Jalur trem Karawang–Rengasdengklok: Perbedaan antara revisi
→Sejarah: fix Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
| start =[[Stasiun Karawang|Karawang]] |
| start =[[Stasiun Karawang|Karawang]] |
||
| end =[[Stasiun Rengasdengklok|Rengasdegklok]] |
| end =[[Stasiun Rengasdengklok|Rengasdegklok]] |
||
| stations = |
| stations = 10 |
||
| routes = |
| routes = |
||
| ridership = |
| ridership = |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
'''Jalur trem Karawang–Rengasdengklok''' adalah salah satu jalur trem uap nonaktif di Jawa Barat yang berada di [[Karawang]]. Jalur ini seluruhnya termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Aset I Jakarta]] dan memiliki panjang sekitar 36 km. |
'''Jalur trem Karawang–Rengasdengklok''' adalah salah satu jalur trem uap nonaktif di Jawa Barat yang berada di [[Karawang]]. Jalur ini seluruhnya termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Aset I Jakarta]] dan memiliki panjang sekitar 36 km. |
||
Jalur ini memiliki |
Jalur ini memiliki 10 perhentian, yakni, Stasiun awal;[[Stasiun Karawang|Karawang]],[[Stasiun Karawang Trem|Karawang Trem]], [[Halte Cinango|Cinango]], [[Stasiun Lamaran|Lamaran]], [[Halte Tegalsawah|Tegalsawah]], [[Halte Rawagede|Rawagede]], [[Halte Kobokkarim|Kobokkarim]], [[Stasiun Pataruman|Pataruman]], [[Halte Babakanjati|Babakanjati]], dan stasiun akhir;[[Stasiun Rengasdengklok|Rengasdengklok]], Jalur ini digunakan untuk pengangkutan padi, dan menghubungkan [[Karawang]] ke [[Rengasdengklok]]. Jalur ini ditutup karena kalah bersaing dengan kendaraan-kendaraan pribadi. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 12 Agustus 2023 07.42
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh HzbhUlskdkkh alt (Kontrib • Log) 447 hari 1089 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Jalur trem Karawang-Rengasdengklok | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ikhtisar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis | Jalur trem lintas cabang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sistem | Jalur trem | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Tidak Beroperasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi | Jawa Barat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terminus | Karawang Rengasdegklok | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun | 10 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 15 Juni 1919 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup | 1972-1984 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | Direktorat Jenderal Perkeretaapian | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Karakteristik lintas | Lintas datar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Panjang lintas | 36 km | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jalur trem Karawang–Rengasdengklok adalah salah satu jalur trem uap nonaktif di Jawa Barat yang berada di Karawang. Jalur ini seluruhnya termasuk dalam Wilayah Aset I Jakarta dan memiliki panjang sekitar 36 km.
Jalur ini memiliki 10 perhentian, yakni, Stasiun awal;Karawang,Karawang Trem, Cinango, Lamaran, Tegalsawah, Rawagede, Kobokkarim, Pataruman, Babakanjati, dan stasiun akhir;Rengasdengklok, Jalur ini digunakan untuk pengangkutan padi, dan menghubungkan Karawang ke Rengasdengklok. Jalur ini ditutup karena kalah bersaing dengan kendaraan-kendaraan pribadi.
Sejarah
Pembangunan jalur kereta api Jakarta-karawang sepanjang 63 km dilaksanakan oleh perusahaan kereta api swasta Bataviasche Ooster Spoorweg Matschappij (BOS) dengan lebar jalur 1.067 mm. Pembangunan dilakukan secara bertahap dan dapat diselesaikan sampai Karawang tanggal 20 Maret 1898. Namun dalam prosesnya, BOS mengalami kekurangan modal sehingga meminta bantuan kepada pemerintah Belanda. BOS berhasil mendapatkan suntikan dana dengan syarat setelah jalur kereta api berhasil diselesaikan, pihak BOS harus menyerahkan pengelolaan jalur tersebut kepada pemerintah. Setelah jalur kereta selesai sampai di Karawang, jalur tersebut dibeli oleh perusahaan kereta api pemerintah Staatssporwegen (SS).
