Lompat ke isi

Museum Satria Mandala: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°13′53″S 106°49′07″E / 6.23138°S 106.81869°E / -6.23138; 106.81869
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k top: ejaan, replaced: diantara → di antara
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Mandala}}
{{kegunaanlain|Mandala}}
[[Berkas:Meriam tempur.JPG|right|thumb|250px|Salah satu koleksi meriam tempur di depan Museum Satria Mandala]]
[[Berkas:Meriam tempur.JPG|right|thumb|250px|Salah satu koleksi meriam tempur di depan Museum Satria Mandala]]
'''Museum Satria Mandala''' adalah museum sejarah perjuangan [[Tentara Nasional Indonesia]] yang terletak di Jalan Gatot Subroto, [[Jakarta]] Selatan. Museum yang diresmikan pada tahun [[1972]] oleh mantan Presiden Indonesia, [[Soeharto]] ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri mantan Presiden Indonesia, [[Soekarno]], yaitu istrinya yang bernama [[Ratna Sari Dewi Soekarno]]. Dalam [[museum]] ini dapat ditemui berbagai [[koleksi]] peralatan [[perang]] di [[Indonesia]], dari masa lampau sampai modern seperti koleksi [[ranjau]], [[rudal]], [[torpedo]], [[tank]], [[meriam]] bahkan [[helikopter]] dan [[pesawat terbang]] (satu diantaranya adalah pesawat ''[[Cureng]]'' yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara [[Agustinus Adisucipto]]).
'''Museum Satria Mandala''' adalah museum sejarah perjuangan [[Tentara Nasional Indonesia]] yang terletak di Jalan Gatot Subroto, [[Jakarta]] Selatan. Museum yang diresmikan pada tahun [[1972]] oleh mantan Presiden Indonesia, [[Soeharto]] ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri mantan Presiden Indonesia, [[Soekarno]], yaitu istrinya yang bernama [[Ratna Sari Dewi Soekarno]]. Dalam [[museum]] ini dapat ditemui berbagai [[koleksi]] peralatan [[perang]] di [[Indonesia]], dari masa lampau sampai modern seperti koleksi [[ranjau]], [[rudal]], [[torpedo]], [[tank]], [[meriam]] bahkan [[helikopter]] dan [[pesawat terbang]] (satu di antaranya adalah pesawat ''[[Cureng]]'' yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara [[Agustinus Adisucipto]]).


Selain itu museum ini juga menyimpan berbagai berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti aneka [[senjata]] berat maupun ringan, [[atribut]] ketentaraan, [[panji]]-panji dan lambang-lambang di lingkungan TNI. Selain itu di museum ini dipamerkan juga [[tandu]] yang dipergunakan untuk mengusung Panglima Besar Jenderal [[Soedirman]] saat dia bergerilya dalam keadaan sakit melawan pendudukan kembali [[Belanda]] pada era 1940-an.
Selain itu museum ini juga menyimpan berbagai berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti aneka [[senjata]] berat maupun ringan, [[atribut]] ketentaraan, [[panji]]-panji dan lambang-lambang di lingkungan TNI. Selain itu di museum ini dipamerkan juga [[tandu]] yang dipergunakan untuk mengusung Panglima Besar Jenderal [[Soedirman]] saat dia bergerilya dalam keadaan sakit melawan pendudukan kembali [[Belanda]] pada era 1940-an.

Revisi per 3 Maret 2016 11.18

Berkas:Meriam tempur.JPG
Salah satu koleksi meriam tempur di depan Museum Satria Mandala

Museum Satria Mandala adalah museum sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Museum yang diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan Presiden Indonesia, Soeharto ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri mantan Presiden Indonesia, Soekarno, yaitu istrinya yang bernama Ratna Sari Dewi Soekarno. Dalam museum ini dapat ditemui berbagai koleksi peralatan perang di Indonesia, dari masa lampau sampai modern seperti koleksi ranjau, rudal, torpedo, tank, meriam bahkan helikopter dan pesawat terbang (satu di antaranya adalah pesawat Cureng yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adisucipto).

Selain itu museum ini juga menyimpan berbagai berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti aneka senjata berat maupun ringan, atribut ketentaraan, panji-panji dan lambang-lambang di lingkungan TNI. Selain itu di museum ini dipamerkan juga tandu yang dipergunakan untuk mengusung Panglima Besar Jenderal Soedirman saat dia bergerilya dalam keadaan sakit melawan pendudukan kembali Belanda pada era 1940-an.

Masih dalam kompleks Museum TNI Satriamandala ini terdapat juga Museum Waspada Purbawisesa yang menampilkan diorama ketika TNI bersama-sama dengan rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan pada ear tahun 1960-an. Fasilitas lainnya yang ada di Museum TNI Satriamandala ini antara lain adalah Taman Bacaan Anak, Kios Cinderamata, Kantin serta Gedung Serbaguna yang berkapasitas 600 kursi.

Pranala luar

6°13′53″S 106°49′07″E / 6.23138°S 106.81869°E / -6.23138; 106.81869