Lompat ke isi

Infeksi oportunistik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Mengembangkan artikel
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 40: Baris 40:


== Penyebab ==
== Penyebab ==
[[Imunodefisiensi]] atau [[imunosupresi]] ditandai dengan tidak adanya atau gangguan pada komponen sistem imun, yang menyebabkan turunnya fungsi imun secara umum imunitas terhadap patogen. Kedua kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
* Kekurangan gizi
* [[Infeksi kambuh]]
* [[Malnutrisi]]
* [[Kelelahan]]
* Agen penekan sistem imun untuk resipien [[transplantasi organ]]
* Infeksi berulang atau kambuh
* [[Kemoterapi]] untuk [[Kanker]]
* Pemberian [[obat imunosupresif]] bagi penerima [[transplantasi organ]]
* Pemberian [[kemoterapi]] untuk [[kanker]]
* [[AIDS]] atau infeksi [[HIV]]
* [[AIDS]] atau infeksi [[HIV]]
* Kecenderungan [[geneticka]]
* Kecenderungan [[Genetika|genetik]]
* Kerusakan [[kulit]]
* Kerusakan [[kulit]]
* Pemberian [[antibiotik]] yang selanjutnya mengganggu keseimbangan [[mikrobioma]] dan memungkinkan beberapa mikroorganisme mengalahkan mikroorganisme yang lain dan menjadi patogen (misalnya gangguan [[mikrobiota usus]] dapat menyebabkan infeksi ''Clostridium difficile'')
* Perawatan [[antibiotik]]
* Prosedur medikal
* Prosedur medis
* Kehamilan
* Penuaan
* [[Leukopenia]] (misalnya [[neutropenia]] dan [[limfositopenia]])
* [[Luka bakar]]
* Gangguan atau ketidakseimbangan mikrobiota vagina yang kemudian memungkinkan proliferasi mikroorganisme oportunistik dan menyebabkan [[vaginosis bakterialis]].<ref name="AfricaNel2014">{{cite journal|date=July 2014|title=Anaerobes and bacterial vaginosis in pregnancy: virulence factors contributing to vaginal colonisation|journal=International Journal of Environmental Research and Public Health|volume=11|issue=7|pages=6979–7000|doi=10.3390/ijerph110706979|pmc=4113856|pmid=25014248|vauthors=Africa CW, Nel J, Stemmet M|doi-access=free}}</ref><ref name="Mastro2013">{{cite journal|date=July 2013|title=Bacterial vaginosis: a review on clinical trials with probiotics|url=http://www.newmicrobiologica.org/PUB/allegati_pdf/2013/3/229.pdf|journal=The New Microbiologica|volume=36|issue=3|pages=229–38|pmid=23912864|vauthors=Mastromarino P, Vitali B, Mosca L}}</ref><ref>{{cite journal|date=July 2013|title=Bacterial vaginosis: a review on clinical trials with probiotics|url=http://www.newmicrobiologica.org/PUB/allegati_pdf/2013/3/229.pdf|journal=The New Microbiologica|volume=36|issue=3|pages=229–38|pmid=23912864|vauthors=Mastromarino P, Vitali B, Mosca L}}</ref><ref>{{cite journal|date=April 2011|title=First report of Atopobium vaginae bacteremia with fetal loss after chorionic villus sampling|journal=Journal of Clinical Microbiology|volume=49|issue=4|pages=1684–6|doi=10.1128/JCM.01655-10|pmc=3122803|pmid=21289141|vauthors=Knoester M, Lashley LE, Wessels E, Oepkes D, Kuijper EJ}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 12 Januari 2023 04.15

Infeksi oportunistik
Gambaran sinar-X seseorang yang pada awalnya menderita influenza dan kemudian berkembang menjadi pneumonia akibat infeksi Haemophilus influenzae, yang diduga bersifat oportunistik
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit menular Sunting ini di Wikidata

Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme (seperti bakteri, jamur, parasit, atau virus) yang memanfaatkan kesempatan yang biasanya tidak tersedia. Kesempatan ini dapat berupa sistem imun yang melemah (misalnya akibat AIDS atau pemberian obat imunosupresif, seperti pada perawatan kanker),[1] perubahan mikrobioma (seperti gangguan pada mikrobiota usus), atau kerusakan pada sistem integumen (seperti pada trauma tajam). Banyak di antara organisme-organisme ini yang tidak menyebabkan penyakit pada inang sehat dengan sistem imun yang baik, dan dalam beberapa kasus, mereka berperan sebagai komensal sampai keseimbangan sistem imun terganggu.[2][3] Suatu infeksi juga dapat disebut oportunistik jika suatu patogen menyebabkan penyakit ringan pada orang sehat, tetapi menyebabkan penyakit yang lebih serius saat kondisi tubuh inangnya memungkinkan.[4]

Organisme oportunistik

Berbagai macam patogen terlibat dalam infeksi oportunistik dan dapat menyebabkan berbagai kondisi patologis. Berikut ini beberapa patogen oportunistik dan kondisi yang ditimbulkannya.

