Kisah Para Rasul 22: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
* {{Alkitab|Kis 22:1-22}} = Paulus berbicara kepada orang Yahudi |
* {{Alkitab|Kis 22:1-22}} = Paulus berbicara kepada orang Yahudi |
||
* {{Alkitab|Kis 22:23-29}} = Di dalam markas |
* {{Alkitab|Kis 22:23-29}} = Di dalam markas |
||
* {{Alkitab|Kis 22:30}} = Paulus di hadapan [[Mahkamah Agama]] (Sanhedrin) |
* {{Alkitab|Kis 22:30}} = Paulus di hadapan [[Mahkamah Agama]] ([[Sanhedrin]]) |
||
== Tempat == |
== Tempat == |
Revisi per 20 Juli 2013 01.56
Kisah Para Rasul 22 (disingkat "Kis 22") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Pasal ini berisi 30 ayat.
- Berisi riwayat Paulus dari Tarsus ketika berada di Yerusalem.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Kis 22:1–22 = Paulus berbicara kepada orang Yahudi
- Kis 22:23–29 = Di dalam markas
- Kis 22:30 = Paulus di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin)
Tempat
Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini terjadi di kota Yerusalem.[3]
Ayat 2
- Ketika orang banyak itu mendengar ia (Paulus) berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata:[4]
Setelah berbicara dalam bahasa Yunani dengan kepala pasukan (pasal 21 ayat 37), Paulus berbicara kepada orang banyak dalam bahasa Ibrani, kemungkinan dialek Aramaik, sehingga mereka sadar bahwa Paulus adalah orang Yahudi sama seperti mereka dan menjadi tenang.[5]
Ayat 3
- "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.[6]
Referensi silang: Kisah Para Rasul 21:39
Analisis
Lahir di Tarsus
Paulus jelas bangga akan kota kelahirannya, yang pernah dicatat dalam tulisan kuno sebagai "ibukota provinsi Romawi yang terkenal" diairi oleh "aliran deras dari (sungai) Cydnus," dan dipandang oleh puncak-puncak bersalju Gunung Taurus; "sebuah pusat usaha perdagangan dan kekuasaan politik;" "sebuah kota merdeka, libera ct immunis" (Farrar, 'Life of St. Paul,' vol. 1. Acts 2.). Paulus menyatakan bahwa ia "lahir di Tarsus", secara langsung membantah tradisi yang disampaikan oleh Hieronimus bahwa Paulus lahir di Giscala, dan dari sana dibawa ke Tarsus oleh orangtuanya ketika Giscala direbut oleh tentara Romawi (Farrar, ibid.).[7]
Di bawah pimpinan Gamaliel
Frasa "di bawah pimpinan Gamaliel" diterjemahkan dari bahasa Yunani "παρα τους ποδας γαμαλιηλ" (para tous podas Gamaliēl) yang secara harfiah berarti: "di sebelah (= di dekat) kaki Gamaliel". Hal ini berkenaan dengan tradisi para murid-murid yang belajar dari guru-guru ahli kitab Yahudi, untuk duduk di dekat kaki guru mereka, ketika mendengarkan pengajaran; bandingkan dengan Ulangan 33:3, sehingga Jose ben Joezer menyampaikan perkataan ini:
- "biarlah rumahmu menjadi rumah persinggahan orang-orang bijak, dan hendaklah engkau menaruh debu pada dirimu sendiri "dengan debu kaki mereka".[8]
Ini ditafsirkan oleh salah satu komentator mereka, demikian:
- "Seakan-akan dikatakan bahwa engkau harus berjalan di belakang mereka; karena ia yang berjalan, mengangkat debu dengan kakinya, dan ia yang berjalan di belakangnya dipenuhi oleh debu yang diangkat oleh kaki orang di depannya itu; atau engkau harus duduk di dekat kakinya di tanah, karena sudah menjadi kebiasaan, bahwa sang guru duduk di bangku, sedangkan murid-muridnya duduk di dekat kakinya di tanah.[9]
Pernyataan terakhir inilah yang umumnya dimengerti dan dimaksudkan dalam ayat ini, yang dalam kenyataannya mungkin sekali Paulus pernah tinggal di rumah Gamaliel, makan bersama-samanya, dan bercakap-cakap dengan akrab dengannya, dan dengan rendah hati hanya disarikan sebagai "di dekat kaki"-nya, yaitu Gamaliel. Makna demikianlah yang rupanya hendak disampaikan Paulus, karena hasil pelajarannya disampaikan di bagian berikut ayat yang sama, dan pula sampai zaman Gamaliel, tidak biasanya murid-murid duduk bila mereka belajar. Tradisi yang pernah ada yaitu:
- "Dari zaman Musa sampai Rabban Gamaliel, mereka (para murid) tidak belajar hukum selain sambil berdiri; setelah Rabban Gamaliel wafat, penyakit datang ke dalam dunia, dan mereka belajar hukum sambil duduk; dan karenanya dikatakan, setelah Rabban Gamaliel wafat, kemuliaan hukum telah berhenti.[10]
Dari sini terlihat bahwa Gamaliel, seorang ahli Taurat dari golongan Farisi dari abad ke-1 M, sangat disegani di kalangan orang Yahudi, bahkan sampai sekarang.[11]
Referensi
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ Kisah Para Rasul 21:17
- ^ Kis 22:2
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- ^ Kis 22:3
- ^ The Pulpit Commentary, Electronic Database. Copyright © 2001, 2003, 2005, 2006, 2010 by Biblesoft, Inc.
- ^ Mishnah. Pirke Abot, c. 1. sect. 4. Dikutip dalam Gill's Exposition of the Entire Bible.
- ^ Bartenora in Misn. Piske Abot, c. 1. sect. 4. Dikutip dalam Gill's Exposition of the Entire Bible.
- ^ T. Bab. Megilla, fol. 21. 1. Vid. Misn. Sota, c. 9. sect. 15. Dikutip dalam Gill's Exposition of the Entire Bible.
- ^ Gill's Exposition of the Entire Bible.
Lihat pula
- Gamaliel
- Paulus dari Tarsus
- Tarsus di tanah Kilikia
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kisah Para Rasul 5, 9, 21
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Kisah Para Rasul 22 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Kisah Para Rasul 22
- (Indonesia) Referensi silang Kisah Para Rasul 22
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Kisah Para Rasul 22
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Kisah Para Rasul 22