Seblak: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
| other =Dapat dinikmati kapan saja. |
| other =Dapat dinikmati kapan saja. |
||
}} |
}} |
||
'''Seblak''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮞᮨᮘᮣᮊ᮪}}|seblak}}, {{IPA-su|səblak}}) adalah [[Masakan Sunda|masakan khas Sunda]] yang berasal dari wilayah [[Parahyangan]] dengan cita rasa gurih dan pedas. Terbuat dari [[kerupuk]] yang terdiri dari [[bawang putih]] dengan [[kencur]].<ref name="CNN-Seblak">{{Cite news|author=Karina Armadani|date=19 December 2014|title=Menikmati Pedasnya Seblak Khas Bandung|url=http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141219125017-262-19308/menikmati-pedasnya-seblak-khas-bandung/|work=[[CNN Indonesia]]|first=Karina|last=Armadani}}</ref> Dalam [[Kamus Basa Sunda R.A. Danadibrata|''Kamus Basa Sunda'' (2006)]] dijelaskan bahwa ''seblak, nyeblak: rasa haté dina waktu inget kana balai'' (ingat pada sesuatu yang kurang enak di hati sehingga hati seperti tersengat)<ref>{{Cite book|last=Satjadibrata|first=R.|date=1954|title=Kamus Basa Sunda|location=Djakarta|publisher=Perpustakaan Perguruan Kementerian P. P Dan K.|url-status=live}}</ref>. Kata ''seblak'' sendiri juga merupakan singkatan dari ''segak'' dan ''nyegak''. Kedua istilah tersebut berasal dari [[bahasa Sunda]] yang artinya lebih kurang “menyengat”. ''Segak'' dan ''nyegak'' dalam rasa seblak dicirikan dengan penggunaan kencur <ref>{{Cite journal|last=Intani T.|first=Ria|date=2014|title=KIAT PENJUAL MAKANAN TRADISIONAL DALAM MENEMBUS PASAR|url=http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/202|journal=Patanjala|volume=6|issue=2|pages='315-328'}}</ref> |
'''Seblak tak bisa di makan tanisha untuk sekarang karna lagi sakit''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮞᮨᮘᮣᮊ᮪}}|seblak}}, {{IPA-su|səblak}}) adalah [[Masakan Sunda|masakan khas Sunda]] yang berasal dari wilayah [[Parahyangan]] dengan cita rasa gurih dan pedas. Terbuat dari [[kerupuk]] yang terdiri dari [[bawang putih]] dengan [[kencur]].<ref name="CNN-Seblak">{{Cite news|author=Karina Armadani|date=19 December 2014|title=Menikmati Pedasnya Seblak Khas Bandung|url=http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141219125017-262-19308/menikmati-pedasnya-seblak-khas-bandung/|work=[[CNN Indonesia]]|first=Karina|last=Armadani}}</ref> Dalam [[Kamus Basa Sunda R.A. Danadibrata|''Kamus Basa Sunda'' (2006)]] dijelaskan bahwa ''seblak, nyeblak: rasa haté dina waktu inget kana balai'' (ingat pada sesuatu yang kurang enak di hati sehingga hati seperti tersengat)<ref>{{Cite book|last=Satjadibrata|first=R.|date=1954|title=Kamus Basa Sunda|location=Djakarta|publisher=Perpustakaan Perguruan Kementerian P. P Dan K.|url-status=live}}</ref>. Kata ''seblak'' sendiri juga merupakan singkatan dari ''segak'' dan ''nyegak''. Kedua istilah tersebut berasal dari [[bahasa Sunda]] yang artinya lebih kurang “menyengat”. ''Segak'' dan ''nyegak'' dalam rasa seblak dicirikan dengan penggunaan kencur <ref>{{Cite journal|last=Intani T.|first=Ria|date=2014|title=KIAT PENJUAL MAKANAN TRADISIONAL DALAM MENEMBUS PASAR|url=http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/202|journal=Patanjala|volume=6|issue=2|pages='315-328'}}</ref> |
||
== Asal usul dan kepopuleran == |
