Pangalengan, Bandung: Perbedaan antara revisi
Selesai Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Galeri: Reflist Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 161: | Baris 161: | ||
Berkas:Balai penelitian tanaman pangan di Pangalengan.jpeg|Balai penelitian tanaman pangan di Pangalengan. Kawasan ini terlalu dingin untuk ditanami berbagai tanaman pangan, sehingga masyarakat banyak melakukan perdagangan dengan masyarakat dataran rendah untuk mendapatkan bahan pangan, terutama beras. |
Berkas:Balai penelitian tanaman pangan di Pangalengan.jpeg|Balai penelitian tanaman pangan di Pangalengan. Kawasan ini terlalu dingin untuk ditanami berbagai tanaman pangan, sehingga masyarakat banyak melakukan perdagangan dengan masyarakat dataran rendah untuk mendapatkan bahan pangan, terutama beras. |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
== Referensi == |
|||
{{Reflist}} |
|||
{{Pangalengan, Bandung}} |
{{Pangalengan, Bandung}} |
Revisi per 1 Oktober 2023 12.11
Pangalengan | |
---|---|
Koordinat: 7°10′34″S 107°34′16″E / 7.176166°S 107.571188°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Bandung |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | 154.286 jiwa |
• Kepadatan | 790/km2 (2,000/sq mi) |
Kode Kemendagri | 32.04.15 |
Kode BPS | 3204040 |
Desa/kelurahan | 13 |
Pangalengan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Pangalengan terletak 40 km di selatan Kota Bandung atau sekitar 29 km dari ibu kota Kabupaten Bandung, Soreang. Pangalengan terkenal akan beberapa objek wisata, seperti Situ Cileunca, perkebunan teh dan kolam pemandian air panas Cibolang.
Pangalengan juga dikenal sebagai daerah pertanian, peternakan dan perkebunan. Terdapat beberapa perkebunan teh dan kina yang dikelola oleh PTPN. Pangalengan juga merupakan daerah penghasil susu sapi. Peternakan dan pengolahan susu di daerah Pangalengan dan daerah Bandung Selatan lainnya dikelola oleh Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan (KPBS Pangalengan).
Administrasi
Pembagian wilayah
Kecamatan Pangalengan terbagi menjadi 13 desa, diantaranya:[1]
Desa | Luas (km2) | Penduduk (2010) | Penduduk (2019) |
---|---|---|---|
Banjarsari | 22.09 | 5,500 | 5,670 |
Lamajang | 40.16 | 10,050 | 11,580 |
Margaluyu | 8.60 | 8,440 | 9,190 |
Margamekar | 8.18 | 8,050 | 9,680 |
Margamukti | 26.13 | 15,940 | 17,710 |
Margamulya | 12.94 | 15,680 | 18,440 |
Pangalengan | 5.90 | 20,510 | 22,810 |
Pulosari | 51.18 | 9,710 | 11,190 |
Sukaluyu | 17.48 | 8,310 | 9,580 |
Sukamanah | 6.68 | 18,300 | 21,070 |
Tribaktimulya | 4.50 | 5,150 | 6,000 |
Wanasuka | 45.56 | 4,740 | 4,630 |
Warnasari | 23.54 | 7,890 | 9,250 |
Pariwisata
- Cagar budaya
- Kampung Adat Cikondang
- Imah Hideung
- Goong Kromong
- Makam Bosscha
- Batu Gantung
- Makam Keramat Cikondang
- Gua Belanda di Gunung Tilu
- Perkebunan teh dan kina
- Perkebunan Teh dan Kina Malabar
- Nimo Highland, Malabar Pangalengan
- Wisata Wayang Windu Panenjoan
- Perkebunan Teh dan Kina Kertamanah
- Perkebunan Teh Purbasari
- Perkebunan Teh Pasir Junghunh
- Perkebunan Teh dan Kina Pasirmalang
- Perkebunan Teh Cukul
- Kebun Penelitian Teh dan Kina Cibeureum dan Chinchona
- Danau
- Situ Cileunca
- Situ Cipanunjang
- Situ Gede Pangalengan
- Situ Cicoledas
- Situ Kanceuh
- Situ Cukul
- Situ Datar
- Pemandian air panas
- Cagar alam
- Air terjun
- Curug Panganten
- Curug Sanghiang
- Curug Ceret
- Curug Dewa
- Curug Cibaliung
- Curug Ciruntah
- Curug Cikakapa
- Curug Cisadawindu
- Curug Parta
- Curug Mega
- Curug Congeang
- Curug Cihideung
- Curug Malabar
Bencana alam
Menurut BPBD Kabupaten Bandung, bencana alam di Pangalengan beragam, seperti gempa bumi hingga longsor. Letak geografis Pangalengan yang berada di antara dua sesar besar, yakni Sesar Lembang dan Sesar Garsela menjadikannya daerah ini rawan gempa. Pangalengan menjadi tempat pengungsian (pengungsi internal, atau IDP) setelah gempa bumi besar Jawa Barat pada September 2009. Karena gempa tersebut, diperkirakan sekitar 50.000 rumah hancur di wilayah tersebut, 80.000 orang kehilangan rumah, dan sekitar 250.000 orang mengungsi.[2] Longsor juga terjadi di Pangalengan pada tahun 2015 yang diakibatkan oleh kebocoran gas alam.
Galeri
-
Bentang alam Pangalengan, terlihat kebun sayur
-
Salah satu bagian dari perkebunan teh di Pangalengan
-
Bentang alam Pangalengan, terlihat uap yang dihasilkan panas bumi yang belum dimanfaatkan
-
Buruh ternak sapi beristirahat ketika mencari rumput
-
Balai penelitian tanaman pangan di Pangalengan. Kawasan ini terlalu dingin untuk ditanami berbagai tanaman pangan, sehingga masyarakat banyak melakukan perdagangan dengan masyarakat dataran rendah untuk mendapatkan bahan pangan, terutama beras.
Referensi
- ^ "Badan Pusat Statistik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-08. Diakses tanggal 2023-01-14.
- ^ Wendy Bruere, "The Quake Indonesia Forgot" Diarsipkan 2012-09-28 di Wayback Machine., The Jakarta Globe, 1 Desember 2009.