Bontosan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20: | Baris 20: | ||
Bontosan merupakan bahan baku kerupuk kerapu. Daging ikan kerapu yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus, kemudian di iris agak tebal-tebal, maka siap di sajikan bersama sambal maupun saus. |
Bontosan merupakan bahan baku kerupuk kerapu. Daging ikan kerapu yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus, kemudian di iris agak tebal-tebal, maka siap di sajikan bersama sambal maupun saus. |
||
==Cita |
==Cita rasa== |
||
Secara teknis, gulungan itu memang sudah masak atau bisa dimakan. Biasanya, setelah agak dingin, pengrajin mengiris tipis-tipis menjadi lembaran kerupuk mentah yang kemudian |
Secara teknis, gulungan itu memang sudah masak atau bisa dimakan. Biasanya, setelah agak dingin, pengrajin mengiris tipis-tipis menjadi lembaran kerupuk mentah yang kemudian di jemur hingga kering. Namun, di [[Jepara]] ada kebiasaan menyantap gulungan bakal kerupuk itu ketika masih kenyal. Cukup diiris agak tebal, Anda akan memperoleh rasa gurih gulungan tersebut. Rasanya tergantung campurannya, apakah ikan atau udang. Kalau merasa agak kurang nyaman memakan langsung, bisa menggorengnya. Cukup hanya garing di luar, kemudian angkat. Paling nikmat disantap ketika masih panas dengan colekan saus sambal. Rasanya tidak kalah gurih dibanding [[Empek-empek]]. |
||
==Catatan kaki== |
==Catatan kaki== |
Revisi per 15 Februari 2016 03.40
Bontosan | |
---|---|
Berkas:Bontosan masakan khas Jepara.jpg | |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Jepara, Jawa Tengah |
Sunting kotak info • L • B |
Bontosan merupakan makanan khas[1] Jepara. Mungkin nama ini hanya ada di Jepara. Setelah adonan dibentuk menjadi gulungan menyerupai lontong kemudian direbus hingga masak hingga menampakkan warna kuning mengilap.
Pembuatan
Bontosan merupakan bahan baku kerupuk kerapu. Daging ikan kerapu yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus, kemudian di iris agak tebal-tebal, maka siap di sajikan bersama sambal maupun saus.
Cita rasa
Secara teknis, gulungan itu memang sudah masak atau bisa dimakan. Biasanya, setelah agak dingin, pengrajin mengiris tipis-tipis menjadi lembaran kerupuk mentah yang kemudian di jemur hingga kering. Namun, di Jepara ada kebiasaan menyantap gulungan bakal kerupuk itu ketika masih kenyal. Cukup diiris agak tebal, Anda akan memperoleh rasa gurih gulungan tersebut. Rasanya tergantung campurannya, apakah ikan atau udang. Kalau merasa agak kurang nyaman memakan langsung, bisa menggorengnya. Cukup hanya garing di luar, kemudian angkat. Paling nikmat disantap ketika masih panas dengan colekan saus sambal. Rasanya tidak kalah gurih dibanding Empek-empek.