Lompat ke isi

Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
melengkapi biodata kecamatan, informasi dasar, dan pemerintahan kecamatan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
melengkapi biodata kecamatan, informasi dasar, dan pemerintahan kecamatan, menambahkan sejarah kecamatan dari berbagai sumber secara lengkap
Baris 20: Baris 20:
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
}}
}}
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Cisompet terletak di bagian selatan kabupaten Garut.
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Cisompet terletak di bagian selatan kabupaten Garut dengan jarak 66 Km dari Ibukota [[Kabupaten Garut]] yakni Kecamatan [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]] dan 133 Km dari [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) [[Desa]] dengan pusat pemerintahan terletak di [[Cisompet, Cisompet, Garut|Desa Cisompet]].
# Utara: Kecamatan [[Cikajang]], [[Cihurip]] dan [[Singajaya]]
# Selatan: Kecamatan [[Pameungpeuk]] dan [[Cibalog]]
# Barat: Kecamatan [[Cikelet]] dan [[Pakenjeng]]
# Timur: Kecamatan [[Cihurip]], [[Peundeuy]], [[Cibalong]]

== Sejarah ==
== Sejarah ==
Kecamatan Cisompet memiliki sejarah yang erat terkait dengan proses pemekaran wilayah dari Kecamatan Pameungpeuk. Pada awalnya, Kecamatan Cisompet merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pameungpeuk sebelum akhirnya mengalami pemekaran menjadi empat kecamatan yang terpisah. Pemekaran tersebut melahirkan kecamatan-kecamatan baru, yaitu Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk (sebagai wilayah induk), dan Kecamatan Cisompet. Proses pemekaran ini terjadi untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik di wilayah tersebut, serta memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat yang jumlah penduduknya semakin bertambah.
Awalnya, Kecamatan Cisompet adalah bagian dari wilayah induk [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] sebelum mengalami pemekaran menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan [[Cibalong, Garut|Cibalong]], Kecamatan [[Cikelet, Garut|Cikelet]], Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] (wilayah induk), dan termasuk Kecamatan Cisompet. Sebelum berpindah menjadi wilayah Karesidenan (Kabupaten) Garut, pada awalnya Kecamatan Pameungpeuk (termasuk Kecamatan Cisompet) masuk kepada wilayah Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]). Proses Pemekaran kecamatan ini bertujuan untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik, serta mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat setempat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.<ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2022-10-08|title=Asal Mula Nama Pameungpeuk Garut Selatan|url=https://infogarut.id/asal-mula-nama-pameungpeuk-garut-selatan|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>

Kecamatan ini juga memiliki situs bersejarah, yaitu Gunung Nagara yang terletak di [[Depok, Cisompet, Garut|Desa Depok]], yang merupakan makam kuno tokoh-tokoh kerajaan dari masa Islam, seperti Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini menjadi bagian penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan terutama di wilayah Kecamatan Cisompet (bagian dari Kecamatan Pameungpeuk pada saat itu).

Selain itu, pada tahun 1920 tempat persinggahan orang Belanda yang berkunjung ke perkebunan di sekitar wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], kecamatan Cisompet yakni perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" sendiri berasal dari aktivitas tersebut, menandakan tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di kedua wilayah tersebut dan terjadi hubungan antara masyarakat lokal dengan pihak Belanda pada masa itu. <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2024-02-19|title=Asal Usul Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet|url=https://infogarut.id/asal-usul-desa-panyindangan-kecamatan-cisompet|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>


Kecamatan Cisompet juga konon merupakan petilasan Tanah Sancang utama di [[Kabupaten Garut|Garut]] bagian Selatan terutama di daerah Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Selain itu, Di wilayah utara kecamatan Cisompet yakni desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara juga terkenal dengan daerah Gunung Gelap, tempat yang konon dalam legenda masyarakat lokal menjadi saksi pertarungan legendaris antara dua jawara sakti <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2023-02-27|title=Asal Usul Gunung Gelap Garut|url=https://infogarut.id/asal-usul-gunung-gelap-garut|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>.
Selama masa penjajahan Belanda, sejarah Kecamatan Cisompet tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah dan sosial budaya Kecamatan Pameungpeuk yang menjadi wilayah induk. Pengaruh sejarah dan budaya dari wilayah induk ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam tradisi, bahasa, adat istiadat, serta pola kehidupan masyarakat sehari-hari. Pada saat itu, pemekaran wilayah menjadi kecamatan-kecamatan baru juga mencerminkan upaya pemerintah kolonial untuk mengatur administrasi dan pelayanan publik secara lebih efektif di berbagai daerah di bawah kekuasaannya.


