Lompat ke isi

Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Menolak 7 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 14227882 oleh Fido Cahya
Baris 2: Baris 2:
|image=
|image=
|caption=Divisi Regional I Medan
|caption=Divisi Regional I Medan
|name=Divisi Regional I Sumatra Utara
|name=Divisi Regional I Sumatera Utara
|prov=Sumatra Utara
|prov=Sumatera Utara
|kota=Medan
|kota=Medan
|kecamatan kota= Medan Timur
|kecamatan kota= Medan Timur
Baris 15: Baris 15:
|stasiuntertinggi=+383,47 m ([[Stasiun Siantar|Siantar]])
|stasiuntertinggi=+383,47 m ([[Stasiun Siantar|Siantar]])
}}
}}
'''Divisi Regional I Sumatra Utara''' (Divisi Regional I Medan) (Divre 1) (Divre I MDN) adalah [[Divisi Regional Kereta Api Indonesia|Divre KAI]] dengan wilayah Provinsi [[Aceh]] dan [[Sumatra Utara]] yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Regional (Kadivre) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.
'''Divisi Regional I Sumatera Utara''' (Divisi Regional I Medan) (Divre 1) (Divre I MDN) adalah [[Divisi Regional Kereta Api Indonesia|Divre KAI]] dengan wilayah Provinsi [[Aceh]] dan [[Sumatera Utara]] yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Regional (Kadivre) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.


Perkeretaapian di Tanah Deli awalnya dikelola oleh operator terkenal, [[Deli Spoorweg Maatschappij]], sebelum digabung dengan [[Djawatan Kereta Api]].
Perkeretaapian di Tanah Deli awalnya dikelola oleh operator terkenal, [[Deli Spoorweg Maatschappij]], sebelum digabung dengan [[Djawatan Kereta Api]].


== Sejarah<ref>[http://pussisunimed.wordpress.com/2010/01/28/deli-spoorweg-maatschappij-kontribusi-perkebunan-deli-dalam-pengembangan-transportasi-di-sumatra-utara/ Deli Spoorweg Maatschappij: Kontribusi Perkebunan Deli dalam Pengembangan Transportasi di Sumatra Utara]</ref> ==
== Sejarah<ref>[http://pussisunimed.wordpress.com/2010/01/28/deli-spoorweg-maatschappij-kontribusi-perkebunan-deli-dalam-pengembangan-transportasi-di-sumatra-utara/ Deli Spoorweg Maatschappij: Kontribusi Perkebunan Deli dalam Pengembangan Transportasi di Sumatera Utara]</ref> ==
=== Deli Spoorweg Maatschappij dan Atjeh Tram ===
=== Deli Spoorweg Maatschappij dan Atjeh Tram ===
{{utama|Deli Spoorweg Maatschappij}}
{{utama|Deli Spoorweg Maatschappij}}
[[J.T. Cremer]], manajer [[Deli Maatschappij]], adalah penginisiatif pengembangan jalur kereta api di [[Tanah Deli]]. Ia menyarankan agar pembangunan jalur kereta api dibuat sesegera mungkin untuk memperlancar perdagangan ekspor di lingkungan perkebunan Deli, serta mengembangkan jalan yang menghubungkan [[Medan]]-[[Berastagi]]. Selain itu, dilatarbelakangi pula dengan berlakunya [[Undang-Undang Agraria]] [[1870]] yang mengizinkan penguasa kolonial [[Belanda]] menyewa tanah dalam jangka waktu yang lama dan tidak hanya diprioritaskan pada sektor perkebunan. Adanya [[Belawan]] sebagai pelabuhan ekspor komoditas ke [[Eropa]] juga turut andil dalam percepatan pembangunan jaringan jalur kereta api di Sumatra Utara dan Timur. Kecuali itu, [[angkutan sungai]] dinilai cukup lambat dalam pengeksporan.
[[J.T. Cremer]], manajer [[Deli Maatschappij]], adalah penginisiatif pengembangan jalur kereta api di [[Tanah Deli]]. Ia menyarankan agar pembangunan jalur kereta api dibuat sesegera mungkin untuk memperlancar perdagangan ekspor di lingkungan perkebunan Deli, serta mengembangkan jalan yang menghubungkan [[Medan]]-[[Berastagi]]. Selain itu, dilatarbelakangi pula dengan berlakunya [[Undang-Undang Agraria]] [[1870]] yang mengizinkan penguasa kolonial [[Belanda]] menyewa tanah dalam jangka waktu yang lama dan tidak hanya diprioritaskan pada sektor perkebunan. Adanya [[Belawan]] sebagai pelabuhan ekspor komoditas ke [[Eropa]] juga turut andil dalam percepatan pembangunan jaringan jalur kereta api di Sumatera Utara dan Timur. Kecuali itu, [[angkutan sungai]] dinilai cukup lambat dalam pengeksporan.


