Ilmu ekonomi: Perbedaan antara revisi
sunting "hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006" |
|||
Baris 7: | Baris 7: | ||
Namun ada juga pandangan lain yang membagi ilmu ekonomi antara aliran [[heterodoks]] vs [[ortodoks]] (konvensional/mainstream), positif vs normatif, maupun dalam cabang-cabang yang lain. Berbagai aspek mendapat perhatian khusus dalam cabang ilmu ini antara lain produksi, distribusi, konsumsi, pertukaran, dan [[kompetisi]]. |
Namun ada juga pandangan lain yang membagi ilmu ekonomi antara aliran [[heterodoks]] vs [[ortodoks]] (konvensional/mainstream), positif vs normatif, maupun dalam cabang-cabang yang lain. Berbagai aspek mendapat perhatian khusus dalam cabang ilmu ini antara lain produksi, distribusi, konsumsi, pertukaran, dan [[kompetisi]]. |
||
==Sejarah perkembangan ilmu ekonomi== |
''==Sejarah perkembangan ilmu ekonomi== |
||
[[Adam Smith]] sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada [[abad 18]] sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya ''[http://www.amazon.com/Wealth-Nations-Great-Minds-Smith/dp/0879757051/sr=8-5/qid=1161138241/ref=pd_bbs_5/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ Wealth of Nations]'', Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di [[Eropa]]. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam ''[http://www.amazon.com/Theory-Sentiments-Great-Books-Philosophy/dp/1573928003/sr=8-2/qid=1161138241/ref=pd_bbs_2/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ The Theory of Moral Sentiments]''. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti [[Alfred Marshall]], [[John Maynard Keynes|J.M. Keynes]], [[Karl Marx]], hingga peraih hadiah [[Nobel]] bidang Ekonomi tahun 2006, [[Edmund Phelps]]. |
|||
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai ''aliran klasik''. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya ''invisible hand'' dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran [[pemerintah]] menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep ''invisble hand'' ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. |
|||
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi [[Depresi Besar]] tahun [[1930]]-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, [[John Maynard Keynes|Keynes]] mengajukan teori dalam bukunya ''[http://www.amazon.com/General-Theory-Employment-Interest-Money/dp/1573921394/sr=8-8/qid=1161138241/ref=pd_bbs_8/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ General Theory of Employment, Interest, and Money]'' yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: ''new classical'', ''[[neo klasik]]'', ''new keynesian'', ''monetarist'', dan lain sebagainya. |
|||
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]], serta aliran [[institusional]] yang pertama dikembangkan oleh [[Thorstein Veblen]] dkk dan kemudian oleh peraih nobel [[Douglass C. North]].''[[Judul pranala]] |
|||
== Teks judul == |
|||
'''Teks ini akan dicetak tebal'''{{}}==Sejarah perkembangan ilmu ekonomi== |
|||
[[Adam Smith]] sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada [[abad 18]] sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya ''[http://www.amazon.com/Wealth-Nations-Great-Minds-Smith/dp/0879757051/sr=8-5/qid=1161138241/ref=pd_bbs_5/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ Wealth of Nations]'', Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di [[Eropa]]. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam ''[http://www.amazon.com/Theory-Sentiments-Great-Books-Philosophy/dp/1573928003/sr=8-2/qid=1161138241/ref=pd_bbs_2/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ The Theory of Moral Sentiments]''. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti [[Alfred Marshall]], [[John Maynard Keynes|J.M. Keynes]], [[Karl Marx]], hingga peraih hadiah [[Nobel]] bidang Ekonomi tahun 2006, [[Edmund Phelps]]. |
[[Adam Smith]] sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada [[abad 18]] sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya ''[http://www.amazon.com/Wealth-Nations-Great-Minds-Smith/dp/0879757051/sr=8-5/qid=1161138241/ref=pd_bbs_5/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ Wealth of Nations]'', Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di [[Eropa]]. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam ''[http://www.amazon.com/Theory-Sentiments-Great-Books-Philosophy/dp/1573928003/sr=8-2/qid=1161138241/ref=pd_bbs_2/102-0253554-5528909?ie=UTF8&s=books/ The Theory of Moral Sentiments]''. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti [[Alfred Marshall]], [[John Maynard Keynes|J.M. Keynes]], [[Karl Marx]], hingga peraih hadiah [[Nobel]] bidang Ekonomi tahun 2006, [[Edmund Phelps]]. |
||
Revisi per 1 November 2006 05.32
Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana manusia (sering juga disebut sebagai agen ekonomi/economic agent) melakukan pembagian sumber daya yang tersedia secara efisiensi dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dalam melakukan ini, manusia terkendala oleh: waktu, keterbatasan sumber daya, keinginan manusia yang tak terbatas, dan ketidakpastian.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi menjadi dua cabang:
- ekonomi mikro: yang berhadapan dengan keputusan ekonomi di tingkat individu.
- ekonomi makro: melihat ekonomi secara keseluruhan (termasuk inflasi, pengangguran, produksi industri, dan peran pemerintah).
Namun ada juga pandangan lain yang membagi ilmu ekonomi antara aliran heterodoks vs ortodoks (konvensional/mainstream), positif vs normatif, maupun dalam cabang-cabang yang lain. Berbagai aspek mendapat perhatian khusus dalam cabang ilmu ini antara lain produksi, distribusi, konsumsi, pertukaran, dan kompetisi.
==Sejarah perkembangan ilmu ekonomi== Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.Judul pranala
Teks judul
Teks ini akan dicetak tebal{{}}==Sejarah perkembangan ilmu ekonomi== Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Lihat pula
Pranala luar
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Ekuin) Republik Indonesia
- Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia
- Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Republik Indonesia
- Kementerian BUMN RI
- Kementerian Koperasi Republik Indonesia
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia
- Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak)
- Bursa Efek Jakarta (BEJ)
- Bank Indonesia (BI)
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
- Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia
- Business Indonesia
- Komisi Pengawas Persaingan Usaha