Kabupaten Sanggau: Perbedaan antara revisi
k perbaharui data DAU 2013 - http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/ |
|||
Baris 95: | Baris 95: | ||
=== Kabupaten Sekayam Raya === |
=== Kabupaten Sekayam Raya === |
||
=== Kabupaten Tayan === |
=== Kabupaten Tayan Hulu === |
||
A. Kondisi Demografis |
|||
Letak Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau yaitu terletak 40 km jarak dari pemerintahan Kabupaten Sanggau, 145 km jarak dari pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Barat, adapun batas Tayan Hulu Kabupaten Sanggau adalah sebagi berikut : |
|||
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kembayan |
|||
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Tarang |
|||
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Landak |
|||
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Parindu |
|||
Kecamatan Tayan Hulu beribukota di Sosok, desa Sosok, dengan luas wilayah 719,2 km2 . yang terbagi dalam beberapa kategori peruntukan lahan tersebut, yaitu pemukiman penduduk, pertanian, dan perkebunan. |
|||
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa tanah yang paling luas peruntukkannya adalah pertanian, dengan demikian bahwa daerah tersebut sangat potensial dan sangat terbuka untuk daerah pertanian bisa juga dijadikan agroekonomi. Penggunaan tanah di Kecamatan Tayan Hulu sangat menentukan hasil komoditi yang dihasilkan, oleh karena wilayah-wilayah memiliki tanaman yang hampir sama merata dan lahan yang cukup subur. Sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani |
|||
B. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya |
|||
Berdasarkan survey dan pengumpulan data tentang keadaan penduduk Kecamatan Tayan Hulu, tercatat jumlah penduduk Kecamatan Tayan Hulu berjumlah 28.380 jiwa, dengan klasifikasi berdasarkan pendidikan yaitu : SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, sementara keadaan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan yaitu : PNS, petani, pengrajin, montir, tukang, pengajar, buruh, pedagang dan jasa. Keadaan penduduk berdasarkan agama yaitu : Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan Kong hu cu. Sementara keadaan penduduk berdasarkan ras dan suku yaitu : Dayak, Melayu, Jawa, Batak, Padang dan lain-lain. Sarana sosial yang banyak dimiliki oleh penduduk adalah sarana-sarana peribadatan, pendidikan. Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Kong Hu Cu. Dengan sarana peribadatan seperti : masjid, mushola, gereja katolik, gereja protestan dan klenteng. Hal tersebut dikarenakan penduduk bersifat heterogen dan terdiri dari berbagai suku dan agama. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 30 Maret 2013 00.43
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 0°06′N 110°36′E / 0.1°N 110.6°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | - |
Hari jadi | - |
Ibu kota | Sanggau |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Ir. H. Setiman H. Sudin |
Luas | |
• Total | 12.857,70 km2 (496,440 sq mi) |
Populasi ((2005)) | |
• Total | 372.448 |
• Kepadatan | 29/km2 (80/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Kong Hu Cu dan Hindu |
• Bahasa | Bahasa Indonesia, Melayu, Dayak dan dialek Tionghoa |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | 785xx |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 564 dan +62 563 |
Kode Kemendagri | 61.03 |
APBD | - |
DAU | Rp. 674.049.502.000.- |
Semboyan daerah | Sanggau Permai |
Flora resmi | - |
Fauna resmi | - |
Situs web | http://www.sanggau.go.id/ |
Kabupaten Sanggau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sanggau merupakan salah satu daerah yang terletak di tengah-tengah dan berada di bagian utara provinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 12.857,70 km² dengan kepadatan 29 jiwa per km². Dilihat dari letak geografisnya kabupaten sanggau terletak di antara 1° 10" Lintang Utara dan 0° 35" Lintang Selatan serta di antara 109° 45", 111° 11" Bujur Timur. Daerah ini merupakan tempat kelahiran Gubernur Kalimantan Barat saat ini, Cornelis M.H.