Pada tanggal [[23 Januari]] [[1883]], berdasarkan Surat Keputusan [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal Hindia Belanda]], direalisasikanlah permohonan konsesi izin dari Pemerintah Kolonial untuk membangun jalur kereta api [[Belawan]]-[[Medan]]-[[Delitua]]-Timbang Langkat (Binjai). Baru enam bulan kemudian, konsesi tersebut dipindahtangankan dari Deli Maatschappij, ke perusahaan yang baru dibentuk, bernama '''[[Deli Spoorweg Maatschappij]] (DSM)'''. Jalur pertamanya adalah Medan-Labuhan yang selesai [[25 Juli]] [[1886]].
Pada tanggal [[23 Januari]] [[1883]], berdasarkan Surat Keputusan [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal Hindia Belanda]], direalisasikanlah permohonan konsesi izin dari Pemerintah Kolonial untuk membangun jalur kereta api [[Belawan]]-[[Medan]]-[[Delitua]]-Timbang Langkat (Binjai). Baru enam bulan kemudian, konsesi tersebut dipindahtangankan dari Deli Maatschappij, ke perusahaan yang baru dibentuk, bernama '''[[Deli Spoorweg Maatschappij]] (DSM)'''. Jalur pertamanya adalah Medan-Labuhan yang selesai [[25 Juli]] [[1886]].
Baris 28: Baris 28:
Rupanya, ekspansi pengusaha perkebunan telah turut andil dalam pengembangan perkeretaapian di Tanah Deli. Pada tahun [[1888]], kawasan Deli, Belawan, dan Binjai telah terhubung dengan rel kereta api. Tercatat [[Tjong A Fie]]—miliarder Medan saat itu—sebagai donatur dalam pembangunan jalur Medan-Belawan. Tahun [[1902]]-[[1904]] jalur Lubukpakam-Bangunpurba telah dibangun. Berikutnya, [[1916]], dibangun jalur Medan-Siantar dalam rangka pengangkutan [[teh]] dari perkebunan teh Siantar. Sementara itu, jalur Kisaran-Rantauprapat dibangun tahun [[1929]]-[[1937]].
Rupanya, ekspansi pengusaha perkebunan telah turut andil dalam pengembangan perkeretaapian di Tanah Deli. Pada tahun [[1888]], kawasan Deli, Belawan, dan Binjai telah terhubung dengan rel kereta api. Tercatat [[Tjong A Fie]]—miliarder Medan saat itu—sebagai donatur dalam pembangunan jalur Medan-Belawan. Tahun [[1902]]-[[1904]] jalur Lubukpakam-Bangunpurba telah dibangun. Berikutnya, [[1916]], dibangun jalur Medan-Siantar dalam rangka pengangkutan [[teh]] dari perkebunan teh Siantar. Sementara itu, jalur Kisaran-Rantauprapat dibangun tahun [[1929]]-[[1937]].


Maju dari kereta apinya, DSM berinisatif menghubungkan jalurnya itu ke jalur milik [[Atjeh Tram]] di [[Aceh]], serta ke jalur milik [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] di [[Sumatra Barat]] yang keduanya dikuasai oleh negara. Selain itu ada ide untuk mengembangkan jalur Trans-Sumatra, namun tidak terealisasi seiring memanasnya hubungan Indonesia-Belanda pada tahun [[1940]].
Maju dari kereta apinya, DSM berinisatif menghubungkan jalurnya itu ke jalur milik [[Atjeh Tram]] di [[Aceh]], serta ke jalur milik [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] di [[Sumatera Barat]] yang keduanya dikuasai oleh negara. Selain itu ada ide untuk mengembangkan jalur Trans-Sumatera, namun tidak terealisasi seiring memanasnya hubungan Indonesia-Belanda pada tahun [[1940]].


