Lompat ke isi

Batalyon Infanteri 751/Raider: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 8: Baris 8:
| country = [[Indonesia]]
| country = [[Indonesia]]
| allegiance =
| allegiance =
| branch = Infanteri Raider
| branch = [[Infanteri]]
| type = Satuan Tempur
| type = Satuan Tempur
| role =Pasukan Reaksi Cepat Lintas Medan
| role =Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Medan
| size =
| size =
| command_structure = [[Kodam XVII/Cenderawasih]]
| command_structure = [[Kodam XVII/Cenderawasih]]

Revisi per 4 Juni 2023 03.21

Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/
Vira Jaya Sakti
Lambang Raider
Dibentuk14 Agustus 1964
NegaraIndonesia
CabangInfanteri
Tipe unitSatuan Tempur
PeranPasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Medan
Bagian dariKodam XVII/Cenderawasih
MarkasJayapura, Papua
JulukanYonif RK 751/VJS
MotoCepat Senyap Tepat
BaretHijau Lumut
MaskotPisau Komando dan Petir
Ulang tahun14 Agustus

Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti atau Yonif RK 751/Vira Jaya Sakti adalah Yonif berkualifikasi Raider Kodam XVII/Cenderawasih. Sebelumnya batalyon ini bernama Yonif 751/Vira Jaya Sakti. Yonif ini diresmikan pada 14 Agustus 1964. Satuan ini bermarkas di Sentani, Jayapura, Papua, dengan Kompi D berkedudukan di Doyo, Kabupaten Jayapura, dan Kompi E di Skamto, Kota Jayapura.

Pada tanggal 4 November 2014 Yonif 751/Vira Jaya Sakti melakukan Latihan Pemantapan Raider guna melaksanakan tugas Operasi yang bersifat khusus yaitu: Teknik Driil Kontak, Infiltrasi, eksfiltrasi, Mobud, Ralasuntai, Raid Baswan, Raid Penghancuran, yang diikuti 400 orang prajuri dan dibuka langsung Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, SE.[1][2][3]

Satuan

  • Kompi Markas
  • Kompi Senapan A
  • Kompi Senapan B
  • Kompi Senapan C
  • Kompi Senapan D
  • Kompi Senapan E
  • Kompi Bantuan

Sejarah

Awalnya Batalion 751 bermarkas di Manokwari yang personelnya sebagian besar berasal dari Kodam VII/Diponegoro yang mengikuti Operasi Trikora. Batalyon merupakan batalyon pembaharuan dari yonif sebelumnya, yaitu Yonif 641/Tjendrawasih I, ke dalam batalyon ini telah bergabung unsur dari Papua, yaitu para gerilyawan Kasuari/Trikora dan anggota eks-PVK (Papuan Vrywillingers Korps) setelah mereka dididik di Kodam VII/Diponegoro.[4]

Insiden 29 April 2009

Pada tanggal 29 April 2009 sekitar 100 prajurit TNI Angkatan Darat Yonif 751 mengamuk karena hak-haknya dipotong oleh komandannya. Mereka melepaskan tembakan belasan kali ke udara di halaman markas mereka di Jalan Kemiri, Sentani.[5] Sebagai tindak lanjutnya, tiga orang perwira Yonif 751 dicopot jabatannya.[6] Ketiga perwira yang dicopot adalah Komandan Batalyon Letkol Inf Lambok Sihotang, Wakil Komandan Batalyon Mayor Inf Raymond Power Simanjuntak, dan Kepala Seksi Intelejen Batalyion Lettu Inf Simbolon.

Anggota Yonif 751 Tembak mati Komandan OPM

Pada hari Sabtu tanggal 7 Juni 2014, anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Cenderawasih yang bertugas di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi, di mana pada saat kejadian prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.[7][8][9][10]

Komandan

Pranala luar

Referensi