Terasi: Perbedaan antara revisi
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Hminandar) dan mengembalikan revisi 5523142 oleh Yosri: rmv link to blog site |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
{{commonscat}} |
{{commonscat}} |
||
* [http://cybermed.cbn.net.id/detail.asp?kategori=Health&newsno=1352 Artikel mengenai terasi di CBN] |
* [http://cybermed.cbn.net.id/detail.asp?kategori=Health&newsno=1352 Artikel mengenai terasi di CBN] |
||
{{Masakan Indonesia}} |
|||
{{makanan-stub}} |
{{makanan-stub}} |
Revisi per 10 Juni 2012 14.39
Terasi atau belacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon (jembret;gamberetti-it) yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi merupakan bumbu penting dikawasan asia tenggara dan china selatan. Terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tapi juga ditemukan dalam berbagai resep tradisional Indonesia[1].
Di Malaysia, kadang-kadang belacan dibakar untuk lebih enak tetapi awas, baunya menusuk hidung.[2], [3]
Di daerah bangka, ada beberapa daerah yang khusus menjadi penghasil belacan yang terkenal, seperti; Toboali,. Dimana cara pembuatan belacan adalah: udang kecil udang calok atau kalau di daerah jawa dikenal sebagai edang Rebon, diambil nelayan dari laut, kemudian langsung direbus di pinggir pantai, setelah matang, ditumbuk dan dicampur garam menggunakan lesung kayu, dijemur kembali agar penilaian airnya rendah, kemudian ditumbuk kembali sampai bisa dibentuk, yang jadi ciri khas, katanya sih, lesung tersebut telah digunakan sejak dulu tanpa pernah dicuci, artinya setelah dipakai, langsung disimpan lagi untuk dipakai pada pembuatan belacan selanjutnya.
Di Malaysia, bahan ini diberi nama "belacan" dan di Thailand disebut "kapi". Di indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota Cirebon (yang berarti air (udang) rebon dalam bahasa sunda).
Referensi
Pranala luar