Sandiaga Uno: Perbedaan antara revisi
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q7416335 |
|||
Baris 89: | Baris 89: | ||
[[Kategori:Marga Uno|Sandiaga]] |
[[Kategori:Marga Uno|Sandiaga]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Pekanbaru]] |
[[Kategori:Tokoh dari Pekanbaru]] |
||
[[en:Sandiaga Salahudin Uno]] |
Revisi per 6 April 2013 15.21
Sandiaga Salahudin Uno | |
---|---|
Berkas:Sandiuno.jpg | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sandiaga Salahudin Uno |
Orang tua | Razif Halik Uno (Henk Uno) dan Rachmini Rachman (Mien R Uno) |
Pekerjaan | Pendiri PT Saratoga Investama Sedaya |
Sunting kotak info • L • B |
Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir 28 Juni 1969[1]) adalah pengusaha asal Indonesia.[2] Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda.[1]
Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut.[3] Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor.[3]Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain .[3] Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes.[4]. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta [5].
Karier
Sandi Uno adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude.[1] Sandi mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990.[1] Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 .[3]
Kemudian, pada tahun 1993 ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994).[1] Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan.[6] Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut.[3] Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya tersebut.[butuh rujukan] Ia pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran.[3] Meskipun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi pengusaha.[3]
Pada tahun 1997 Sandi Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani.[3] Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya.[butuh rujukan] Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.[3] Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.[3]
Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi Uno sukses menjalankan bisnis tersebut.[3] Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.[butuh rujukan] Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan.[3] Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.[butuh rujukan] Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga.[3] Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali , antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics.[3]
Pada 2005-2008, Sandi Uno menjadi ketua umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).[6] Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.[6]
Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, Pada 2007.[butuh rujukan] Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.[4] Pada 2009 Sand masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes.[4] Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29.[4]
Saat ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.[6]
- PT Adaro Indonesia
- PT Indonesia Bulk Terminal
- PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
- Interra Resources Limited
- PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK
Pada bulan Mei 2011 lalu, ia memutuskan membeli 51% saham Mandala Airlines.
Pendidikan
- Bachelor of Business Administration dengan predikat summa cum laude dari Wichita State University (1990)
- Masters of Business Administration dari George Washington University (1992)
Pemikiran
Kesuksesan
Sandi Uno meyakini bahwa keberanian dan optimisme dalam memandang masa depan menjadi kunci pembuka jalan untuk meraih kesuksesan.[butuh rujukan] Selain itu, bangunan jejaring juga harus menjadi perhatian.[3] Meskipun demikian, jejaring relasi hanya menyumbang 30 persen dari kesuksesan.[butuh rujukan] Unsur kesuksesan, menurutnya, selebihnya bersumber dari kerja keras dan menjaga kepercayaan.[3] Sandi Uno menganggap bahwa hidup harus memiliki target.[butuh rujukan] Tanpa target, pencapaian yang ingin diraih akan sulit terwujud.[3]
Menurut Sandi Uno, kegagalan dan kesalahan merupakan keniscayaan dalam berusaha.[7] Tapi ia optimis bahwa kegigihan dalam upaya untuk terus berani mencoba adalah kunci menuju kesuksesan.[butuh rujukan] Apabila terus selalu mencoba untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan (trial and error), maka hal itu akan mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan.[7]
Sandi Uno menyatakan bahwa salah satu strategi penting dalam meraih keberhasilan adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih kesuksesan.[7] Kuncinya adalah belajar dari pengalaman mereka sampai mampu meraih kesuksesan seperti mereka.[7]
Menurut Sandi Uno, untuk meraih kesuksesan tersebut sesorang harus memiliki kompetensi, kapasitas dan kapabilitas yang memadai.[7] Untuk mendapatkannya seseorang senantiasa harus memiliki karakter dan komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, tekun, bekerja keras, dan disiplin.[7] Sandi Uno menegaskan bahwa perlu adanya inovasi tiada henti dengan selalu tanggap terhadap perubahan dan terus menerus berusaha menuju perubahan yang lebih baik lagi.[butuh rujukan] Menurutnya, akan lebih bagus lagi apabila seseorang berusaha untuk bisa menjadi seorang role model yang bisa memberikan contoh yang baik dan inspirasi bagi orang lain di sekitarnya.[7]
