Lompat ke isi

Galatia 6: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Galatia 6''' (disingkat '''Gal 6''') adalah bagian terakhir dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.<ref...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
== Ayat 7 ==
== Ayat 7 ==
:[[Terjemahan Baru]]: ''Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.''<ref>{{Alkitab|Galatia 6:7}}</ref>
:[[Terjemahan Baru]]: ''Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.''<ref>{{Alkitab|Galatia 6:7}}</ref>
Kalimat terakhir itu dirujuk dari beberapa ayat dalam [[Perjanjian Lama]] yaitu:
:''Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.'' ({{Alkitab|Ayub 4:8}})
:''Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan.'' ({{Alkitab|Hosea 10:13}})
Paulus juga menggunakan pepatah ini dalam [[Surat 2 Korintus|suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus]]:
:''Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.'' ({{Alkitab|2 Korintus 9:6}})


== Ayat 9 ==
== Ayat 9 ==

Revisi per 25 Oktober 2012 19.44

Galatia 6 (disingkat Gal 6) adalah bagian terakhir dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 18 ayat.
  • Berisi pengajaran untuk saling membantu dan tidak melakukan hal-hal yang sesat.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 7

Terjemahan Baru: Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.[4]

Kalimat terakhir itu dirujuk dari beberapa ayat dalam Perjanjian Lama yaitu:

Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga. (Ayub 4:8)
Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan. (Hosea 10:13)

Paulus juga menggunakan pepatah ini dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus:

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Korintus 9:6)

Ayat 9

Terjemahan Baru: Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.[5]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Galatia 1:1
  4. ^ Galatia 6:7
  5. ^ Galatia 6:9

Lihat pula

Pranala luar