Sejarah Kecamatan Cisompet tersebut mencerminkan dinamika perkembangan wilayah dan kehidupan masyarakatnya dari masa ke masa. Dari pemekaran administratif hingga kekayaan sejarah dan budaya yang terdapat di setiap desa, Kecamatan Cisompet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]] yang kaya akan warisan budaya dan tradisi lokal.
Pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Cisompet sebagai hasil dari pemekaran Kecamatan Pameungpeuk menjadi bagian dari proses pembangunan dan pengembangan administratif di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat di tingkat kecamatan serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik di seluruh wilayah administratif Kabupaten Garut secara lebih merata dan efisien.


== Kelurahan/desa ==
== Kelurahan/desa ==
Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) Desa dengan pembagian administratif yakni sebagai berikut:
# [[Cihaurkuning, Cisompet, Garut|Cihaurkuning]]
# [[Cihaurkuning, Cisompet, Garut|Cihaurkuning]]
# [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]
# [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]
Baris 46: Baris 46:
# [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]
# [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]


== Proporsi ==
== Geografi ==

=== Batas Wilayah ===
Kecamatan Cisompet terletak di Bagian Selatan Kabupaten Garut berbatasan dengan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Garut yakni
{| class="wikitable"
|+Batas Wilayah Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut
|Utara
|Kecamatan [[Cikajang, Garut|Cikajang]], Kecamatan [[Singajaya, Garut|Singajaya]]
|-
|Selatan
|Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]], Kecamatan [[Cibalong, Garut|Cibalong]]
|-
|Barat
|Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]], Kecamatan [[Cikelet, Garut|Cikelet]], Kecamatan [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]]
|-
|Timur
|Kecamatan [[Cihurip, Garut|Cihurip]], Kecamatan [[Cibalong, Garut|Cibalong]], Kecamatan [[Peundeuy, Garut|Pendeuy]]
|}

=== Penggunaan Lahan ===
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.


Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 25-1100 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 25-1100 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.


Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa Neglasari dan Margamulya, memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.
Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.


== Iklim ==
=== Iklim ===
Kecamatan Cisompet memiliki iklim tropis yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan Pakenjeng. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa Depok. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa Neglasari dan Margamulya bagian utara. Perbedaan ini mencerminkan keragaman geografis yang memengaruhi iklim serta kondisi lingkungan di berbagai bagian Kecamatan Cisompet.
Kecamatan Cisompet memiliki iklim [[Tropika|tropis]] yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]]. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]]. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara. Perbedaan ini mencerminkan keragaman geografis yang memengaruhi iklim serta kondisi lingkungan di berbagai bagian Kecamatan Cisompet.


== Sumber Daya Alam ==
=== Sumber Daya Alam ===
Sektor pertanian di Kecamatan Cisompet, Garut, memiliki ragam komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Di antara komoditas tersebut adalah manggis ( Desa Depok, Sukanagara, Sukamukti, dan Cihaurkuning). Selain itu, ditemukan kebun pisang di Desa (Sukanagara, Depok, Neglasari, Cikondang, dan Jatisari), sedangkan ubi kayu umumnya ditanam di Desa Panyindangan. Kecamatan ini juga terkenal dengan produksi mangga di wilayah Desa Depok dan Desa Cisompet, serta perkebunan coklat di Cisompet dan Sindangsari. Petai juga menjadi komoditas penting yang tersebar di Depok, Sukanagara, dan Sukamukti.
Sektor pertanian di Kecamatan Cisompet, Garut, memiliki ragam komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Di antara komoditas tersebut adalah manggis ( Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]], [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]], [[Sukamukti, Cisompet, Garut|Sukamukti]], dan [[Cihaurkuning, Cisompet, Garut|Cihaurkuning]]). Selain itu, ditemukan kebun pisang di Desa (Sukanagara, Depok, Neglasari, [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]], dan [[Jatisari, Cisompet, Garut|Jatisari]]), sedangkan ubi kayu umumnya ditanam di Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]]. Kecamatan ini juga terkenal dengan produksi mangga di wilayah Desa Depok dan Desa Cisompet, serta perkebunan coklat di [[Cisompet, Cisompet, Garut|Cisompet]] dan [[Sindangsari, Cisompet, Garut|Sindangsari]]. Petai juga menjadi komoditas penting yang tersebar di Depok, Sukanagara, dan Sukamukti.