Kewirausahaan dan UMKM
Kewirausahaan, menurut Sandi Uno, adalah sebuah pola pikir.[butuh rujukan] Kewirausahaan seperti menjadi sebuah ide yang menyebar luas terutama di kalangan anak muda.[8] Sandi Uno melihat bahwa anak muda memiliki sikap dinamis dan penuh gairah atau semangat.[8] Dinamisme dan semangat itu pada gilirannya akan membuat masa depan dunia wirausaha di kalangan pemuda menjadi lebih cerah.[8] Menurutnya, kombinasi antara kerja keras (working hard), kerja cerdas (working smart) dan serta bermain sungguh-sungguh (playing hard) semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.[butuh rujukan] Bagi Sandi, kalau keadaan ini terus berlangsung bahkan terus ditingkatkan, dapat dipastikan bahwa prospek bisnis dan perekonomian Indonesia juga makin cerah.[8]
Namun, menurut Sandi Uno, masih ada kesalahpahaman mengenai konsep kewirausahan itu sendiri.[9] Pertama, kebanyakan pemuda masih menganggap bahwa kewirausahaan adalah sesuatu yang mudah.[butuh rujukan] Menurutnya, kewirausahan bukan selalu berarti harus meninggalkan sebuah pekerjaan dan membuka kerja sendiri.[9] Meskipun menjadi seorang pekerja (karyawan), seseorang masih bisa memiliki jiwa wirausaha.[butuh rujukan] Bagi Sandi Uno, wirausaha adalah sebuah pola pikir yang terus menghasilkan kreativitas dan inovasi.[9] Kewirausahaan memang memiliki visi yang baik, tapi tidak tergantung pada tempat kerja.[9] Jadi seorang wirausahawan tidak terbatas hanya pada lokasi atau status dan posisi di tempat kerjanya.[9]
Kedua, beberapa contoh wirausahawan memang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai.[butuh rujukan] Seharusnya, menurut Sandi Uno, sudut pandang diarahkan kepada kesuksesan mereka dalam mengembangkan usahanya dan bukan pada latar belakang pendidikan para orang sukses tersebut.[9] Kewirausahaan mengharuskan adanya kebijaksanaan, bukan intuisi yang buta.[9] Menurutnya, kewirausahaan bukan bertujuan untuk menjadikan orang kaya, tetapi menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik.[butuh rujukan] Terakhir, kewirausahan adalah bukan untuk diri sendiri.[9] Kewirausahan adalah tentang kerjasama dengan orang lain.[butuh rujukan] Kewirausahaan juga berbicara tentang bagaimana memberikan manfaat bagi orang lain.[9]
Bagi Sandi Uno, kewirausahaan bertentangan dengan konsep keberuntungan.[9] Sandi Uno menyatakan bahwa orang yang bergantung pada keberuntungn akan selalu menanti keberuntungan itu datang.[butuh rujukan] Sementara, menanti hanya akan membuat seseorang menjadi miskin.[9]
Menurutnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pelaku mayoritas ekonomi Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.[10] UMKM seharusnya diperhatikan secara lebih serius.[10] Bagi Sandi Uno, kendala pada UMKM akan sangat mengganggu perekonomian bangsa ini.[10]
Dalam hal pengelolaannya, menurut Sandi Uno, ada tiga masalah besar yang dihadapi pelaku UMKM saat ini, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM), akses pasar, dan pendanaan.[10] UMKM dibiarkan tumbuh sendiri oleh pemerintah tanpa kebijakan yang berpihak.[10] Namun, sektor tersebut terbukti mampu bertahan pada saat krisis dan menopang perekonomian negara selama lebih sepuluh tahun terakhir ini.[10] Sandi Uno menyatakan bahwa sektor UMKM seharusnya ditegaskan kembali sebagai pilar penciptaan lapangan kerja.[10] Selama ini, menurut Sandi Uno, jiwa kewirausahaan telah membuktikan bahwa UMKM mampu bertahan dan mampu memekerjakan karyawan rata-rata 5-10 orang per unit usaha.[3]
Pranala Luar
Referensi
- ^ a b c d e www.sragenkab.go.id. "Profil Pembicara Seminar Nas. Pemuda Indonesia (2), Sandiaga S. Uno, cerdas punya felling bisnis tinggi". (diakses 16 April 2010)
- ^ www.thejakartapost.com. "RI's Sandiaga Uno among Asia fellows". (diakses 15 April 2010)
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r Kompas, 4 September 2008."Kebangkitan Hidup Sandiaga Uno". (diakses 13 April 2010)
- ^ a b c d www.detikfinance.com. "Sandiaga Uno Merasa Tak Penting Masuk Daftar Terkaya Forbes". (diakses 16 April 2010)
- ^ Artikel:"Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia " di detik.com
- ^ a b c d www.saratoga-asia.com. "Sandiaga S Uno". (diakses 17 April 2010)
- ^ a b c d e f g Majalah Swa. "Sandiaga S.Uno: Agar Sukses, Pelajari Pengalaman Orang-orang Sukses". (diakses 13 April 2010)
- ^ a b c d hipmi.org. Uno, Sandiaga S. "YUK JADI PENGUSAHA BY SANDIAGA S UNO". (diakses 18 April 2010)
- ^ a b c d e f g h i j k www.thejakartapost.com. "Entrepreneurship: More than just self-employment". (diakses 17 April 2010)
- ^ a b c d e f g Uno, Sandiaga S. "Mengembangkan UMKM Berbasis Kompetensi Oleh Sandiaga S Uno". trijaya.co.id. (diakses 17 April 2010)