Lompat ke isi

Sunan Ampel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Nasab
Baris 69: Baris 69:
Sunan Ampel (Raden Rahmat) datang ke [[pulau Jawa]] pada tahun [[1443]], untuk menemui bibinya, Dyah Dwarawati. Dyah Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja [[Majapahit]] yang bergelar [[Bhre Kertabhumi]].
Sunan Ampel (Raden Rahmat) datang ke [[pulau Jawa]] pada tahun [[1443]], untuk menemui bibinya, Dyah Dwarawati. Dyah Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja [[Majapahit]] yang bergelar [[Bhre Kertabhumi]].


Berikut Nasab lengkapnya menurut Kitab Tarikh Aulia dari KH Bisri Mustofa <ref>https://jurnalnu.com/index.php/as/article/download/267/128</ref><ref>https://www.scribd.com/document/412157659/Silsilah-Wali-Songo-Berdasar-Kitab-Tarikh-Al-Auliya-Karya-KH-Mustofa-Bisri</ref> dan Kitab Syamsu Dzahirah<ref>https://www.laduni.id/kitab/post/read/692/kitab-syamsu-dzahirah</ref>:
Berikut Nasab lengkapnya:


# [[Muhammad|Rasulullah SAW.]]
# [[Muhammad|Rasulullah SAW.]]
Baris 77: Baris 77:
# [[Muhammad al-Baqir]]
# [[Muhammad al-Baqir]]
# [[Ja'far ash-Shadiq|Ja’far ash-Shadiq]]
# [[Ja'far ash-Shadiq|Ja’far ash-Shadiq]]
# [[Musa al-Kadzim|Musa Al Kadzim]]
# [[Ali bin Ja'far|Ali Al Uraidhi]]
# [[Ali ar-Ridha|Ali Ar Ridho]]
# [[Muhammad an-Naqib]]
# [[Isa ar-Rumi]]
# [[Muhammad al-Jawad|Muhammad Al Jawad At Taqi]]
# [[Ali al-Hadi|Ali An Naqi Al Hadi]]
# [[Ahmad al-Muhajir]]
# Sayyid Muhammad
# Ja'far Az Zaki
# Sayyid Alwi
# Ali Al Asyqori
# Ali Khali’ Qasam
# Abdullah
# [[Muhammad Shahib Mirbath]]
# Ahmad
# [[Alwi Ammil Faqih]]
# Mahmud
# Abdul Malik Azmatkhan
# Muhammad
# Sayyud Abdullah
# Ja'far
# Ali
# Husein Jalaluddin Al Bukhori
# Husein Jalaluddin Al Bukhori
# Ahmad Al Kabir
# Ahmad Al Kabir

Revisi per 24 Desember 2023 13.07

As-Syekh

Ali Rahmatullah
( Sunan Ampel )
Informasi pribadi
Lahir
Ali Rahmatullah

Meninggal1481
AgamaIslam
Pasangan
Anak
Pernikahan dengan Dewi Candrawati :
Pernikahan dengan Dewi Karimah :
  • Dewi Murtasiyah (Istri Sunan Giri)
  • Dewi Murthasimah (Istri Raden Fatah)
  • Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)
  • Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)
  • Maulana Hamzah (Pangeran Tumapel)
  • Raden Faqih (Sunan Ampel 2)
Orang tua
DenominasiSunni
Dikenal sebagaiWali Songo
Pemimpin Muslim
PendahuluSunan Gresik
PenerusSyekh Siti Jenar

Ali Rahmatullah atau yang dikenal dengan Sunan Ampel adalah seorang wali yang menyebarkan ajaran Islam di Tanah Jawa. Ia lahir pada tahun 1401 di daerah Champa, Vietnam.

Beliau menjadi pemimpin Wali Songo menggantikan Sunan Gresik yang wafat pada tahun 1419.

Sunan Ampel adalah Putra dari Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi dengan Dewi Candrawulan. Sunan Ampel juga merupakan keponakan Dyah Dwarawati, istri Bhre Kertabhumi raja Majapahit.

Dalam catatan Kronik Tiongkok dari Klenteng Sam Po Kong, Sunan Ampel alias Bong Swi Hoo, cucu dari Haji Bong Tak Keng - seorang Tionghoa (suku Hui beragama Islam mazhab Hanafi) yang ditugaskan sebagai Pimpinan Komunitas Tionghoa di Champa oleh Sam Po Bo. Sedangkan Yang Mulia Ma Hong Fu - menantu Haji Bong Tak Keng ditempatkan sebagai duta besar Tiongkok di pusat kerajaan Majapahit, sedangkan Haji Gan En Cu juga telah ditugaskan sebagai kapten Tionghoa di Tuban. Haji Gan En Cu kemudian menempatkan menantunya Bong Swi Hoo sebagai kapten Tionghoa di Jiaotung (Bangil).[1][2]

Keturunan

Isteri pertama adalah Dyah Candrawati alias Nyai Ageng Manila binti Arya Teja Al-Abbasyi, berputera:

