Lompat ke isi

Minanga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37: Baris 37:


Selain dari berita buku ''T'ang-Hui-Yao'', dari buku ''Tse-fu-yuan-kuei'' pada masa [[Dinasti Song]] yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh ''Wang-ch'in-jo'' dan ''Yang I'' antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Cina antara tahun 644 dan 645.
Selain dari berita buku ''T'ang-Hui-Yao'', dari buku ''Tse-fu-yuan-kuei'' pada masa [[Dinasti Song]] yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh ''Wang-ch'in-jo'' dan ''Yang I'' antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Cina antara tahun 644 dan 645.

Mengenai lokasi Minanga, Poerbatjaraka berpendapat berada di hulu [[Sungai Kampar]], tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Ia juga mengatakan bahwa kata '''Minangatamwan''' merupakan nama lama dari [[Orang Minang|Minangkabau]].<ref>R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan</ref> Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Batanghari]].


=== Sumber Cina ===
=== Sumber Cina ===
Baris 52: Baris 50:


"以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ".
"以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ".

== Lokasi ==
Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. [[Poerbatjaraka]] dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu [[Sungai Kampar]], tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.<ref name="Soekmono">R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref> Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata '''Minangatamwan''' merupakan nama lama dari [[Orang Minang|Minangkabau]].<ref>R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan</ref> Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Inderagiri|Batang Kuantan]].<ref>Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional</ref> Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Batanghari]].


== Perdagangan ==
== Perdagangan ==
Baris 57: Baris 58:


== Pendirian Sriwijaya ==
== Pendirian Sriwijaya ==
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.<ref>Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka</ref><ref>N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931</ref>
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.<ref>N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931</ref> Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.<ref name="Soekmono">R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref><ref>Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 4 Februari 2014 09.49

Minanga

Malayu
645–682
Ibu kotaMinanga
Hulu Sungai Batang Hari
Bahasa yang umum digunakanMelayu Kuna, Sanskerta
PemerintahanMonarki
Maharaja 
Sejarah 
• Didirikan
645
• Pindah ke Sriwijaya
682
Mata uangKoin emas dan perak
Digantikan oleh
Sriwijaya
Dharmasraya
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Minanga merupakan pusat Kerajaan Melayu yang telah ada pada tahun 645. Berita tentang keberadaannya didapat dari buku T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u pada tahun 961 masa Dinasti Tang, dimana Minanga mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 645 untuk pertama kalinya[1]. Selain itu nama Minanga juga muncul pada Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682.

Asal Usul

Dari Prasasti Kedukan Bukit, disebutkan bahwa Dapunta Hyang pendiri Sriwijaya bertolak dari Minanga, dengan membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan[2]. Berita tentang Kerajaan Melayu ini juga disebut dalam catatan perjalanan Pendeta I-tsing atau I Ching (義淨; pinyin Yì Jìng) (634-713) identik dengan kerajaan ini[3].

Selain dari berita buku T'ang-Hui-Yao, dari buku Tse-fu-yuan-kuei pada masa Dinasti Song yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh Wang-ch'in-jo dan Yang I antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Cina antara tahun 644 dan 645.

Sumber Cina

Pada masa Dinasti Yuan dan Dinasti Ming, kata Ma-La-Yu disebutkan sering (dalam sejarah cina) untuk merujuk kepada suatu bangsa dari laut selatan dengan ejaan yang berbeda akibat perubahan dinasti.

   * (Cina: 木 剌 由)- Bok-la-yu, Mok-la-yu
   * (Cina: 麻 里 予 儿) - Ma-li-yu-er
   * (Cina: 巫 来由) - Oo-lai-yu (dijiplak dari sumber tertulis biarawan Xuan Zang)
   * (Cina: 无 来由) - Wu-lai-yu

Sebagian ekstrak dari Chronicle asli Mongol Yuan (dalam bahasa Cina): Chronicle of Mongol Yuan

   "以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ".

Lokasi

Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. Poerbatjaraka dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu Sungai Kampar, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.[4] Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata Minangatamwan merupakan nama lama dari Minangkabau.[5] Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu Batang Kuantan.[6] Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu Sungai Batanghari.

Perdagangan

Dengan adanya perlindungan dari Cina, Kerajaan Melayu menjadi penguasa lalu lintas Selat Malaka saat itu, dan memiliki hasil tambang emas dan perak.

Pendirian Sriwijaya

Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.[7] Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.[4][8]

Referensi

  1. ^ Slamet Muljana, 2006, Sriwijaya, Yogyakarta: LKIS.
  2. ^ George Cœdès, 1930, Les inscriptions malaises de Çrivijaya, BEFEO.
  3. ^ Gabriel Ferrand, 1922, L’Empire Sumatranais de Crivijaya, Imprimerie Nationale, Paris, “Textes Chinois”.
  4. ^ a b R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius
  5. ^ R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan
  6. ^ Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional
  7. ^ N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931
  8. ^ Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka

Lihat Juga