Lompat ke isi

Muhammad as-Samman al-Madani: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Merubah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 79: Baris 79:




== Kelahiran & Silsilah ==
== Kelahiran dan Silsilah ==
Syaikh Samman lahir di [[Madinah]] pada tahun 1132 H ([[1718]] M) dan merupakan keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] {{Saw}} dari garis ''Sayyidina'' [[Hasan bin Ali]], putra ''Sayyidah'' [[Fatimah az-Zahra|Fatimah ''az-Zahra'']] binti Muhammad Rasulullah {{Saw}}<ref name=":1" />
Syaikh Samman lahir di [[Madinah]] pada tahun 1132 H ([[1718]] M) dan merupakan keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] {{Saw}} dari garis ''Sayyidina'' [[Hasan bin Ali]], putra ''Sayyidah'' [[Fatimah az-Zahra|Fatimah ''az-Zahra'']] binti Muhammad Rasulullah {{Saw}}<ref name=":1" />


Syaikh hidup dan besar di Madinah, dan menempati rumah peninggalan ''Sayidina'' [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]], khalifah pertama kaum Muslimin.
Syaikh hidup dan besar di Madinah, dan menempati rumah peninggalan ''Sayidina'' [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]], khalifah pertama kaum Muslimin.


Al-Hasani
Silsilah Nasab Syaikh Semman Al-Madani Al-Hasani


Rasulullah
1. Nabi Muhammad Rasulullah


l-Mahdi
2. Fatimah Az-Zahro


3. Al Hasan
Al-Akbar


Abdullah
4. Hasan Al-Mutsanna


Ats-Tsani
5. Abdullah Al-Kamil Al-Mahdi


Daud
6. Musa Al-Awwal Al-Akbar


Muhammad
7. Abdullah


Azzahid
8. Musa Ats-Tsani


Abdullah
9. Daud


Dausat
10. Muhammad


Jilani
11. Yahya Azzahid


Hasan
12. Abdullah


Abdillah
13. Abu Sholeh Musa Junki Dausat


Muhammad
14. Al-Imam Sulthonol Aulia Syaikh Abdul Qodir Al Jilani


Yahya
15. Al Hasan


Zakariya
16. Abi Abdillah


Muhammamad
17. Muhammad


Al-Mutsanna
18. Yahya


Ahmad
19. Zakariya


Ali
20. Muhammamad


Abdurrozaq
21. Ahmad Al-Mutsanna


Muhammad
22. Ahmad


Wahab
23. Ali


Qodir
24. Abdurrozaq


Zaini
25. Muhammad


Ahmad
26. Abdul Wahab


Muhammad
27. Qodir


Musthofa
28. Zaini


Faaris
29. Ahmad


Athoya
30. Muhammad


Al-Madani
31. Musthofa


Al-Madani
32. Faaris


Hasani
33. Athoya

34. Al-Imam Samman Al-Madani

35. Al-Imam Abdul Karim As-samman Al-Qodiri Al-Madani

36. Al-Imam Gauz Az-Zaman Qutbul Akwan Asy-Syaikh Muhammad Samman Al-Madani Al-Qodiri Al Hasani

..Referensi Nasab Beliau Didapatkan Dari Data Yang Valid Di Lembaga Nasab Internasional..


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==

Revisi per 31 Mei 2024 00.29

Muhammad bin Abdul Karim
Syekh Samman aɬ-Madani
NamaMuhammad bin Abdul Karim
NisbahAs-Samman Al-Madani Al-Hasani Al-Qadiri Al-Quraisyi
LahirMadinah, 1130 H (1718 M)
MeninggalMadinah, 2 Dzulhijjah 1189 H (1775 M)
Mazhab FikihSyafi'iyah

Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani, (lahir di Madinah tahun 1130H/1718M)[1] - wafat di Madinah tahun 1189H/1775M)[2] adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Ia seorang ahlussunah wal jama'ah dengan paham Asy'ariyah di bidang tauhid (akidah), bermazhab Syafi'iyah di bidang fikih, furu', ibadah, dan berpegang pada Junaid al-Baghdadi pada bidang tasawuf.