Untuk semakin memperluas ruang pengangkutan, maka dibuat jalur simpang berupa trem dengan menggunakan lebar jalur 600 mm ke beberapa daerah yang dianggap potensial. Hal ini bertujuan untuk semakin mempercepat proses pengangkutan dari pusat-pusat produksi yang sebagian terdapat di daerah pedalaman, jauh dari jalur utama kereta api yang sudah dibangun. Selain itu, SS sebagai perusahaan pemerintah memiliki kewajiban membuka transportasi untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Salah satu daerah yang dibangun jalur simpang adalah karawang, meliputi Cikampek-Wadas, Karawang-Wadas dan Karawang-Rengasdengklok.
Jalur trem Karawang-Rengasdengklok sepanjang 36 km diresmikan tanggal 15 Juni 1919. Sebagai tempat naik-turun penumpang dan barang, SS membangun tempat pemberhentian yakni di Karawang, Tjinangoh (Cinango), Lamaran, Tegalsawah, Rawagedeh (Rawagede), Kobakkarim, Pataroeman (Pataruman), Babakandjati (Babakanjati), dan Rengasdengklok. Menurut laporan Residen Karawang, Poliver pada Okteber 1928, pembangunan trem Karawang-Rengasdengklok dimaksudkan untuk memperlancar pengangkutan padi ke Karawang. Wilayah Rengasdengklok, Karawang, dan Cikampek merupakan daerah yang memiliki penggilingan padi terbanyak di Karesidenan Karawang dengan jumlah 70.
Pada jalur trem di Kerawang, Lokomotif yang digunakan adalah lokomotif uap tipe TC10 buatan pabrik Hartman, Jerman dan TD10 pabrikan Werkspoor, Belanda. Kedua lokomotif tersebut memiliki perbedaan pada susunan roda, diameter roda, dan besarnya silinder. Saat ini kita masih dapat menjumpai kedua lokomotif tersebut. Lokomotif uap TC10 tersisa tiga buah, yakni TC1008, TC1011, dan TC1015. Lokomotif TC1008 dijadikan monumen di depan Stasiun bandung, TC1011 menjadi koleksi museum TMII, dan TC1015 dipajang sebagai monumen di dalam Balai Yasa Manggarai. Lokomotif uap TD10 hanya bersisa satu buah, yakni TD1002 yang dipajang sebagai monument di depan Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Sekitar tahun 1970-an sampai dengan 1980-an, jalur trem di Karawang mulai tidak beroperasi lagi. Trem di Karawang kalah bersaing dengan mobil yang keberadaanya mulai banyak bermunculan, sehingga PJKA mengalami kerugian, Karena kerugian, Maka terpaksa Trem Uap Karawang-Rengasdengklok harus ditutup. Demikianlah riwayat trem uap Karawang-Rengasdengklok, sisa-sisa keberadaan trem jalur Karawang-Rengasdengklok masih bisa ditemui.
Jalur terhubung
Jalur Aktif
• Jalur kereta api Rajawali-Cikampek
Jalur Nonaktif
• Jalur trem Karawang–Cikampek
Daftar stasiun
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Karawang–Rengasdengklok |
oleh Staatspoorwegen Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta | ||||||
Segmen Karawang–Rengasdengklok Panjang segmen 36 km |
Diresmikan pada tanggal 15 Juni 1919 | ||||||
0520 | Karawang | KW | Jalan Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang | km 62+710 lintas Rajawali-Cikampek km 0+000 lintas Karawang-Rengasdengklok |
+16 m | Beroperasi | |
0609 | Karawang Trem | KWTR | km 0+000 trem | Tidak beroperasi | |||
0608 | Cinango | CNA | JL. Otto Iskandar Dinata No.21, Karawang Wetan, Karawang Timur, Karawang | km 1+753 | Tidak beroperasi | ||
0607 | Lamaran | LMR | km 3+568 | Tidak beroperasi | |||
- | Tegalsawah | TSW | km 7+519 | Tidak beroperasi | |||
- | Rawagede | RWD | km 10+458 | Tidak beroperasi | |||
- | Kobokkarim | KBM | km 13+437 | Tidak beroperasi | |||
- | Pataruman | PAM | km 15+216 | Tidak beroperasi | |||
- | Babakanjati | BKJ | km 16+800 | Tidak beroperasi | |||
- | Rengasdengklok | RDK | km 20+561 | Tidak beroperasi | |||
Keterangan:
Referensi:
|
Referensi
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.