Minanga: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
|date_end = |
|date_end = |
||
|event_start = |
|event_start = |
||
|event_end = Pindah ke [[ |
|event_end = Pindah ke [[Palembang]] |
||
|image_coat = |
|image_coat = |
||
|symbol_type = |
|symbol_type = |
||
|image_map = |
|image_map = |
||
|capital = Minanga |
|capital = Minanga |
||
|common_languages = [[Bahasa Melayu Kuna|Melayu Kuna]], [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] |
|common_languages = [[Bahasa Melayu Kuna|Melayu Kuna]], [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] |
||
|government_type = Monarki |
|government_type = Monarki |
||
Baris 47: | Baris 47: | ||
* (Cina: 无 来由) - Wu-lai-yu |
* (Cina: 无 来由) - Wu-lai-yu |
||
Sebagian ekstrak dari |
Sebagian ekstrak dari kronikel asli Mongol Yuan (dalam bahasa Cina): Chronicle of Mongol Yuan |
||
"以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ". |
"以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ". |
||
== Lokasi == |
== Lokasi == |
||
Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. [[Poerbatjaraka]] dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu [[Sungai Kampar]], tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.<ref name="Soekmono">R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref> Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata '''Minangatamwan''' merupakan nama lama dari [[Orang Minang|Minangkabau]].<ref>R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan</ref> Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Inderagiri|Batang Kuantan]].<ref>Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional</ref> Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Batanghari]]. |
Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. [[Poerbatjaraka]] dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu [[Sungai Kampar]], tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.<ref name="Soekmono">R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref> Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata '''Minangatamwan''' merupakan nama lama dari [[Orang Minang|Minangkabau]].<ref>R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan</ref> Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Inderagiri|Batang Kuantan]].<ref name="Boechari">Dr. Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional</ref> Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu [[Sungai Batanghari]]. |
||
<!-- |
|||
== Perdagangan == |
== Perdagangan == |
||
Dengan adanya perlindungan dari Cina, Kerajaan Melayu menjadi penguasa lalu lintas [[Selat Malaka]] saat itu, dan memiliki hasil tambang [[emas]] dan [[perak]]. |
Dengan adanya perlindungan dari Cina, Kerajaan Melayu menjadi penguasa lalu lintas [[Selat Malaka]] saat itu, dan memiliki hasil tambang [[emas]] dan [[perak]]. |
||
--> |
|||
== Pendirian Sriwijaya == |
== Pendirian Sriwijaya == |
||
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.<ref>N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931</ref> Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.<ref name="Soekmono">R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref><ref> |
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.<ref>Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka</ref><ref>N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931</ref> Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.<ref name="Soekmono">R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref><ref name="Boechari">Dr. Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 4 Februari 2014 10.04
Minanga Malayu | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
645–682 | |||||||||
Ibu kota | Minanga | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu Kuna, Sanskerta | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Maharaja | |||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | 645 | ||||||||
• Pindah ke Palembang | 682 | ||||||||
Mata uang | Koin emas dan perak | ||||||||
| |||||||||
Minanga merupakan pusat Kerajaan Melayu yang telah ada pada tahun 645. Berita tentang keberadaannya didapat dari buku T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u pada tahun 961 masa Dinasti Tang, dimana Minanga mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 645 untuk pertama kalinya[1]. Selain itu nama Minanga juga muncul pada Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682.
Asal Usul
Dari Prasasti Kedukan Bukit, disebutkan bahwa Dapunta Hyang pendiri Sriwijaya bertolak dari Minanga, dengan membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan[2]. Berita tentang Kerajaan Melayu ini juga disebut dalam catatan perjalanan Pendeta I-tsing atau I Ching (義淨; pinyin Yì Jìng) (634-713) identik dengan kerajaan ini[3].
Selain dari berita buku T'ang-Hui-Yao, dari buku Tse-fu-yuan-kuei pada masa Dinasti Song yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh Wang-ch'in-jo dan Yang I antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Cina antara tahun 644 dan 645.
Sumber Cina
Pada masa Dinasti Yuan dan Dinasti Ming, kata Ma-La-Yu disebutkan sering (dalam sejarah cina) untuk merujuk kepada suatu bangsa dari laut selatan dengan ejaan yang berbeda akibat perubahan dinasti.
* (Cina: 木 剌 由)- Bok-la-yu, Mok-la-yu * (Cina: 麻 里 予 儿) - Ma-li-yu-er * (Cina: 巫 来由) - Oo-lai-yu (dijiplak dari sumber tertulis biarawan Xuan Zang) * (Cina: 无 来由) - Wu-lai-yu
Sebagian ekstrak dari kronikel asli Mongol Yuan (dalam bahasa Cina): Chronicle of Mongol Yuan
"以 暹 人 与 麻 里 予 儿 旧 相 仇杀, 至 是 皆 归顺, 有 旨 谕 暹 人" 勿 伤 麻 里 予 儿, 以 践 尔 言 ".
Lokasi
Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. Poerbatjaraka dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu Sungai Kampar, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.[4] Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata Minangatamwan merupakan nama lama dari Minangkabau.[5] Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu Batang Kuantan.[6] Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu Sungai Batanghari.
Pendirian Sriwijaya
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.[7][8] Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.[4][6]
Referensi
- ^ Slamet Muljana, 2006, Sriwijaya, Yogyakarta: LKIS.
- ^ George Cœdès, 1930, Les inscriptions malaises de Çrivijaya, BEFEO.
- ^ Gabriel Ferrand, 1922, L’Empire Sumatranais de Crivijaya, Imprimerie Nationale, Paris, “Textes Chinois”.
- ^ a b R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius
- ^ R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan
- ^ a b Dr. Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional
- ^ Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka
- ^ N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931