=== Pasca-kemerdekaan ===
=== Pasca-kemerdekaan ===
Pada tanggal [[28 September]] [[1945]], [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia]] berhasil dibentuk. Padahal, di Sumatra Utara DSM masih mempergunakan namanya dan sempat pula ada istilah '''Kereta Api Soematra Oetara'''<ref>[http://www.bglconline.com/2014/09/sejarah-kereta-api-indonesia/ Sejarah Kereta Api Indonesia]</ref> yang merupakan operator terpisah. DSM dan Kereta Api Soematra Oetara kemudian dimerger dengan Djawatan Kereta Api dan dibentuklah Eksploitasi Sumatra Utara yang kini menjadi '''Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh.'''
Pada tanggal [[28 September]] [[1945]], [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia]] berhasil dibentuk. Padahal, di Sumatera Utara DSM masih mempergunakan namanya dan sempat pula ada istilah '''Kereta Api Soematra Oetara'''<ref>[http://www.bglconline.com/2014/09/sejarah-kereta-api-indonesia/ Sejarah Kereta Api Indonesia]</ref> yang merupakan operator terpisah. DSM dan Kereta Api Soematra Oetara kemudian dimerger dengan Djawatan Kereta Api dan dibentuklah Eksploitasi Sumatera Utara yang kini menjadi '''Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh.'''


== Daftar stasiun ==
== Daftar stasiun ==
[[Berkas:Peta Jalur KA Divre I Sumatera Utara dan Aceh.svg|jmpl|pus|1000x561px|Peta Jalur Kereta Api di Divre I Sumatra Utara dan Aceh.|al=perkecil]]
[[Berkas:Peta Jalur KA Divre I Sumatera Utara dan Aceh.svg|jmpl|pus|1000x561px|Peta Jalur Kereta Api di Divre I Sumatera Utara dan Aceh.]]


{{col|2}}
{{col|2}}
Baris 114: Baris 114:
{{endDiv}}
{{endDiv}}


Keterangan:
Keterangan :


* Stasiun besar ialah stasiun yang tertulis '''''tebal miring'''''.
* Stasiun besar ialah stasiun yang tertulis '''''tebal miring'''''.
Baris 125: Baris 125:


=== Kereta api penumpang ===
=== Kereta api penumpang ===
* [[Kereta api Sribilah|Sribilah]]: ke [[Stasiun Rantauprapat|Rantau Prapat]]
* [[Kereta api Sribilah|KA Sribilah]]: ke [[Stasiun Rantauprapat|Rantauprapat]]
* [[Kereta api Putri Deli|Putri Deli]]: ke [[Stasiun Tanjung Balai|Tanjung Balai]]
* [[Kereta api Putri Deli|KA Putri Deli]]: ke [[Stasiun Tanjung Balai|Tanjung Balai]]
* [[Kereta api Sribilah|Sribilah Premium]]: ke [[Stasiun Rantauprapat|Rantau Prapat]]
* [[Kereta api Siantar Ekspres|KA Siantar Ekspres]]: ke [[Stasiun Siantar|Siantar]]
* [[Kereta api Siantar Ekspres|Siantar Ekspres]]: ke [[Stasiun Siantar|Siantar]]
* [[Kereta api Airport Railink Services|KA ARS]] ke [[Stasiun Kualanamu]]
* [[Kereta api Dolok Martimbang|Dolok Martimbang]]: ke [[Stasiun Siantar|Siantar]]
* [[Kereta api Sri Lelawangsa|KRDI Sri Lelawangsa]] Ke [[Stasiun Binjai|Binjai]]
* [[Kereta api Airport Railink Services|ARS Kualanamu]]: ke [[Stasiun Kualanamu|Kualanamu]]
* [[Kereta api Perintis Aceh|KRD Perintis Aceh]]
* [[Kereta api Sri Lelawangsa|Sri Lelawangsa]]: Ke [[Stasiun Binjai|Binjai]]
* [[Tenggelamnya KM Sinar Bangun|Sinar Bangun Pagi]]: ke [[Stasiun Siantar|Siantar]]
* [[Tenggelamnya KM Sinar Bangun|Sinar Bangun Malam]]: ke [[Stasiun Binjai|Binjai]]
* [[Siatas Barita, Tapanuli Utara|Siatas Barita Premium]]: ke [[Stasiun Tanjung Balai|Tanjung Balai]]
* [[Siatas Barita, Tapanuli Utara|Siatas Barita Eksekutif]]: ke [[Stasiun Rantau Prapat|Rantau Prapat]]
* [[Kereta api perintis Cut Meutia|Cut Meutia]]: ke [[Stasiun Krueng Geukueh|Krueng Geukueh]]


