Lompat ke isi

Sangsang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 2001:448A:11A3:1A6D:6C39:C3AB:FFB1:1061 (bicara) ke revisi terakhir oleh Frendy Aldo Tobing (🗿 yoww)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 19: Baris 19:


Karena mengandung daging babi atau daging anjing, serta darah, maka hidangan ini [[haram|tidak halal]] dalam ajaran [[Islam]] atau ajaran agama yang tidak memperbolehkan memakan daging babi, daging anjing serta darah.<ref name="berk"/> Biasanya dalam pesta pernikahan adat Batak, tamu undangan yang [[Muslim]] dipisahkan sajian hidangan dan bufet prasmanannya dari hidangan khas suku Batak ini.
Karena mengandung daging babi atau daging anjing, serta darah, maka hidangan ini [[haram|tidak halal]] dalam ajaran [[Islam]] atau ajaran agama yang tidak memperbolehkan memakan daging babi, daging anjing serta darah.<ref name="berk"/> Biasanya dalam pesta pernikahan adat Batak, tamu undangan yang [[Muslim]] dipisahkan sajian hidangan dan bufet prasmanannya dari hidangan khas suku Batak ini.

==Lihat pula==
*[[Rendang]], hidangan serupa yang pedas yang dibuat dari daging sapi bukan daging babi dan tidak disajikan dengan darah.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 9 Agustus 2023 23.10

Sangsang
Seporsi sangsang yang siap dikonsumsi.
SajianLauk
Tempat asalIndonesia
DaerahSumatra Utara
Dibuat olehMasyarakat Batak
Suhu penyajianDisajikan bersama sayur daun singkong ditumbuk.
VariasiTanggo tanggo
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sangsang (dibaca: saksang) adalah masakan khas suku Batak[1] yang terbuat dari daging babi, daging anjing,[2] atau daging kerbau yang dicincang kecil dan dibumbui dengan rempah-rempah, serta dimasak baik dengan menggunakan darah hasil sembelihan hewan tersebut (margota) ataupun olahan rempah biasa tanpa darah (na so margota).[3] Rempah yang termasuk dalam bumbu saksang antara lain; jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit, dan andaliman.[2]

Meskipun hidangan sangsang dikenal secara meluas oleh berbagai puak Batak, sangsang sering dikaitkan secara spesifik sebagai hidangan tradisional Batak Toba.[4] Sangsang merupakan salah satu hidangan yang kerap dihidangkan dalam upacara adat Batak.[5] Sangsang, bersama dengan panggang, arsik, dan daun ubi tumbuk, adalah hidangan yang populer dalam khazanah masakan Batak, dan lazim disajikan di Lapo, yaitu kedai makan dan minum tradisional Batak.

Karena mengandung daging babi atau daging anjing, serta darah, maka hidangan ini tidak halal dalam ajaran Islam atau ajaran agama yang tidak memperbolehkan memakan daging babi, daging anjing serta darah.[5] Biasanya dalam pesta pernikahan adat Batak, tamu undangan yang Muslim dipisahkan sajian hidangan dan bufet prasmanannya dari hidangan khas suku Batak ini.

Referensi

  1. ^ "Sa-sang or Saksang". toursumatra.com. October 12, 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-31. Diakses tanggal 2012-05-27. 
  2. ^ a b "Food they crave". The Jakarta Post. April 4, 2010. 
  3. ^ "Food". itravelindonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-01. Diakses tanggal 2012-05-27. 
  4. ^ "Resep Sangsang atau Saksang Babi khas Batak - traditional pork dish". TobaTabo. 
  5. ^ a b Ryan Ver Berkmoes (2010). Indonesia. Lonely Planet. ISBN 978-1-74104-830-8.