Di sektor perkebunan, Kecamatan Cisompet turut berperan dalam produksi komoditas seperti cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), kakao, kelapa (Depok, Sukanagara), kopi, nilam, dan karet (Sindangsari, Cisompet), serta banyak perkebunan teh di Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara.
Di sektor perkebunan, Kecamatan Cisompet turut berperan dalam produksi komoditas seperti cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), kakao, kelapa (Depok, Sukanagara), kopi, nilam, dan karet (Sindangsari, Cisompet), serta banyak perkebunan teh di Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara.
Baris 64: Baris 83:


== Demografi ==
== Demografi ==
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari Suku Sunda, dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya Suku Jawa yang merupakan kelompok terbesar kedua. Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet mayoritas berbahasa Sunda sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi, bahasa Indonesia juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.


=== Kependudukan ===
Mayoritas penduduk Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian. Selain itu, mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama Islam dengan mencerminkan keberagaman budaya dan agama yang hidup harmonis di tengah masyarakat setempat.
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]] dan [[Suku Melayu]] bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.

Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971.

Mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.

=== Bahasa ===
Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet adalah [[bahasa Sunda]] dialek Priangan Timur sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi, [[bahasa Indonesia]] juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.

=== Agama ===
Penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama [[Islam]] (100%) dengan mencerminkan antara agama dengan budaya yang hidup berdampingan serta harmonis di tengah lingkungan masyarakat yang beragam.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Cisompet memiliki data pendidikan yaitu [[TK]]: 4, [[RA]]: 1, [[SD]]: 48, [[SMP]]: 11, [[MTS]]: 1, [[SMA]]: 3, SMK: 2
Cisompet memiliki data pendidikan yaitu [[TK]]: 4, [[RA]]: 1, [[SD]]: 48, [[SMP]]: 11, [[MTS]]: 1, [[SMA]]: 3, SMK: 2


=== Sekolah Dasar ===
Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di 11 desa di seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.
Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di 11 desa di seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.


=== Sekolah Menengah Pertama ===
Sekolah menengah Pertama di Cisompet terdapat 6 Sekolah Negeri dengan rincian sebagai berikut
Kecamatan Cisompet memiliki 6 Sekolah Negeri, 6 Sekolah Swasta, dan 1 Madrasah Tsanawiyah dengan rincian sebagai berikut


# SMP Negeri 1 Cisompet
# SMP Negeri 1 Cisompet
Baris 88: Baris 119:
# MTs Darul Arqaam Muhammadiyah Cisompet
# MTs Darul Arqaam Muhammadiyah Cisompet


=== Sekolah Menengah Atas ===
Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet terdapat 5 (lima) sekolah dengan data sebagai berikut
Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet terdapat 5 (lima) sekolah dengan data sebagai berikut


Baris 97: Baris 129:


== Kesehatan ==
== Kesehatan ==
Kecamatan Cisompet menyediakan beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) Puskesmas Lengkap dan 8 (delapan) Puskesmas Pembantu yang tersebar di berbagai desa. Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan satu Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dua toko obat (Apotek), serta satu Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.
Kecamatan Cisompet menyediakan beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) [[Pusat kesehatan masyarakat|Puskesmas]] Lengkap dan 8 (delapan) Puskesmas Pembantu yang tersebar di berbagai desa.
Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), 2 (dua) toko obat ([[Apotek]]), serta 1 (satu) Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.


== Transportasi ==
== Transportasi ==
Kecamatan Cisompet merupakan wilayah yang memiliki posisi strategis, terletak di jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang penting bagi masyarakat di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garut.
Kecamatan Cisompet merupakan wilayah yang memiliki posisi strategis berjarak 66 Km (3 jam perjalanan darat) dari Ibukota Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]], Kecamatan [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]] dan 133 Km (4 jam 50 menit perjalanan darat) dari Kota [[Kota Bandung|Bandung]], Ibukota Provinsi [[Jawa Barat]].


