Lompat ke isi

Saron: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
Baris 40: Baris 40:


* {{Cite book|last=Achmad|first=S.W.|date=2017|title=Filsafat Jawa : Menguak Filosofi, Laku Hidup, dan Ajaran Leluhur Jawa|location=Bantul|publisher=Araska Publisher|isbn=9786023003839|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Achmad|first=S.W.|date=2017|title=Filsafat Jawa : Menguak Filosofi, Laku Hidup, dan Ajaran Leluhur Jawa|location=Bantul|publisher=Araska Publisher|isbn=9786023003839|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Brinner|first=B.|date=1995|title=Knowing Music, Making Music: Javanese Gamelan and the Theory of Musical Competence and Interaction|location=Chicago|publisher=University of Chicago Press|isbn=9780226075105|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Brinner|first=B.|date=1995|title=Knowing Music, Making Music: Javanese Gamelan and the Theory of Musical Competence and Interaction|url=https://archive.org/details/knowingmusicmaki0000brin|location=Chicago|publisher=University of Chicago Press|isbn=9780226075105|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Feinstein|first=A.H.|last2=Becker|first2=J.|year=1988|url=https://www.google.co.id/books/edition/Karawitan/Yvr6DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Karawitan: Source Readings in Javanese Gamelan and Vocal Music, Volume 3|publisher=University of Michigan Press|pages=14|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Feinstein|first=A.H.|last2=Becker|first2=J.|year=1988|url=https://www.google.co.id/books/edition/Karawitan/Yvr6DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Karawitan: Source Readings in Javanese Gamelan and Vocal Music, Volume 3|publisher=University of Michigan Press|pages=14|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Raharjo|first=S.|date=2005|title=Mendaki samudera bunyi: 50 tahun Sapto Raharjo beresonansi|publisher=Pustaka Misty|isbn=9789799978301|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Raharjo|first=S.|date=2005|title=Mendaki samudera bunyi: 50 tahun Sapto Raharjo beresonansi|publisher=Pustaka Misty|isbn=9789799978301|ref=harv|url-status=live}}

Revisi terkini sejak 10 Juli 2024 02.57

Saron
Alat musik perkusi
Klasifikasi Idiofon
Hornbostel–Sachs111.222
(Metalofon pelat)
PenciptaOrang Jawa
Alat musik terkait
Saron demung, saron peking, gendèr

Saron (bahasa Jawa: ꦱꦫꦺꦴꦤ꧀) adalah alat musik gamelan yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6 hingga 7 bilah (ada yang hingga 9 bilah). Saron dengan nada terendah disebut demung atau saron panembung, yang memiliki satu oktaf lebih rendah daripada saron barung. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu,[1] yang dikenal sebagai gandhen.[2][3]

Termasuk dalam keluarga gamelan keras, saron berasal dari kata sero/seru ("keras"). Orang Jawa memiliki filosofi di balik saron yaitu "selalu lantang dalam menyuarakan kebenaran".[4]

Teknik memainkan

[sunting | sunting sumber]

Saron berfungsi sebagai alat musik balungan (melodi utama).[1] Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada maupun imbal (bergantian).[5] Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada perintah dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing soran seperti Gangsaran misalnya, alat musik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing gati yang bernuansa militer, alat musik ditabuh lambat tetapi keras agar tetap terdengar bersama dengan trompet dan trombon.[2]

Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan atau lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri menekan wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya.[6] Teknik ini disebut memathet (memencet).[7]

Terdapat tiga jenis saron dalam gamelan yaitu saron demung, saron barung, dan saron peking.

Saron demung adalah alat musik balungan terbesar dalam gamelan.[8] Saron ini memiliki jangkauan nada terbatas dengan nada menengah. Dalam satu set gamelan terdapat satu hingga dua demung.[3] Saron barung memiliki ukuran sedang dengan oktaf lebih tinggi daripada saron demung. Dalam satu perangkat gamelan, saron barung dapat memiliki sekurang-kurangnya satu hingga dua buah.[3] Saron panerus/peking adalah alat musik balungan terkecil dalam gamelan, dengan nada tinggi. Saron peking memainkan tabuhan rangkap terhadap balungan.[8][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Brinner 1995, hlm. xix.
  2. ^ a b Setianto 2022, hlm. 9.
  3. ^ a b c d "Mengenal Alat Musik Saron dalam Gamelan Jawa dan Cara Memainkannya". www.orami.co.id. 2021-08-02. Diakses tanggal 2024-05-10. 
  4. ^ Achmad 2017, hlm. 135.
  5. ^ Feinstein & Becker 1988, hlm. 20.
  6. ^ "Nama-Nama Alat Musik Gamelan, Fungsi, dan Cara Memainkannya". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2024-05-10. 
  7. ^ Raharjo & S., hlm. 18.
  8. ^ a b Setianto 2022, hlm. 4.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]