Bakteri

Fungi

Parasit

Virus

Penyebab

Imunodefisiensi atau imunosupresi ditandai dengan tidak adanya atau gangguan pada komponen sistem imun, yang menyebabkan turunnya fungsi imun secara umum imunitas terhadap patogen. Kedua kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

Referensi

  1. ^ Justiz Vaillant AA, Qurie A (2021). "Immunodeficiency". StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 29763203. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  2. ^ a b Schroeder MR, Stephens DS (2016). "Macrolide Resistance in Streptococcus pneumoniae". Frontiers in Cellular and Infection Microbiology. 6: 98. doi:10.3389/fcimb.2016.00098alt=Dapat diakses gratis. PMC 5030221alt=Dapat diakses gratis. PMID 27709102. 
  3. ^ Achermann Y, Goldstein EJ, Coenye T, Shirtliff ME (2014). "Propionibacterium acnes: from commensal to opportunistic biofilm-associated implant pathogen". Clinical Microbiology Reviews. 27 (3): 419–40. doi:10.1128/CMR.00092-13. PMC 4135900alt=Dapat diakses gratis. PMID 24982315. 
  4. ^ Caballero, Mauricio T.; Polack, Fernando P. (2018). "Respiratory syncytial virus is an "opportunistic" killer". Pediatric Pulmonology. 53 (5): 664–667. doi:10.1002/ppul.23963. 
  5. ^ Czepiel J, Dróżdż M, Pituch H, Kuijper EJ, Perucki W, Mielimonka A, et al. (July 2019). "Clostridium difficile infection: review". European Journal of Clinical Microbiology & Infectious Diseases. 38 (7): 1211–1221. doi:10.1007/s10096-019-03539-6. PMC 6570665alt=Dapat diakses gratis. PMID 30945014. 
  6. ^ Guh AY, Kutty PK (October 2018). "Clostridioides difficile Infection". Annals of Internal Medicine. 169 (7): ITC49–ITC64. doi:10.7326/AITC201810020. PMC 6524133alt=Dapat diakses gratis. PMID 30285209. 
  7. ^ Chahin A, Opal SM (March 2017). "Severe Pneumonia Caused by Legionella pneumophila: Differential Diagnosis and Therapeutic Considerations". Infectious Disease Clinics of North America. 31 (1): 111–121. doi:10.1016/j.idc.2016.10.009. PMC 7135102alt=Dapat diakses gratis. PMID 28159171. 
  8. ^ Berjeaud JM, Chevalier S, Schlusselhuber M, Portier E, Loiseau C, Aucher W, et al. (2016-04-08). "Legionella pneumophila: The Paradox of a Highly Sensitive Opportunistic Waterborne Pathogen Able to Persist in the Environment". Frontiers in Microbiology. 7: 486. doi:10.3389/fmicb.2016.00486alt=Dapat diakses gratis. PMC 4824771alt=Dapat diakses gratis. PMID 27092135. 
  9. ^ Falkinham JO (2018). "Mycobacterium avium complex: Adherence as a way of life". AIMS Microbiology. 4 (3): 428–438. doi:10.3934/microbiol.2018.3.428. PMC 6604937alt=Dapat diakses gratis. PMID 31294225. 
  10. ^ Pan SW, Shu CC, Feng JY, Su WJ (June 2020). "Treatment for Mycobacterium avium complex lung disease". Journal of the Formosan Medical Association = Taiwan Yi Zhi. 119 Suppl 1: S67–S75. doi:10.1016/j.jfma.2020.05.006alt=Dapat diakses gratis. PMID 32446754. 
  11. ^ Gordon SV, Parish T (April 2018). "Microbe Profile: Mycobacterium tuberculosis: Humanity's deadly microbial foe". Microbiology. 164 (4): 437–439. doi:10.1099/mic.0.000601alt=Dapat diakses gratis. PMID 29465344. 
  12. ^ Pang Z, Raudonis R, Glick BR, Lin TJ, Cheng Z (January–February 2019). "Antibiotic resistance in Pseudomonas aeruginosa: mechanisms and alternative therapeutic strategies". Biotechnology Advances. 37 (1): 177–192. doi:10.1016/j.biotechadv.2018.11.013alt=Dapat diakses gratis. PMID 30500353. 
  13. ^ Lamas A, Miranda JM, Regal P, Vázquez B, Franco CM, Cepeda A (January 2018). "A comprehensive review of non-enterica subspecies of Salmonella enterica". Microbiological Research. 206: 60–73. doi:10.1016/j.micres.2017.09.010alt=Dapat diakses gratis. PMID 29146261. 