=== Kereta barang ===
=== Kereta barang ===
* [[Kereta api ketel|KA ketel minyak]] tujuan [[Stasiun Labuhan|Labuhan]]-[[Stasiun Siantar|Siantar]] dan [[Stasiun Labuhan|Labuhan]]-[[Stasiun Kisaran|Kisaran]].
* [[Kereta api ketel|KA ketel minyak]] tujuan [[Stasiun Labuhan|Labuhan]]-[[Stasiun Siantar|Siantar]] dan [[Stasiun Labuhan|Labuhan]]-[[Stasiun Kisaran|Kisaran]].
* KA ''crude palm oil'' relasi [[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Stasiun Siantar|Siantar]] dan [[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Stasiun Rantau Prapat|Rantauprapat]].
* KA ''crude palm oil'' relasi [[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Stasiun Siantar|Siantar]] dan [[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Stasiun Rantau Prapat|Rantauprapat]].
* KA kontainer tembakau [[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Stasiun Dolok Merangir|Dolokmerangir]].<ref>[https://divre1railfans.wordpress.com/2016/04/28/ujicoba-ka-barang-angkutan-petikemas-divre-1-sumatera-utara/ Ujicoba KA Barang Angkutan Petikemas Divre 1 Sumatra Utara]</ref>
* KA kontainer tembakau [[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Stasiun Dolok Merangir|Dolokmerangir]].<ref>[https://divre1railfans.wordpress.com/2016/04/28/ujicoba-ka-barang-angkutan-petikemas-divre-1-sumatera-utara/ Ujicoba KA Barang Angkutan Petikemas Divre 1 Sumatera Utara]</ref>
* KA kontainer sei mangkei relasi [[Stasiun Perlanaan|Perlanaan]]-[[Stasiun Belawan|Belawan]]
* KA kontainer sei mangkei relasi [[Stasiun Perlanaan|Perlanaan]]-[[Stasiun Belawan|Belawan]]


== Lihat Pula ==
== Lihat Pula ==
* [[Divisi Regional II Sumatra Barat]]
* [[Divisi Regional II Sumatera Barat]]
* [[Divisi Regional III Palembang]]
* [[Divisi Regional III Palembang]]
* [[Divisi Regional IV Tanjungkarang]]
* [[Divisi Regional IV Tanjungkarang]]

Revisi per 19 Juni 2019 18.30

Templat:Infobox DAOP Divisi Regional I Sumatera Utara (Divisi Regional I Medan) (Divre 1) (Divre I MDN) adalah Divre KAI dengan wilayah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Regional (Kadivre) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.

Perkeretaapian di Tanah Deli awalnya dikelola oleh operator terkenal, Deli Spoorweg Maatschappij, sebelum digabung dengan Djawatan Kereta Api.

Sejarah[1]

Deli Spoorweg Maatschappij dan Atjeh Tram

J.T. Cremer, manajer Deli Maatschappij, adalah penginisiatif pengembangan jalur kereta api di Tanah Deli. Ia menyarankan agar pembangunan jalur kereta api dibuat sesegera mungkin untuk memperlancar perdagangan ekspor di lingkungan perkebunan Deli, serta mengembangkan jalan yang menghubungkan Medan-Berastagi. Selain itu, dilatarbelakangi pula dengan berlakunya Undang-Undang Agraria 1870 yang mengizinkan penguasa kolonial Belanda menyewa tanah dalam jangka waktu yang lama dan tidak hanya diprioritaskan pada sektor perkebunan. Adanya Belawan sebagai pelabuhan ekspor komoditas ke Eropa juga turut andil dalam percepatan pembangunan jaringan jalur kereta api di Sumatera Utara dan Timur. Kecuali itu, angkutan sungai dinilai cukup lambat dalam pengeksporan.

Pada tanggal 23 Januari 1883, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, direalisasikanlah permohonan konsesi izin dari Pemerintah Kolonial untuk membangun jalur kereta api Belawan-Medan-Delitua-Timbang Langkat (Binjai). Baru enam bulan kemudian, konsesi tersebut dipindahtangankan dari Deli Maatschappij, ke perusahaan yang baru dibentuk, bernama Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Jalur pertamanya adalah Medan-Labuhan yang selesai 25 Juli 1886.

Rupanya, ekspansi pengusaha perkebunan telah turut andil dalam pengembangan perkeretaapian di Tanah Deli. Pada tahun 1888, kawasan Deli, Belawan, dan Binjai telah terhubung dengan rel kereta api. Tercatat Tjong A Fie—miliarder Medan saat itu—sebagai donatur dalam pembangunan jalur Medan-Belawan. Tahun 1902-1904 jalur Lubukpakam-Bangunpurba telah dibangun. Berikutnya, 1916, dibangun jalur Medan-Siantar dalam rangka pengangkutan teh dari perkebunan teh Siantar. Sementara itu, jalur Kisaran-Rantauprapat dibangun tahun 1929-1937.