  1. Maulana Mahdum Ibrahim/Raden Mahdum Ibrahim/ Sunan Bonang/Bong Ang
  2. Syarifuddin/Raden Qasim/ Sunan Drajat
  3. Siti Syari’ah/ Nyai Ageng Maloka/ Nyai Ageng Manyuran
  4. Siti Muthmainnah
  5. Siti Hafsah

Isteri kedua adalah Dyah Karimah binti Ki Kembang Kuning, melahirkan beberapa anak yaitu [butuh rujukan]:

  1. Dewi Murtashiyah yang menjadi istri Sunan Giri.[3]
  2. Dewi Asyiqah/ Istri Raden Patah
  3. Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)
  4. Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)
  5. Pangeran Tumapel / Pangeran Lamongan/ Sayyid Maulana Hamzah, ayah dari Sunan Tembayat.
  6. Raden Faqih
  7. Sammy fadhilan merupakan keturunan sunan ampel dari bangsa khautra champa, Ayah-anda sammy fadhilan memiliki gelar BONG, Bong fut liung ke-Bong vut yung sampai jalur Bong tak keng.

 

Sejarah

Sunan Ampel (Raden Rahmat) datang ke pulau Jawa pada tahun 1443, untuk menemui bibinya, Dyah Dwarawati. Dyah Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja Majapahit yang bergelar Bhre Kertabhumi.

Berikut Nasab lengkapnya menurut Kitab Tarikh Aulia dari KH Bisri Mustofa [4][5] dan Kitab Syamsu Dzahirah[6]:

  1. Rasulullah SAW.
  2. Fatimah Az-Zahra
  3. Husain bin Ali
  4. Ali Zainal Abidin
  5. Muhammad al-Baqir
  6. Ja’far ash-Shadiq
  7. Ali Al Uraidhi
  8. Muhammad an-Naqib
  9. Isa ar-Rumi
  10. Ahmad al-Muhajir
  11. Sayyid Muhammad
  12. Sayyid Alwi
  13. Ali Khali’ Qasam
  14. Muhammad Shahib Mirbath
  15. Alwi Ammil Faqih
  16. Abdul Malik Azmatkhan
  17. Sayyud Abdullah
  18. Husein Jalaluddin Al Bukhori
  19. Ahmad Al Kabir
  20. Jalaluddin Husein
  21. Mahmud Nasiruddin Mahmudinil Kubro
  22. Jamaluddin Akbar (Jumadil Kubro)
  23. Ibrahim Asmoroqondi (Samarkand & Tuban)
  24. Raden Ali Rahmatullah Sunan Ampel

Ajaran

Moh limo Mohlimo atau Molimo, Moh (tidak mau), limo (lima), adalah falsafah dakwah Sunan Ampel untuk memperbaiki kerusakan akhlak di tengah masyarakat pada zaman itu yaitu:

  1. Moh Mabok: tidak mau minum minuman keras, khamr dan sejenisnya.
  2. Moh Main: tidak mau main judi, togel, taruhan dan sejenisnya.
  3. Moh Madon: tidak mau berbuat zina, homoseks, lesbian dan sejenisnya.
  4. Moh Madat: tidak mau memakai narkoba dan sejenisnya.
  5. Moh Maling: tidak mau mencuri, korupsi, merampok dan sejenisnya.

Makam

Makam Sunan Ampel di Kota Surabaya.

Pada tahun 1479, Sunan Ampel mendirikan Mesjid Agung Demak. Dan yang menjadi penerus untuk melanjutkan perjuangan dakwah dia di Kota Demak adalah Raden Zainal Abidin yang dikenal dengan Sunan Demak, dia merupakan putra dia dari istri dewi Karimah.Sehingga Putra Raden Zainal Abidin yang terakhir tercatat menjadi Imam Masjid Agung tersebut yang bernama Raden Zakaria (Pangeran Sotopuro).

Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak.[butuh rujukan] Namun, ia dimakamkan di Kota Surabaya, Jawa Timur.[7] Lokasi makamnya berada di Masjid Ampel.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Muljana, Slamet (2005). Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara. PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 63. ISBN 9798451163. ISBN 978-979-8451-16-4
  2. ^ Bong (Wong) marga Tionghoa muslim bermazhab Hanafi dari Yunnan
  3. ^ Mursidi, A., dan Soetopo, D. (Juli 2021). Andriyanto, ed. Toponimi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi Pendekatan Historis (PDF). Klaten: Penerbit Lakeisha. hlm. 112. ISBN 978-623-6322-59-8. 
  4. ^ https://jurnalnu.com/index.php/as/article/download/267/128
  5. ^ https://www.scribd.com/document/412157659/Silsilah-Wali-Songo-Berdasar-Kitab-Tarikh-Al-Auliya-Karya-KH-Mustofa-Bisri
  6. ^ https://www.laduni.id/kitab/post/read/692/kitab-syamsu-dzahirah
  7. ^ Sukandar, dkk. (Desember 2016). Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 1 (Utara Jawa Timur) (PDF). Surabaya: Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 2. 

Bacaan lanjutan