Ia adalah seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya,[3] dan merupakan juru kunci kota Madinah dan penjaga makam Nabi Muhammad ﷺ.[4][5]

Nama dan Gelar

Ia bernama Muhammad bin Abdul Karim Dengan Gelar Gauts Az-Zaman Al-Wali Qutbul Akwan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani[4] (Al-Qadiri Al-Hasani Al-Hasyimi Al-Quraisyi[3])


Kelahiran dan Silsilah

Syaikh Samman lahir di Madinah pada tahun 1132 H (1718 M) dan merupakan keturunan Nabi Muhammad ﷺ dari garis Sayyidina Hasan bin Ali, putra Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Muhammad Rasulullah ﷺ[4]

Syaikh hidup dan besar di Madinah, dan menempati rumah peninggalan Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama kaum Muslimin.

Al-Hasani

Rasulullah

l-Mahdi

Al-Akbar

Abdullah

Ats-Tsani

Daud

Muhammad

Azzahid

Abdullah

Dausat

Jilani

Hasan

Abdillah

Muhammad

Yahya

Zakariya

Muhammamad

Al-Mutsanna

Ahmad

Ali

Abdurrozaq

Muhammad

Wahab

Qodir

Zaini

Ahmad

Muhammad

Musthofa

Faaris

Athoya

Al-Madani

Al-Madani

Hasani

Pendidikan

Guru-gurunya

Berikut adalah guru-guru Syekh Samman yang terkenalː[6]

  1. Syekh Abdul Karim (Ayah)
  2. Syekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi,
  3. Syekh Sayid Athiyatullah,
  4. Syekh Muhammad Tahir,
  5. Syekh Muhammad al-Daqqaq,
  6. Sayyid ‘Ali al-‘Aththar,
  7. Syekh ‘Ali al-Kurdi,
  8. Syekh ‘Abd al-Wahhab at-Thanthawi,
  9. Sayyid Hilal al-Makki,
  10. Syekh Muhammad Hayyat (seorang pengikut tarekat Naqsyabandiyah),
  11. Sayyid Musthafa bin Kamaluddin al-Bakri (yang berasal dari Damaskus dan menetap di Madinah)
  12. Syekh Muhammad Al-Kurdi

Guru mursyidnya adalah Sayyidina Syaikh Musthafa Al-Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Syayidina Husein Ash-Sibthi Rasulullah Saw.

Pangkat kewalian dia adalah seorang pamungkas para wali, yakni Gauts Zaman, dan wali Qutb Akwan, yakni kewalian yg hanya bisa dicapai oleh para saadah yang dalam tiap periode 200 tahun sekali.

Dan beliau adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya

Dakwah, Ketokohan & Pengaruh

Murid-Muridnya

Tarekat Sammaniyah

Syaikh Samman adalah pendiri Tarekat Sammaniyah yang telah dikenal oleh masyarakat muslim di Indonesia.[3][4][2] Tarekat Sammaniyah merupakan tarekat ''mu'tabaroh" (masyhur) yang sudah terkemuka dan diakui keabsahannya di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).[15]

Riwayat Tarekat Sammaniyah

Semula, Syaikh Samman belajar Tarekat Khalwatiyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri kepada Allah SWT yang akhirnya disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Tarekat Khalwatiyyah.

Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia mengunjungi beberapa negeri untuk menimba ilmu di sana, di antaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (sekarang masuk wilayah Asia Tengah).

Syaikh Samman juga menyusun dan mengembangkan salah satu bentuk zikir, yang disebut Ratib Samman.[4]

Kitab Karangan

Karyanya yang paling terkenal adalah:[3][1]

  • Al-Futuuhat al-Ilahiyyah fii al-Tawajjuhaat al-Ruhiyyah ilaa al-Hadrah al-Muhammadiyyah

Kitab ini membahas tentang Nur Nabi Muhammad ﷺ. Dalam kitab ini juga dimuat ringkasan dua kitab yang berisi wirid-wirid Syekh Samman dalam kesehariannya.

  • Al-Insab
  • Mu'jam al-Masyayikh
  • Tazyilul
  • Tarikh Baghdad
  • Tarikh Marv.

