Tempoyak: Perbedaan antara revisi
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q4748563 |
pemutakhiran berkas dan penulisan yang lebih disempurnakan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Makanan |
{{Infobox Makanan |
||
| name = Tempoyak |
| name = Tempoyak |
||
| image = [[Berkas: |
| image = [[Berkas:YosriBelacanTempoyakDekat.jpg|250px]] |
||
| caption = Tempoyak yang |
| caption = Tempoyak yang dicampur [[sambal]] [[terasi]] |
||
| alternate_name = |
| alternate_name = |
||
| country = [[Nusantara]] |
| country = [[Nusantara]] |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
| other = |
| other = |
||
}} |
}} |
||
'''Tempoyak''' adalah [[masakan]] yang berasal dari buah [[durian]] yang [[fermentasi|difermentasi]]. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai [[lauk]] |
'''Tempoyak''' adalah [[masakan]] yang berasal dari buah [[durian]] yang [[fermentasi|difermentasi]]. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai [[lauk]] saat menyantap [[nasi]]. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan [[bumbu]] masakan. |
||
Citarasa dari Tempoyak adalah [[ |
Citarasa dari Tempoyak adalah [[asam]], karena terjadinya proses [[fermentasi]] pada daging buah [[Durian|durian]] yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di [[Palembang]], [[Lampung]] dan [[Kalimantan]]. Selain itu, makanan ini juga terkenal di [[Malaysia]]. Di [[Palembang]], tempoyak dimasak dengan campuran daging [[ayam]]. Di [[Lampung]], tempoyak menjadi bahan dalam hidangan [[seruit]] atau campuran untuk [[sambal]]. |
||
== Sejarah tempoyak == |
== Sejarah tempoyak == |
||
⚫ | Tempoyak diriwayatkan dalam [[Hikayat Abdullah]] sebagai makanan sehari-hari penduduk [[Terengganu]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Terengganu]] sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.<ref>[http://books.google.co.uk/books?output=html_text&id=kjbaJrnVpDAC&dq=tempoyak+hikayat+abdullah&q=tempoyak Hikayat Abdullah]</ref> Berdasarkan sejarah yang ada dalam [[Hikayat Abdullah]], tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di [[Pulau Sumatera|Sumatera]] dan [[Pulau Kalimantan|Kalimantan]]. |
||
⚫ | Tempoyak diriwayatkan dalam [[Hikayat Abdullah]] sebagai makanan sehari-hari penduduk [[Terengganu]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Terengganu]] |
||
== Cara pembuatan == |
== Cara pembuatan == |
||
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau |
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung [[gas]] dan [[air]]). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang sudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit [[garam]]. Setelah selesai, lalu ditambah dengan [[cabe rawit]] yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir. |
||
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam [[kulkas]] |
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam [[kulkas]], namun fermentasi akan berjalan lebih lambat. |
||
Tempoyak yang |
Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal, karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan [[ikan Teri]], [[ikan mas]], [[ikan mujair]] ataupun ikan-ikan lainnya. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 25 Desember 2013 14.46
Tempoyak | |
---|---|
Tempat asal | Nusantara |
Daerah | Indonesia Malaysia |
Dibuat oleh | Bangsa Melayu |
Sunting kotak info • L • B | |
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.
Citarasa dari Tempoyak adalah asam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di Palembang, Lampung dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. Di Palembang, tempoyak dimasak dengan campuran daging ayam. Di Lampung, tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.
Sejarah tempoyak
Tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.[1] Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
Cara pembuatan
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang sudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir.
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas, namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal, karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan Teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya.
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Sambal tempoyak di situs web Melayu Online