Vitamin: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: dv:ވިޓަމިން; kosmetik perubahan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 120: | Baris 120: | ||
[[zh:维生素]] |
[[zh:维生素]] |
||
[[zh-min-nan:Bî-tá-mín]] |
[[zh-min-nan:Bî-tá-mín]] |
||
* Elemen contoh A |
|||
* Elemen contoh B |
|||
* Elemen contoh C |
Revisi per 19 Januari 2010 21.04
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
Berbagai vitamin
Vitamin dinamakan menurut nama abjad; namun sekarang dalam praktik mulai ditinggalkan, kecuali beberapa vitamin tertentu, yang terlanjur populer penggunaannya.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Pada masa kini berbagai industri farmasi dapat membuat vitamin sintetik yang memiliki fungsi yang serupa dengan beberapa vitamin alami (yang ditemukan dari bahan makanan).
Berikut adalah senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
Tahun penemuan | Vitamin | Nama biokimia | Ditemukan di |
---|---|---|---|
1909 | Vitamin A | Retinol | Minyak ikan kod |
1912 | Vitamin B1 | Tiamin | Sosohan beras |
1912 | Vitamin C | Asam askorbat | Jeruk sitrun |
1918 | Vitamin D | Kalsiferol | Minyak ikan kod |
1920 | Vitamin B2 | Riboflavin | Telur |
1922 | Vitamin E | Tokoferol | Minyak mata bulir gandum, Kosmetika dan Hati |
1926 | Vitamin B12 | Sianokobalamin | Hati |
1929 | Vitamin K | Filokuinona | Alfalfa |
1931 | Vitamin B5 | Asam pantotenat | Hati |
1931 | Vitamin B7 | Biotin | Hati |
1934 | Vitamin B6 | Piridoksina | Sosohan beras |
1936 | Vitamin B3 | Niasin | Hati |
1941 | Vitamin B9 | Asam folat | Hati |
- Elemen contoh A
- Elemen contoh B
- Elemen contoh C