan kain. Jumlah dalam satu set bervariasi tetapi biasanya sekitar 10 buah. |
||
{{tanpa_referensi|date=30 Juni 2010}} |
|||
⚫ | '''Kenong''' |
||
== Bentuk == |
== Bentuk == |
Revisi per 6 September 2023 03.38
Kenong (Hanacaraka: ꧋ꦏꦼꦤꦺꦴꦁ, bahasa Jawa: kênong) adalah alat musik gamelan Jawa yang bernada tinggi dan nyaring dibuat dari perunggu, bentuknya seperti gong, diletakkan pada posisi telungkup pada dua utas tali yang direntangkan bersilang pada sebuah landasan.[1] Digunakan sebagai pengisi akor atau harmoni dalam permainan gamelan, kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, tetapi ukuran lebih besar daripada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang dililitkan kain. Jumlah dalam satu set bervariasi tetapi biasanya sekitar 10 buah.
Bentuk
Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada pangkon berupa kayu keras yang dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan bergoyang ke samping namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga menghasilkan suara. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan kenong). Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara kempul.
Notasi
Setiap pencon dari kenong memiliki satu nada, yang bervariasi antara 1 (ji) hingga 6 (nem)
Pranala luar