Lompat ke isi

Antiokhos IV Epifanes: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
|}}
|}}


'''Antiokhos IV Epiphanes''' (175-164 SM; juga dieja "Antiokhus Epifanes") adalah putra dari [[Antiokhos III]] yang sempat dijadikan sandera di kota [[Roma]] pada peristiwa perdamaian Aparnea.<ref name="Jagersma">{id} H.Jagersma. 2003. ''Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M)''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 59.</ref> Pada tahun [[177 SM]] ia dibebaskan dan posisinya digantikan oleh [[Demitrios]], anak dari [[Seleukos IV]].<ref name="Jagersma"/> Antiokhos kemudian memilih untuk tinggal di [[Atena]].<ref name="Jagersma"/> Setelah Seleukos IV dibunuh akibat pengaruh dari [[Heliodoros]], Antiokhos IV segera menjadi penguasa sesudah menyingkirkan Heliodoros terlebih dahulu.<ref name="Jagersma"/>
'''Antiokhos IV Epiphanes''' (175-164 SM) adalah putra dari [[Antiokhos III]] yang sempat dijadikan sandera di kota [[Roma]] pada peristiwa perdamaian Aparnea.<ref name="Jagersma">{id} H.Jagersma. 2003. ''Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M)''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 59.</ref> Pada tahun [[177 SM]] ia dibebaskan dan posisinya digantikan oleh [[Demitrios]], anak dari [[Seleukos IV]].<ref name="Jagersma"/> Antiokhos kemudian memilih untuk tinggal di [[Atena]].<ref name="Jagersma"/> Setelah Seleukos IV dibunuh akibat pengaruh dari [[Heliodoros]], Antiokhos IV segera menjadi penguasa sesudah menyingkirkan Heliodoros terlebih dahulu.<ref name="Jagersma"/>


Hal yang ditakutkan oleh Anthiokhos IV Epifanes adalah pecahnya kerajaan.<ref name="Russell">{id} D.S Russell. 2007 ''Penyingkapan Ilahi''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 34.</ref> Oleh sebab itu, ia giat melakukan upaya [[helenisasi]] supaya kesatuan kerajaannya tetap terjamin.<ref name="Russell"/> Helenisasi yang dilakukannya sangat berpengaruh besar terutama bagi kehidupan masyarakat dan budaya orang-orang [[Yahudi]].<ref name="Russell"/> Apalagi dalam helenisasi, orang-orang diminta ikut berpartisipasi dalam upacara persembahan korban bagi dewa-dewa.<ref name="Russell"/>
Hal yang ditakutkan oleh Anthiokhos IV Epifanes adalahg pecahnya kerajaan.<ref name="Russell">{id} D.S Russell. 2007 ''Penyingkapan Ilahi''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 34.</ref> Oleh sebab itu, ia giat melakukan upaya [[helenisasi]] supaya kesatuan kerajaannya tetap terjamin.<ref name="Russell"/> Helenisasi yang dilakukannya sangat berpengaruh besar terutama bagi kehidupan masyarakat dan budaya orang-orang [[Yahudi]].<ref name="Russell"/> Apalagi dalam helenisasi, orang-orang diminta ikut berpartisipasi dalam upacara persembahan korban bagi dewa-dewa.<ref name="Russell"/>


Akibat ulahnya sendiri yang dianggap keterlaluan, mulailah muncul pemberontakan dalam kota.<ref name="Russell"/> Antiokhos menjadi sangat marah dan bertekad memberi pelajaran kepada orang-orang yang menentangnya terutama orang-orang [[Yahudi]].<ref name="Russell"/> Ia mengeluarkan sebuah larangan bagi orang-orang Yahudi menjalankan hukum-hukum dan adat-istiadat mereka. Berbagai praktik ibadah orang Yahudi tidak boleh dilakukan dan setiap pelanggarnya akan menerima hukuman mati.<ref name="Russell"/> Puncak dari tindakan Antiokhos ini adalah saat ia menempatkan altar dewa [[Zeus]] Olympus di atas altar [[Bait Allah]] dan meletakkan daging babi untuk dipersembahkan sebagai sesajen pada tanggal 25 [[Kislew]] [[168 SM]], yang menyulut pemberontakan [[Yudas Makabe]] untuk menyucikan kembali Bait Allah serta dimulainya hari raya [[Hanukkah]] sejak tanggal 25 [[Kislew]] [[165 SM]].<ref name="Russell"/>
Akibat ulahnya sendiri yang dianggap keterlaluan, mulailah muncul pemberontakan dalam kota.<ref name="Russell"/> Antiokhos menjadi sangat marah dan bertekad memberi pelajaran kepada orang-orang yang menentangnya terutama orang-orang [[Yahudi]].<ref name="Russell"/> Ia mengeluarkan sebuah larangan bagi orang-orang Yahudi menjalankan hukum-hukum dan adat-istiadat mereka. Berbagai praktik ibadah orang Yahudi tidak boleh dilakukan dan setiap pelanggarnya akan menerima hukuman mati.<ref name="Russell"/> Puncak dari tindakan Antiokhos ini adalah saat ia menempatkan altar dewa [[Zeus]] Olympus di atas altar [[Bait Allah]] dan meletakkan daging babi untuk dipersembahkan sebagai sesajen pada tanggal 25 [[Kislew]] [[168 SM]], yang menyulut pemberontakan [[Yudas Makabe]] untuk menyucikan kembali Bait Allah serta dimulainya hari raya [[Hanukkah]] sejak tanggal 25 [[Kislew]] [[165 SM]].<ref name="Russell"/>
Baris 23: Baris 23:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Hanukkah]]
* [[Daniel 11]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Daniel 8]], [[Daniel 11]]


