Lompat ke isi

Pemilihan Presiden Indonesia 1998: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28: Baris 28:
'''Pemilihan presiden Indonesia 1998''' adalah suatu pemungutan suara untuk memilih [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] dan [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] untuk masa jabatan 1998–2003. Secara tradisi, [[Golongan Karya]] sebagai fraksi dengan kursi terbanyak di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] sejak 1971 mengusung [[Soeharto]] sebagai calon presiden. Alhasil, Soeharto kembali mempertahankan kursi kekuasaan dan dilaksanakan pelantikan pada 10 Maret 1998.
'''Pemilihan presiden Indonesia 1998''' adalah suatu pemungutan suara untuk memilih [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] dan [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] untuk masa jabatan 1998–2003. Secara tradisi, [[Golongan Karya]] sebagai fraksi dengan kursi terbanyak di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] sejak 1971 mengusung [[Soeharto]] sebagai calon presiden. Alhasil, Soeharto kembali mempertahankan kursi kekuasaan dan dilaksanakan pelantikan pada 10 Maret 1998.


== Latar belakang ==
== Latar belakang
Menjelang pemilihan presiden 1998, sosok [[Megawati Soekarnoputri]] sebagai Ketua Umum [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI) menjadi simbol perlawanan terhadap rezim [[Orde Baru]]. Kondisi ini kemudian menyebabkan terjadinya konflik internal di PDI, hingga terjadinya [[Peristiwa 27 Juli|Peristiwa Kudatuli]] pada 27 Juli 1996. Kerusuhan ini terjadi karena kelompok pro-Megawati menguasai kantor utama DPP PDI di Jalan Diponegoro, [[Jakarta Pusat]]. Kelompok yang mengaku sebagai pendukung [[Soerjadi (politikus)|Soerjadi]], kemudian menyerang dan berusaha menguasai DPP PDI. Setelah peristiwa tersebut, perlawanan terhadap Soeharto semakin masif. Pendukung PDI yang kemudian bergabung dengan pendukung [[Partai Persatuan Pembangunan]] merasa jenuh dengan kepemimpinan [[Soeharto]] menggaungkan Mega-Bintang pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan umum 1997]].

Namun, upaya ini gagal setelah [[Golongan Karya]] berhasil memenangkan pemilihan umum 1997. Setelah itu, Soeharto juga kembali terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Maret 1998 yang membuat perlawanan semakin masif. Mahasiswa kemudian melakukan [[Kerusuhan Mei 1998|Aksi Demonstrasi]] di [[Jakarta]], [[Surakarta]] dan [[Medan]]. Alhasil, Tekanan Internasional maupun dalam negeri membuat [[Kejatuhan Soeharto|Pengunduran diri Soeharto sebagai presiden]] pada Mei 1998

Dan [[Bacharuddin Jusuf Habibie]] terpilih menjadi Wakil Presiden.

Setelah kejadian tersebut, Wakil Presiden, [[Bacharuddin Jusuf Habibie]], Diangkat menjadi presiden Indonesia, Sampai pilpres selanjutnya.
<ref>{{Cite news|last=Pratama|first=Aswab Nanda|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/01/08/17174021/saat-para-capres-alternatif-diusung-untuk-melawan-soeharto?page=all|title=Saat Para Capres Alternatif Diusung untuk Melawan Soeharto|publisher=[[Kompas.com]]|date=8 Januari 2019|access-date=10 Oktober 2020|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
<ref>{{Cite web|last=Firdausi|first=Fadrik Aziz|url=https://tirto.id/sejarah-pemilu-1997-usaha-gagal-melanggengkan-kuasa-soeharto-dmZE|page=all|title= "Sejarah Pemilu 1997: Usaha Gagal Melanggengkan Kuasa Soeharto"|publisher=[[Tirto.id]]|date=24 April 2019|access-date=8 September 2021}}</ref>


== Perhitungan suara ==
== Perhitungan suara ==

Revisi per 19 Juni 2023 07.49

Pemilihanjsjwjwksksjssjkskwkwqlkka Presiden Indonesia 1998
Kandidat
  Berkas:President Suharto1993.jpg
Partai Golkar
Persentase 97.86%
Peta persebaran suara
Suara Majelis Permusyawaratan Rakyat
  Soeharto: 604 kursi
  Abstain: 45 kursi
Presiden petahana
Soeharto

Golkar

Presiden terpilih

Soeharto
Golkar

Calon:Megawati Soekarnoputri

11 Suara 2.38%

Pemilihan presiden Indonesia 1998 adalah suatu pemungutan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 1998–2003. Secara tradisi, Golongan Karya sebagai fraksi dengan kursi terbanyak di Majelis Permusyawaratan Rakyat sejak 1971 mengusung Soeharto sebagai calon presiden. Alhasil, Soeharto kembali mempertahankan kursi kekuasaan dan dilaksanakan pelantikan pada 10 Maret 1998.

== Latar belakang

Perhitungan suara

Pemilihan Presiden

s • b Ringkasan hasil pemilihan Presiden Indonesia 10 Maret 1998
Calon Partai Fraksi Suara %
Soeharto Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
604 93,06
Total 649 100%
Suara sah 649 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 45 6,93

Pemilihan Wakil Presiden

s • b Ringkasan hasil pemilihan Wakil Presiden Indonesia 11 Maret 1998
Calon Partai Fraksi Suara %
Bacharuddin Jusuf Habibie Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
649 100,00
Total 649 100%
Suara sah 649 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 0 0,0

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Jumlah anggota MPR adalah hasil dari penjumlahan Anggota DPR, yaitu 500 anggota dan Anggota Fraksi Urusan Daerah sebanyak 149 anggota, yang berlaku dari 1988-1998.

Referensi

  1. ^ Penerangan, Republik Indonesia, Departemen. Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, tahun 1973. hlm. 49. Diakses tanggal 29 December 2022.