Wafat

Syaikh Samman wafat di Madinah pada hari Rabu, 2 Zulhijjah 1189 H (1775 M) dan dimakamkan di Jannatul Baqi (Baqi').[4]

Manakib

Kitab manaqib yang menceritakan riwayat hidup sang syaikh sangat terkenal dan tersebar ke seluruh dunia, sama halnya seperti kitab manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.[2] Beberapa kitab manakib tentang beliau adalahː[2]

  • Al-Manaqib al-Kubra, yang memuat lengkap tentang kehidupan dan kekeramatannya
  • Tabaqat Sayyid Ahmad asy-Syamubi
  • Manaqib asy-Syaikh Muhammad Samman

Dalam kitab-kitab manaqib tersebut meriwayatkan bahwa sebelum beliau baligh, setiap kali ayahnya menyuruhnya makan, makanan tersebut seperti tidak dimakan (masih utuh). Sang ayah yang mengkhawatirkan hal keadaan ini, kemudian menanyakannya kepada seorang guru mengaji. Si guru kemudian menyampaikan bahwa anak itu adalah seorang waliyullah.

Disebutkan juga bahwa bila sang anak berbaring di atas tikar yang baik dan berbantal, ia memercikkan air ke tubuhnya agar tidak bisa tidur.

Juga ketika ayahnya memberinya pakaian bagus bersulam emas, Samman kecil mencabut benang emas itu dan membuangnya, dan ia mengatakan kepada ayahnya bahwa hal itu dilarang oleh hukum Islam dan tidak diridhai Allah SWT.

Sejak masih kecil, Syaikh Samman sangat suka, kasih sayang, dan berkhidmat kepada orang-orang fakir miskin, orang alim, orang yang menjalani tarekat dan hakikat, dan wali-wali Allah SWT. Ia banyak mengerjakan ibadah siang dan malam, meninggalkan segala yang jahat, memerangi hawa nafsunya, sekalipun terhadap hal yang dihalalkan sekalipun, dan waktu tidurnya hanya sedikit. Bila sudah mau tidur, ia gelisah seperti orang sakit.

Ia banyak melakukan puasa sunnah, berzikir, dan membaca al-Qur'an serta istighfar, sehingga ia mencapai maqam "mursyid"

Syaikh Samman mulai mengajarkan ilmunya setelah datang perintah dari hadirat Rasulullah saw untuk mempelajari tarekatnya dan ia banyak mendapat kiriman emas dan perak dari raja-raja dan orang-orang kaya, namun semua hadiah itu habis dibagikan kepada fakir miskin.[2]

Referensi

  1. ^ a b Syekh Samman, Manaqib, Wirid dan Karya-karyanya | Perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin. 
  2. ^ a b c d e Mujieb, M. Abdul; Syafi'ah; M, H. Ahmad Ismail (2009). Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali. Hikmah. ISBN 978-979-3714-47-9. 
  3. ^ a b c d Pejalan Ruhani (admin) (Desember 2012). "Syaikh Samman Pendiri Tarekat Sammaniyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 2015-02-05. 
  4. ^ a b c d e f JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) (13 September 2013). "Sejarah Singkat Ratib Saman". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 2015-02-05. 
  5. ^ Mujieb, M. Abdul; Syafi'ah; M, H. Ahmad Ismail (2009). Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali. Hikmah. ISBN 978-979-3714-47-9. 
  6. ^ DIA, Yayasan (2022-05-23). "Biografi Syekh Muhammad Samman Al-Madani". Biografi Syekh Muhammad Samman Al-Madani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-24. 
  7. ^ Sufiz (site) (1 Februari 2013). "Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi, Syekh Tarikat Naqsabandiyah dari Sumatera Barat". 
  8. ^ dari kesultanan Banjar (sekarang Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia)
  9. ^ Clickborneo (admin) (8 Juli 2014). "Muhammad Arsyad al-Banjari". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-06. Diakses tanggal 2015-02-06. 
  10. ^ Majelis Ta'lim al-Munawwarah (admin). "Makam Para Wali-wali". 
  11. ^ dari Palembang
  12. ^ dari Bugis
  13. ^ dari (Betawi) Tanah Abang Batavia/Jakarta
  14. ^ dari kerajaan Pattani (sekarang Pattani, Thailand)
  15. ^ Syalabi Ichsan (via Republika Online) (23 Oktober 2014). "Fatwa Sesat Bukan Untuk Tarekat Sammaniyah". 


16.Sumber nasab beliau Syaikh Semman Al-Madani Al-Hasani Dari Lembaga Nasab Internasional Dan Dzuriyah Beliau Yang Ada di Indonesia yang tepatnya Ada diKalimantan Timur Dan Kalimantan Selatan