== Pranala luar ==
== Pranala Luar ==
* [http://virtualreligion.net/iho/antiochus_4.html Antiochus IV Ephiphanes] entry in historical sourcebook by Mahlon H. Smith
* [http://virtualreligion.net/iho/antiochus_4.html Antiochus IV Ephiphanes] entry in historical sourcebook by Mahlon H. Smith
* [http://jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=1589&letter=A&search=Antiochus%20Epiphanes Jewish Encyclopedia: Antiochus IV Epiphanes]
* [http://jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=1589&letter=A&search=Antiochus%20Epiphanes Jewish Encyclopedia: Antiochus IV Epiphanes]
Baris 90: Baris 88:
[[Kategori:Sejarah Israel]]
[[Kategori:Sejarah Israel]]
[[Kategori:Dinasti Seleukus]]
[[Kategori:Dinasti Seleukus]]
[[Kategori:Kitab Daniel]]


[[ar:أنطيوخوس الرابع]]
[[ar:أنطيوخوس الرابع]]

Revisi per 3 Januari 2013 01.40

Antiokhos IV Epiphanes
Patung dari Antiokhos IV di Museum Altes, Berlin.
Berkuasa175 SM – 164 SM
PendahuluSeleukos IV Philopator
PenerusAntiokhos V Eupator
Istri
KeturunanAntiokhos V Eupator
Laodike VI
Alexander Balas (tidak resmi)
Antiokhis
kemungkinan Laodike (istri Mithridates III dari Pontus)
DinastiDiansti Seleukid
AyahAntiokhos III yang Agung
IbuLaodike III

Antiokhos IV Epiphanes (175-164 SM) adalah putra dari Antiokhos III yang sempat dijadikan sandera di kota Roma pada peristiwa perdamaian Aparnea.[1] Pada tahun 177 SM ia dibebaskan dan posisinya digantikan oleh Demitrios, anak dari Seleukos IV.[1] Antiokhos kemudian memilih untuk tinggal di Atena.[1] Setelah Seleukos IV dibunuh akibat pengaruh dari Heliodoros, Antiokhos IV segera menjadi penguasa sesudah menyingkirkan Heliodoros terlebih dahulu.[1]

Hal yang ditakutkan oleh Anthiokhos IV Epifanes adalahg pecahnya kerajaan.[2] Oleh sebab itu, ia giat melakukan upaya helenisasi supaya kesatuan kerajaannya tetap terjamin.[2] Helenisasi yang dilakukannya sangat berpengaruh besar terutama bagi kehidupan masyarakat dan budaya orang-orang Yahudi.[2] Apalagi dalam helenisasi, orang-orang diminta ikut berpartisipasi dalam upacara persembahan korban bagi dewa-dewa.[2]

Akibat ulahnya sendiri yang dianggap keterlaluan, mulailah muncul pemberontakan dalam kota.[2] Antiokhos menjadi sangat marah dan bertekad memberi pelajaran kepada orang-orang yang menentangnya terutama orang-orang Yahudi.[2] Ia mengeluarkan sebuah larangan bagi orang-orang Yahudi menjalankan hukum-hukum dan adat-istiadat mereka. Berbagai praktik ibadah orang Yahudi tidak boleh dilakukan dan setiap pelanggarnya akan menerima hukuman mati.[2] Puncak dari tindakan Antiokhos ini adalah saat ia menempatkan altar dewa Zeus Olympus di atas altar Bait Allah dan meletakkan daging babi untuk dipersembahkan sebagai sesajen pada tanggal 25 Kislew 168 SM, yang menyulut pemberontakan Yudas Makabe untuk menyucikan kembali Bait Allah serta dimulainya hari raya Hanukkah sejak tanggal 25 Kislew 165 SM.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d {id} H.Jagersma. 2003. Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M). Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 59.
  2. ^ a b c d e f g h {id} D.S Russell. 2007 Penyingkapan Ilahi. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hlm. 34.

Lihat pula

Pranala Luar


Antiokhos IV Epifanes
Lahir: 215 BC Meninggal: 164 BC
Didahului oleh:
Seleukos IV Philopator
Raja Dinasti Seleukus
175–164 BC
Diteruskan oleh:
Antiokhos V Eupator