  14. ^ Jenul C, Horswill AR (April 2019). "Regulation of Staphylococcus aureus Virulence". Microbiology Spectrum. 7 (2). doi:10.1128/microbiolspec.GPP3-0031-2018. PMC 6452892alt=Dapat diakses gratis. PMID 30953424. 
  15. ^ Kong C, Neoh HM, Nathan S (March 2016). "Targeting Staphylococcus aureus Toxins: A Potential form of Anti-Virulence Therapy". Toxins. 8 (3): 72. doi:10.3390/toxins8030072alt=Dapat diakses gratis. PMC 4810217alt=Dapat diakses gratis. PMID 26999200. 
  16. ^ Jespersen MG, Lacey JA, Tong SY, Davies MR (December 2020). "Global genomic epidemiology of Streptococcus pyogenes". Infection, Genetics and Evolution. 86: 104609. doi:10.1016/j.meegid.2020.104609alt=Dapat diakses gratis. PMID 33147506 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  17. ^ Brouwer S, Barnett TC, Rivera-Hernandez T, Rohde M, Walker MJ (November 2016). "Streptococcus pyogenes adhesion and colonization". FEBS Letters. 590 (21): 3739–3757. doi:10.1002/1873-3468.12254. hdl:10033/619157alt=Dapat diakses gratis. PMID 27312939. 
  18. ^ Latgé JP, Chamilos G (December 2019). "Aspergillus fumigatus and Aspergillosis in 2019". Clinical Microbiology Reviews. 33 (1): e00140–18, /cmr/33/1/CMR.00140–18.atom. doi:10.1128/CMR.00140-18. PMC 6860006alt=Dapat diakses gratis. PMID 31722890. 
  19. ^ a b José RJ, Periselneris JN, Brown JS (June 2020). "Opportunistic bacterial, viral and fungal infections of the lung". Medicine. 48 (6): 366–372. doi:10.1016/j.mpmed.2020.03.006. PMC 7206443alt=Dapat diakses gratis. PMID 32390758. 
  20. ^ Akpan A, Morgan R (August 2002). "Oral candidiasis". Postgraduate Medical Journal. 78 (922): 455–9. doi:10.1136/pmj.78.922.455. PMC 1742467alt=Dapat diakses gratis. PMID 12185216. 
  21. ^ Erdogan A, Rao SS (April 2015). "Small intestinal fungal overgrowth". Current Gastroenterology Reports. 17 (4): 16. doi:10.1007/s11894-015-0436-2. PMID 25786900. 
  22. ^ Mu A, Shein TT, Jayachandran P, Paul S (2017-09-14). "Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome in Patients with AIDS and Disseminated Coccidioidomycosis: A Case Series and Review of the Literature". Journal of the International Association of Providers of AIDS Care. 16 (6): 540–545. doi:10.1177/2325957417729751alt=Dapat diakses gratis. PMID 28911256. 
  23. ^ Kwon-Chung KJ, Fraser JA, Doering TL, Wang Z, Janbon G, Idnurm A, Bahn YS (July 2014). "Cryptococcus neoformans and Cryptococcus gattii, the etiologic agents of cryptococcosis". Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine. 4 (7): a019760. doi:10.1101/cshperspect.a019760. PMC 4066639alt=Dapat diakses gratis. PMID 24985132. 
  24. ^ Maziarz EK, Perfect JR (March 2016). "Cryptococcosis". Infectious Disease Clinics of North America. 30 (1): 179–206. doi:10.1016/j.idc.2015.10.006. PMC 5808417alt=Dapat diakses gratis. PMID 26897067. 
  25. ^ Horwath MC, Fecher RA, Deepe GS (2015-06-10). "Histoplasma capsulatum, lung infection and immunity". Future Microbiology. 10 (6): 967–75. doi:10.2217/fmb.15.25. PMC 4478585alt=Dapat diakses gratis. PMID 26059620. 
  26. ^ Mittal J, Ponce MG, Gendlina I, Nosanchuk JD (2018). Rodrigues ML, ed. "Histoplasma Capsulatum: Mechanisms for Pathogenesis". Current Topics in Microbiology and Immunology. Cham: Springer International Publishing. 422: 157–191. doi:10.1007/82_2018_114. ISBN 978-3-030-30236-8. PMC 7212190alt=Dapat diakses gratis. PMID 30043340. 
  27. ^ Seyedmousavi S, Bosco SM, de Hoog S, Ebel F, Elad D, Gomes RR, et al. (April 2018). "Fungal infections in animals: a patchwork of different situations". Medical Mycology. 56 (suppl_1): 165–187. doi:10.1093/mmy/myx104. PMC 6251577alt=Dapat diakses gratis. PMID 29538732. 