Kecamatan Cisompet terletak diantara jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara yakni Jalan Raya Pameungpeuk - Garut. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang penting bagi masyarakat Kecamatan Cisompet di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garut.
Selain itu, terdapat juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Bandung-Garut- menuju Desa Cikondang/Cihaurkuning serta Garut-Cisompet menuju Desa Panyindangan, yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal menuju Kota Garut atau Kota Bandung.


Selain itu, terdapat juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Kota Bandung - Garut Kota - menuju Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]/[[Cihaurkuning, Cisompet, Garut|Cihaurkuning]] serta Garut Kota -Desa Cisompet menuju Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal di sekitar desa-desa tersebut.
Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal sebagai Cisompetan, yang aktif melayani beberapa rute terutama antara Depok dan Kecamatan Pameungpeuk setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.

Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal dengan Cisompetan, aktif melayani beberapa rute terutama antara Desa Depok menuju Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.


== Pariwisata ==
== Pariwisata ==

=== Tempat Wisata ===
Kecamatan Cisompet merupakan kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata indah di setiap desa. Dengan tempat-tempat wisata yakni
Kecamatan Cisompet merupakan kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata indah di setiap desa. Dengan tempat-tempat wisata yakni


# Curug Dengdeng, Desa Margamulya
# Curug Cisanggiri, Desa Cikondang
# Curug Jagapati, Desa Neglasari
# Curug Jagapati, Desa Neglasari
# Curug Neglasari
# Curug Jatisari, Desa Jatisari
# Curug Jatisari, Desa Jatisari
# Curug Neglasari, Desa Neglasari
# Leuwi Kanjeng Dalem, Desa Cikondang
# Leuwi Tamiang, Desa Depok
# Leuwi Tamiang, Desa Depok
# Leuwi Taruna, Desa Cikondang
# Padepokan Gunung Nagara, Desa Depok
# Padepokan Gunung Nagara, Desa Depok
# Warudoyong, Desa Panyindangan

=== Makanan Khas ===
Cisompet memiliki beberapa makanan khas yang menjadi komoditas unggul ekonomi masyarakat dan menjadi ciri khas kebudayaan lokal Kecamatan Cisompet yakni

# Wajit Cisompet
# Comring Cisompet
# Sale Pisang Desa Depok, Cisompet
# Opak Cisompet
{{Kabupaten Garut}}
{{Kabupaten Garut}}
{{Cisompet, Garut}}
{{Cisompet, Garut}}

Revisi per 14 Maret 2024 23.05

Cisompet
ᮎᮤᮞᮧᮙ᮪ᮕᮦᮒ᮪
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenGarut
Pemerintahan
 • CamatFahmi Prayoga, S.STP., M.Ak. (2022)
Populasi
 • Total+- 44,962 (2.022) jiwa
Kode pos
44174
Kode Kemendagri32.05.28 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3205090 Edit nilai pada Wikidata
Luas17.225 Ha
Situs webhttps://kecamatancisompet.id/

Cisompet adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Cisompet terletak di bagian selatan kabupaten Garut dengan jarak 66 Km dari Ibukota Kabupaten Garut yakni Kecamatan Tarogong Kidul dan 133 Km dari Kota Bandung, Jawa Barat. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) Desa dengan pusat pemerintahan terletak di Desa Cisompet.

Sejarah

Awalnya, Kecamatan Cisompet adalah bagian dari wilayah induk Pameungpeuk sebelum mengalami pemekaran menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk (wilayah induk), dan termasuk Kecamatan Cisompet. Sebelum berpindah menjadi wilayah Karesidenan (Kabupaten) Garut, pada awalnya Kecamatan Pameungpeuk (termasuk Kecamatan Cisompet) masuk kepada wilayah Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten Tasikmalaya). Proses Pemekaran kecamatan ini bertujuan untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik, serta mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat setempat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.[1]

Kecamatan ini juga memiliki situs bersejarah, yaitu Gunung Nagara yang terletak di Desa Depok, yang merupakan makam kuno tokoh-tokoh kerajaan dari masa Islam, seperti Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini menjadi bagian penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan terutama di wilayah Kecamatan Cisompet (bagian dari Kecamatan Pameungpeuk pada saat itu).