Sejarah
Kontrak 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Sanggau dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin.[1] Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[2]
Geografis
Batas wilayah
Kabupaten Sanggau memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Serian, Sarawak, Malaysia Timur |
Timur | Kabupaten Sintang dan Peniti, Kabupaten Sekadau |
Selatan | Kabupaten Ketapang |
Barat | Jelimpo, Kabupaten Landak |
Suku Bangsa
Suku bangsa yang ada di daerah ini adalah:
- Suku Dayak Bidayuh di Kecamatan Noyan, Sekayam, Kembayan, Sanggau, dan Beduai, Jangkang
- Suku Dayak Kerambay di sebagian Kecamatan Sekayam dan Entikong
- Suku Dayak Mali di Kecamatan Balai, Tayan Hulu, Tayan Hilir, Teraju, Parindu, dan Sanggau
- Suku Dayak Desa di Kecamatan Toba, Sanggau
- Suku Dayak Pandu di sebagian Kecamatan Parindu dan Kapuas
- Suku Dayak Ribun di sebagian Kecamatan Tayan Hulu dan Meliau
- Suku Dayak Iban di sebagian besar wilayah perbatasan dengan Serawak, Malaysia
- Suku Tionghoa di sebagian besar wilayah Kabupaten Sanggau
- Suku Melayu tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau[butuh rujukan]
Selain suku-suku setempat terdapat pula suku-suku lain yang merupakan pendatang, seperti:
Sejarah
Suku Melayu adalah suku asli Kabupaten Sanggau yang dahulunya merupakan wilayah Kerajaan Sanggau. Kerajaan ini sudah berdiri sejak tahun 1380. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja dan bertempat tinggal di istana/keraton, dan kalangan kerajaan yang bertahta sekarang merupakan keluarga Gusti.
Iklim
Kabupaten Sanggau beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan tertinggi mencapai 196 mm terjadi pada bulan Januari dan terendah mencapai 54 mm terjadi pada bulan Juli.
Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan rawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai seperti Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam.
Adapun jenis tanah yang terdapat di kabupaten Sanggau adalah jenis podsolik yang hampir merata di seluruh kecamatan.
Ekonomi
Ekonomi Sanggau ditopang oleh dua komoditas utama,yakni karet dan sawit.
Transportasi
Sebagian besar transportasi di Kabupaten Sanggau masih mengandalkan transportasi sungai seperti sampan, speedboat dan lain-lain. Daerah ini juga masih mengandalkan transportasi umum seperti bus, angkutan dalam kota dan lain-lain.
Pendidikan
Pemekaran Daerah
Kabupaten Sekayam Raya
Kabupaten Tayan Hulu
A. Kondisi Demografis
Letak Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau yaitu terletak 40 km jarak dari pemerintahan Kabupaten Sanggau, 145 km jarak dari pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Barat, adapun batas Tayan Hulu Kabupaten Sanggau adalah sebagi berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kembayan Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Tarang Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Landak Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Parindu Kecamatan Tayan Hulu beribukota di Sosok, desa Sosok, dengan luas wilayah 719,2 km2 . yang terbagi dalam beberapa kategori peruntukan lahan tersebut, yaitu pemukiman penduduk, pertanian, dan perkebunan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa tanah yang paling luas peruntukkannya adalah pertanian, dengan demikian bahwa daerah tersebut sangat potensial dan sangat terbuka untuk daerah pertanian bisa juga dijadikan agroekonomi. Penggunaan tanah di Kecamatan Tayan Hulu sangat menentukan hasil komoditi yang dihasilkan, oleh karena wilayah-wilayah memiliki tanaman yang hampir sama merata dan lahan yang cukup subur. Sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani B. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Berdasarkan survey dan pengumpulan data tentang keadaan penduduk Kecamatan Tayan Hulu, tercatat jumlah penduduk Kecamatan Tayan Hulu berjumlah 28.380 jiwa, dengan klasifikasi berdasarkan pendidikan yaitu : SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, sementara keadaan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan yaitu : PNS, petani, pengrajin, montir, tukang, pengajar, buruh, pedagang dan jasa. Keadaan penduduk berdasarkan agama yaitu : Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan Kong hu cu. Sementara keadaan penduduk berdasarkan ras dan suku yaitu : Dayak, Melayu, Jawa, Batak, Padang dan lain-lain. Sarana sosial yang banyak dimiliki oleh penduduk adalah sarana-sarana peribadatan, pendidikan. Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Kong Hu Cu. Dengan sarana peribadatan seperti : masjid, mushola, gereja katolik, gereja protestan dan klenteng. Hal tersebut dikarenakan penduduk bersifat heterogen dan terdiri dari berbagai suku dan agama.
Referensi
- ^ (Inggris)Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2): 218.
- ^ (Belanda) Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849