== Asal usul dan kepopuleran == |
Revisi per 27 Juli 2023 06.17
Seblak yang tak bisa di makan tanisha ᮞᮨᮘᮣᮊ᮪ | |
---|---|
Sajian | Hidangan utama atau kudapan |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Parahyangan |
Dibuat oleh | Orang Sunda |
Suhu penyajian | Panas |
Bahan utama | Krupuk basah dimasak dengan telur orak-arik/sempurna, sayuran seperti sawi dan kol, dan sumber protein lainnya (daging ayam, ceker ayam, makanan laut, atau sosis sapi, sosis ayam), dengan saus pedas termasuk bawang putih, bawang merah, kencur, kecap manis, dan sambal. |
Variasi | Seblak kering, berkuah atau krupuk seblak |
Sunting kotak info • L • B | |
Seblak tak bisa di makan tanisha untuk sekarang karna lagi sakit (bahasa Sunda: ᮞᮨᮘᮣᮊ᮪, translit. seblak, pengucapan bahasa Sunda: [səblak]) adalah masakan khas Sunda yang berasal dari wilayah Parahyangan dengan cita rasa gurih dan pedas. Terbuat dari kerupuk yang terdiri dari bawang putih dengan kencur.[1] Dalam Kamus Basa Sunda (2006) dijelaskan bahwa seblak, nyeblak: rasa haté dina waktu inget kana balai (ingat pada sesuatu yang kurang enak di hati sehingga hati seperti tersengat)[2]. Kata seblak sendiri juga merupakan singkatan dari segak dan nyegak. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Sunda yang artinya lebih kurang “menyengat”. Segak dan nyegak dalam rasa seblak dicirikan dengan penggunaan kencur [3]
Asal usul dan kepopuleran
Seblak yang mulai populer sekitar tahun 2000an di Bandung, diduga di Garut dan Cianjur Selatan sudah ada kuliner seperti seblak sebelum jaman kemerdekaan yang dikenal dengan nama Kurupuk Léor (karena teksturnya yang ngaléor/lemas). Konon, makanan ini lahir saat krisis pangan yang melanda selatan Parahyangan akibat dari penjajahan. Namun tidak ada catatan atau sumber yang jelas mengenai sejarah dari kuliner Kurupuk Léor.
Seblak kini menjadi makanan jajanan jalanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat, terutama di wilayah pulau Jawa bagian barat. Seiring berkembangnya tren jajanan tradisional dan kaki lima, seblak tidak hanya disajikan dengan isian aslinya. Seblak berkembang menjadi makanan yang modern dan berhasil menarik perhatian. Makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan juga kemasan penjualan.
Bahan-bahan
Bahan dasarnya adalah kerupuk, cara pengolahanya sangatlah mudah yaitu pertama Kerupuk direbus bisa di tambahkan sayuran lalu diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, garam, kencur, cabai rawit, dan penyedap rasa tergantung selera.
Jenis seblak
- Seblak kering adalah kerupuk pedas mirip dengan basreng (bakso goreng).
- Seblak basah: seblak makaroni, seblak ceker ayam, seblak tulang ayam, seblak mie basah, seblak tulang, seblak bakso, seblak basreng, seblak batagor, seblak aci, seblak kwetiau, seblak siomay, seblak pangsit, seblak kikil, seblak telur, dll.
Galeri
-
Seblak jeletot
-
Pedagang seblak di Jakarta
Lihat pula
Referensi
- ^ Armadani, Karina (19 December 2014). "Menikmati Pedasnya Seblak Khas Bandung". CNN Indonesia.
- ^ Satjadibrata, R. (1954). Kamus Basa Sunda. Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kementerian P. P Dan K.
- ^ Intani T., Ria (2014). "KIAT PENJUAL MAKANAN TRADISIONAL DALAM MENEMBUS PASAR". Patanjala. 6 (2): '315–328'.