  28. ^ Stentiford GD, Becnel JJ, Weiss LM, Keeling PJ, Didier ES, Bjornson S, et al. (April 2016). "Microsporidia - Emergent Pathogens in the Global Food Chain". Trends in Parasitology. 32 (4): 336–348. doi:10.1016/j.pt.2015.12.004. PMC 4818719alt=Dapat diakses gratis. PMID 26796229. 
  29. ^ Sokulska M, Kicia M, Wesołowska M, Hendrich AB (October 2015). "Pneumocystis jirovecii--from a commensal to pathogen: clinical and diagnostic review". Parasitology Research. 114 (10): 3577–85. doi:10.1007/s00436-015-4678-6. PMC 4562001alt=Dapat diakses gratis. PMID 26281787. 
  30. ^ Gerace E, Lo Presti VD, Biondo C (December 2019). "Cryptosporidium Infection: Epidemiology, Pathogenesis, and Differential Diagnosis". European Journal of Microbiology & Immunology. 9 (4): 119–123. doi:10.1556/1886.2019.00019. PMC 6945992alt=Dapat diakses gratis. PMID 31934363. 
  31. ^ Mendez OA, Koshy AA (July 2017). Gubbels MJ, ed. "Toxoplasma gondii: Entry, association, and physiological influence on the central nervous system". PLOS Pathogens. 13 (7): e1006351. doi:10.1371/journal.ppat.1006351. PMC 5519211alt=Dapat diakses gratis. PMID 28727854. 
  32. ^ Hunter CA, Sibley LD (November 2012). "Modulation of innate immunity by Toxoplasma gondii virulence effectors". Nature Reviews. Microbiology. 10 (11): 766–78. doi:10.1038/nrmicro2858. PMC 3689224alt=Dapat diakses gratis. PMID 23070557. 
  33. ^ Fonseca Brito L, Brune W, Stahl FR (August 2019). "Cytomegalovirus (CMV) Pneumonitis: Cell Tropism, Inflammation, and Immunity". International Journal of Molecular Sciences. 20 (16): 3865. doi:10.3390/ijms20163865alt=Dapat diakses gratis. PMC 6719013alt=Dapat diakses gratis. PMID 31398860. 
  34. ^ Bohra C, Sokol L, Dalia S (2017-11-01). "Progressive Multifocal Leukoencephalopathy and Monoclonal Antibodies: A Review". Cancer Control. 24 (4): 1073274817729901. doi:10.1177/1073274817729901. PMC 5937251alt=Dapat diakses gratis. PMID 28975841. 
  35. ^ Kartau M, Sipilä JO, Auvinen E, Palomäki M, Verkkoniemi-Ahola A (2019-12-02). "Progressive Multifocal Leukoencephalopathy: Current Insights". Degenerative Neurological and Neuromuscular Disease. 9: 109–121. doi:10.2147/DNND.S203405. PMC 6896915alt=Dapat diakses gratis. PMID 31819703. 
  36. ^ Radu O, Pantanowitz L (February 2013). "Kaposi sarcoma". Archives of Pathology & Laboratory Medicine. 137 (2): 289–94. doi:10.5858/arpa.2012-0101-RSalt=Dapat diakses gratis. PMID 23368874. 
  37. ^ Cesarman E, Damania B, Krown SE, Martin J, Bower M, Whitby D (January 2019). "Kaposi sarcoma". Nature Reviews. Disease Primers. 5 (1): 9. doi:10.1038/s41572-019-0060-9. PMC 6685213alt=Dapat diakses gratis. PMID 30705286. 
  38. ^ Africa CW, Nel J, Stemmet M (July 2014). "Anaerobes and bacterial vaginosis in pregnancy: virulence factors contributing to vaginal colonisation". International Journal of Environmental Research and Public Health. 11 (7): 6979–7000. doi:10.3390/ijerph110706979alt=Dapat diakses gratis. PMC 4113856alt=Dapat diakses gratis. PMID 25014248. 
  39. ^ Mastromarino P, Vitali B, Mosca L (July 2013). "Bacterial vaginosis: a review on clinical trials with probiotics" (PDF). The New Microbiologica. 36 (3): 229–38. PMID 23912864. 
  40. ^ Mastromarino P, Vitali B, Mosca L (July 2013). "Bacterial vaginosis: a review on clinical trials with probiotics" (PDF). The New Microbiologica. 36 (3): 229–38. PMID 23912864. 
  41. ^ Knoester M, Lashley LE, Wessels E, Oepkes D, Kuijper EJ (April 2011). "First report of Atopobium vaginae bacteremia with fetal loss after chorionic villus sampling". Journal of Clinical Microbiology. 49 (4): 1684–6. doi:10.1128/JCM.01655-10. PMC 3122803alt=Dapat diakses gratis. PMID 21289141.