Selain itu, pada tahun 1920 tempat persinggahan orang Belanda yang berkunjung ke perkebunan di sekitar wilayah Desa Panyindangan, kecamatan Cisompet yakni perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa Sukanagara). Nama "Panyindangan" sendiri berasal dari aktivitas tersebut, menandakan tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di kedua wilayah tersebut dan terjadi hubungan antara masyarakat lokal dengan pihak Belanda pada masa itu. [2]

Kecamatan Cisompet juga konon merupakan petilasan Tanah Sancang utama di Garut bagian Selatan terutama di daerah Desa Cikondang. Selain itu, Di wilayah utara kecamatan Cisompet yakni desa Neglasari dan Margamulya bagian utara juga terkenal dengan daerah Gunung Gelap, tempat yang konon dalam legenda masyarakat lokal menjadi saksi pertarungan legendaris antara dua jawara sakti [3].

Sejarah Kecamatan Cisompet tersebut mencerminkan dinamika perkembangan wilayah dan kehidupan masyarakatnya dari masa ke masa. Dari pemekaran administratif hingga kekayaan sejarah dan budaya yang terdapat di setiap desa, Kecamatan Cisompet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Kabupaten Garut yang kaya akan warisan budaya dan tradisi lokal.

Kelurahan/desa

Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) Desa dengan pembagian administratif yakni sebagai berikut:

  1. Cihaurkuning
  2. Cikondang
  3. Cisompet
  4. Depok
  5. Jatisari
  6. Margamulya
  7. Neglasari
  8. Panyindangan
  9. Sindangsari
  10. Sukamukti
  11. Sukanagara

Geografi

Batas Wilayah

Kecamatan Cisompet terletak di Bagian Selatan Kabupaten Garut berbatasan dengan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Garut yakni

Batas Wilayah Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut
Utara Kecamatan Cikajang, Kecamatan Singajaya
Selatan Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cibalong
Barat Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pakenjeng
Timur Kecamatan Cihurip, Kecamatan Cibalong, Kecamatan Pendeuy

Penggunaan Lahan

Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.

Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 25-1100 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.

Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa Neglasari dan Margamulya, memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.

Iklim

Kecamatan Cisompet memiliki iklim tropis yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan Pakenjeng. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa Depok. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa Neglasari dan Margamulya bagian utara. Perbedaan ini mencerminkan keragaman geografis yang memengaruhi iklim serta kondisi lingkungan di berbagai bagian Kecamatan Cisompet.

Sumber Daya Alam

Sektor pertanian di Kecamatan Cisompet, Garut, memiliki ragam komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Di antara komoditas tersebut adalah manggis ( Desa Depok, Sukanagara, Sukamukti, dan Cihaurkuning). Selain itu, ditemukan kebun pisang di Desa (Sukanagara, Depok, Neglasari, Cikondang, dan Jatisari), sedangkan ubi kayu umumnya ditanam di Desa Panyindangan. Kecamatan ini juga terkenal dengan produksi mangga di wilayah Desa Depok dan Desa Cisompet, serta perkebunan coklat di Cisompet dan Sindangsari. Petai juga menjadi komoditas penting yang tersebar di Depok, Sukanagara, dan Sukamukti.

Di sektor perkebunan, Kecamatan Cisompet turut berperan dalam produksi komoditas seperti cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), kakao, kelapa (Depok, Sukanagara), kopi, nilam, dan karet (Sindangsari, Cisompet), serta banyak perkebunan teh di Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara.

Sementara itu, sektor perikanan darat juga memiliki peran penting dalam ekonomi lokal Kecamatan Cisompet, dengan sumbangan produksi mencapai 250,36 ton pada tahun 2023. Potensi perikanan darat di wilayah ini menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya perairan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Cisompet.

Demografi

Kependudukan

Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari Suku Sunda, dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya Suku Jawa dan Suku Melayu bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.

Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971.

Mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.

Bahasa

Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet adalah bahasa Sunda dialek Priangan Timur sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi, bahasa Indonesia juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.