Maju dari kereta apinya, DSM berinisatif menghubungkan jalurnya itu ke jalur milik Atjeh Tram di Aceh, serta ke jalur milik Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust di Sumatera Barat yang keduanya dikuasai oleh negara. Selain itu ada ide untuk mengembangkan jalur Trans-Sumatera, namun tidak terealisasi seiring memanasnya hubungan Indonesia-Belanda pada tahun 1940.

Pasca-kemerdekaan

Pada tanggal 28 September 1945, Djawatan Kereta Api Republik Indonesia berhasil dibentuk. Padahal, di Sumatera Utara DSM masih mempergunakan namanya dan sempat pula ada istilah Kereta Api Soematra Oetara[2] yang merupakan operator terpisah. DSM dan Kereta Api Soematra Oetara kemudian dimerger dengan Djawatan Kereta Api dan dibentuklah Eksploitasi Sumatera Utara yang kini menjadi Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh.

Daftar stasiun

Berkas:Peta Jalur KA Divre I Sumatera Utara dan Aceh.svg
Peta Jalur Kereta Api di Divre I Sumatera Utara dan Aceh.
  1. Stasiun Medan (MDN)
  2. Stasiun Medan Pasar (MDP)
  3. Stasiun Bandar Khalipah (BAP)
  4. Stasiun Batang Kuis (BTK)
  5. Stasiun Araskabu (ARB) (percabangan ke Bandara Kualanamu)
  6. Stasiun Lubuk Pakam (LBP)
  7. Stasiun Perbaungan (PBA)
  8. Stasiun Lidah Tanah (LDT)
  9. Stasiun Teluk Mengkudu (TKD)
  10. Stasiun Rampah (RPH)
  11. Stasiun Bamban (BMB)
  12. Stasiun Tebingtinggi (TBI)
  1. Stasiun Araskabu (ARB)
  2. Stasiun Bandara Kuala Namu (KNM)
  1. Stasiun Tebingtinggi (TBI)
  2. Stasiun Lauttador (LTD)
  3. Stasiun Bandartinggi (BDT)
  4. Stasiun Bahlias (BA)
  5. Stasiun Perlanaan (PRA)
  6. Stasiun Limapuluh (LMP)
  7. Stasiun Dusun (DSU)
  8. Stasiun Seibejangkar (SBJ)
  9. Stasiun Bunut (BUU)
  10. Stasiun Kisaran (KIS)
  1. Stasiun Kisaran (KIS)
  2. Stasiun Hengelo (HL)
  3. Stasiun Telukdalam (TUK)
  4. Stasiun Puluraja (PUR)
  5. Stasiun Aekloba (AKB)
  6. Stasiun Membang Muda (MBM)
  7. Stasiun Situngir (SIU)
  8. Stasiun Pamingke (PME)
  9. Stasiun Padanghalaban (PHA)
  10. Stasiun Marbau (MBU)
  11. Stasiun Rantau Prapat (RAP)
  1. Stasiun Kisaran (KIS)
  2. Stasiun Tanjung Balai (TNB)
  1. Stasiun Tebing-Tinggi (TBI)
  2. Stasiun Bajalingge (BJL)
  3. Stasiun Dolok Merangir (DMR)
  4. Stasiun Siantar (SIR)
  1. Stasiun Medan (MDN)
  2. Stasiun Pulu Brayan (PUB)
  3. Stasiun Titi Papan (TTP)
  4. Stasiun Labuhan (LBU)
  5. Stasiun Belawan (BLW)
  1. Stasiun Medan (MDN)
  2. Stasiun Binjai (BIJ)
  1. Stasiun Binjai (BIJ)
  2. Stasiun Stabat
  3. Stasiun Tanjung Selamat
  4. Stasiun Pangkalan Brandan
  5. Stasiun Besitang
  1. Stasiun Krueng Geukueh (KEG)
  2. Stasiun Bungkaih (BKH)
  3. Stasiun Krueng Mane (KEM)

Keterangan :

  • Stasiun besar ialah stasiun yang tertulis tebal miring.
  • Stasiun menengah ialah stasiun yang tertulis tebal.
  • Stasiun kecil ialah stasiun yang tertulis normal.
  • Stasiun dan jalur yang tak beroperasi ialah tulisan yang tertulis miring.

Kereta api

Berkas:Sribilahutama.jpg
Kereta api Sribilah.

Kereta api penumpang

Kereta barang

Lihat Pula

Referensi

Pranala luar

Templat:Daerah Operasi Kereta Api Indonesia