Agama

Penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama Islam (100%) dengan mencerminkan antara agama dengan budaya yang hidup berdampingan serta harmonis di tengah lingkungan masyarakat yang beragam.

Pendidikan

Cisompet memiliki data pendidikan yaitu TK: 4, RA: 1, SD: 48, SMP: 11, MTS: 1, SMA: 3, SMK: 2

Sekolah Dasar

Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di 11 desa di seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.

Sekolah Menengah Pertama

Kecamatan Cisompet memiliki 6 Sekolah Negeri, 6 Sekolah Swasta, dan 1 Madrasah Tsanawiyah dengan rincian sebagai berikut

  1. SMP Negeri 1 Cisompet
  2. SMP Negeri 2 Cisompet
  3. SMP Negeri 3 Cisompet
  4. SMP Negeri 4 Cisompet
  5. SMP Negeri 5 Cisompet
  6. SMP Negeri Satu Atap 1 Cisompet
  7. SMP Cihaurkuning Satu
  8. SMP Islam Terpadu Al-Wasi
  9. SMP IT Annur Wahid
  10. SMP Nurul Hikmah
  11. SMP Plus Nurul Huda Yaspinda
  12. MTs Darul Arqaam Muhammadiyah Cisompet

Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet terdapat 5 (lima) sekolah dengan data sebagai berikut

  1. SMA Negeri 22 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Cisompet)
  2. SMA Al-Hasbillah Cisompet
  3. SMA Plus Al-Muqorrobin Cisompet
  4. SMK Gunung Nagara
  5. SMK Nurul Huda Yaspinda

Kesehatan

Kecamatan Cisompet menyediakan beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) Puskesmas Lengkap dan 8 (delapan) Puskesmas Pembantu yang tersebar di berbagai desa.

Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), 2 (dua) toko obat (Apotek), serta 1 (satu) Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.

Transportasi

Kecamatan Cisompet merupakan wilayah yang memiliki posisi strategis berjarak 66 Km (3 jam perjalanan darat) dari Ibukota Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kidul dan 133 Km (4 jam 50 menit perjalanan darat) dari Kota Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat.

Kecamatan Cisompet terletak diantara jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara yakni Jalan Raya Pameungpeuk - Garut. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang penting bagi masyarakat Kecamatan Cisompet di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garut.

Selain itu, terdapat juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Kota Bandung - Garut Kota - menuju Desa Cikondang/Cihaurkuning serta Garut Kota -Desa Cisompet menuju Desa Panyindangan, yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal di sekitar desa-desa tersebut.

Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal dengan Cisompetan, aktif melayani beberapa rute terutama antara Desa Depok menuju Kecamatan Pameungpeuk setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.

Pariwisata

Tempat Wisata

Kecamatan Cisompet merupakan kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata indah di setiap desa. Dengan tempat-tempat wisata yakni

  1. Curug Dengdeng, Desa Margamulya
  2. Curug Cisanggiri, Desa Cikondang
  3. Curug Jagapati, Desa Neglasari
  4. Curug Jatisari, Desa Jatisari
  5. Curug Neglasari, Desa Neglasari
  6. Leuwi Kanjeng Dalem, Desa Cikondang
  7. Leuwi Tamiang, Desa Depok
  8. Leuwi Taruna, Desa Cikondang
  9. Padepokan Gunung Nagara, Desa Depok
  10. Warudoyong, Desa Panyindangan

Makanan Khas

Cisompet memiliki beberapa makanan khas yang menjadi komoditas unggul ekonomi masyarakat dan menjadi ciri khas kebudayaan lokal Kecamatan Cisompet yakni

  1. Wajit Cisompet
  2. Comring Cisompet
  3. Sale Pisang Desa Depok, Cisompet
  4. Opak Cisompet


  1. ^ Infogarut (2022-10-08). "Asal Mula Nama Pameungpeuk Garut Selatan". infogarut.id. Diakses tanggal 2024-03-14. 
  2. ^ Infogarut (2024-02-19). "Asal Usul Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet". infogarut.id. Diakses tanggal 2024-03-14. 
  3. ^ Infogarut (2023-02-27). "Asal Usul Gunung Gelap Garut". infogarut.id. Diakses tanggal 2024-03-14.