Lompat ke isi

Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan aplikasi seluler
Kenrick95 (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 36.70.224.87 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh JohnThorne
Baris 158: Baris 158:
=== Geologi ===
=== Geologi ===
[[Berkas:Southeast asia.jpg|thumb|250px|Asia Tenggara]]
[[Berkas:Southeast asia.jpg|thumb|250px|Asia Tenggara]]
Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas [[gempa|kegempaan]] (seismik) dan [[gunung berapi]] (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: [[lempeng Indo-Australia]] dan [[lempeng Eurasia]], ditambah dengan [[lempeng Filipina]] yang lebih kecil.Pulau Jawa merupakan pulau asia tenggara yang terbentuk pada zaman ( Paleosen )dan mukanya sudah hampir terlihat pada zaman Miocene ( Miosen ) Tiga pulau besar di Indonesia: [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]] baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya [[Zaman Es]] terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat [[Sumatra]], lalu membelok ke timur membentuk [[Palung Jawa]] yang memanjang di selatan [[Jawa]] dan Kepulauan [[Nusa Tenggara]]. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004]]. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. [[Gunung Kerinci]] adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.
Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas [[gempa|kegempaan]] (seismik) dan [[gunung berapi]] (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: [[lempeng Indo-Australia]] dan [[lempeng Eurasia]], ditambah dengan [[lempeng Filipina]] yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]] baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya [[Zaman Es]] terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat [[Sumatra]], lalu membelok ke timur membentuk [[Palung Jawa]] yang memanjang di selatan [[Jawa]] dan Kepulauan [[Nusa Tenggara]]. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004]]. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. [[Gunung Kerinci]] adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.


Puncak tertinggi yang berada di [[Gunung Kinabalu]] (4.101 m; Kalimantan) dan [[Puncak Jaya]] di [[Pulau Papua]], Indonesia (5.030 m).
Puncak tertinggi yang berada di [[Gunung Kinabalu]] (4.101 m; Kalimantan) dan [[Puncak Jaya]] di [[Pulau Papua]], Indonesia (5.030 m).

Revisi per 9 April 2016 16.54

Asia Tenggara

Map of Southeast Asia
Wilayah ± 2.256.781 km²
Populasi 556.017.753
Kepadatan 133 per km2
Negara, dan Teritori  Indonesia
 Malaysia
 Singapura
 Thailand
 Filipina
 Kamboja
 Vietnam
 Brunei
 Laos
 Myanmar
 Timor Leste
Bahasa, dan rumpun bahasa Tionghoa, Melayu, Inggris dan lainnya
Zona waktu UTC +7:00
Ibu kota Indonesia Jakarta
Malaysia Kuala Lumpur
Singapura Singapura
Thailand Bangkok
Filipina Manila
KambojaPhnom Penh
Vietnam Hanoi
Brunei Bandar Seri Begawan
Laos Vientiane
MyanmarNaypyidaw
Timor Leste Dili


Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.

Asia Tenggara biasa dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).

Malaysia, meskipun ada bagian yang tersambung ke benua Asia, biasa dimasukkan ke dalam ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN walaupun oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik.[1]

Secara geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun, karena alasan politik Taiwan, dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Christmas, yang terletak di selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk benua Asia.

Sejarah penamaan

Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya Asia Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indocina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Cina, dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia.

Negara Bendera Ibu kota Mata uang Pemerintahan Bahasa Resmi Lambang
Indonesia Jakarta Rupiah Republik (Presiden) Bahasa Indonesia
Malaysia Kuala Lumpur Ringgit Kerajaan (Raja) Malaysia, Inggris, Mandarin & Tamil
Filipina Manila Peso Republik (Presiden) Filipino (Tagalog), Inggris & Spanyol
Singapura Singapura Dollar Republik (Presiden) Inggris, Mandarin, Melayu & Tamil
Kamboja Phnom Penh Riel Kerajaan (Raja) Kamboja & Perancis
Laos Vientiane Kip Republik (Presiden) Laos
Myanmar Naypyidaw Kyat Republik (Presiden) Myanmar
Thailand Bangkok Baht Kerajaan (Raja) Thai
Vietnam Hanoi Đồng Republik (Presiden) Vietnam
Brunei Bandar Seri Begawan Dolar Brunei Kerajaan Islam (Raja Islam) Melayu & Inggris
Timor Timur Dili Dollar Republik (Presiden) Tetun & Portugis

Geografi

Geologi

Asia Tenggara

Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.

Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m).

Terdapat beberapa klaim, dan perebutan wilayah, dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).

Geografi

Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan, dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Sejarah

Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Burma, Kamboja, dan Vietnam.

Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India dan Cina. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama.

Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan Cina, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India, dan China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu, dan masih bertahan hingga sekarang.

Ekonomi

Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.

Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Demografi

Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak.

Kamboja suku Khmer (94%), Tionghoa (4%), suku Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku Cham) (1%)
Laos Lao Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
Myanmar suku Burma (68%), Shan (9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa, dan Indo-Arya) (13%)
Thailand suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)
Vietnam suku Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%), lainnya (6%)
Brunei Melayu (69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
Filipina Filipino (80%), Tionghoa (10%), Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%), Arab (1%), lainnya (2%)
Indonesia suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan suku kecil dari Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
Malaysia Melayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa (30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)
Singapura Tionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)
Timor Leste suku Austronesia, suku Melayu, suku Portugis Eropa

Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam, dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina dan Timor Leste. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.

Walau begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan mayoritas seperti Hindu di Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam di Thailand dan Filipina bagian selatan.

Lingkungan

Kerbau di Indonesia
Garis khayal Wallace yang memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara.

Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.

Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia, dan banyak dikenal anak-anak.

Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya, dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan.

Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.

Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan, dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan.

Pepohonan, dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan.

Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora, dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam seperti orangutan, dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998 di mana beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap Transperbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan polusi yang diakibatkan kabut asap.

Referensi

  1. ^ Timor Leste Resmi Ajukan Diri Jadi Anggota ASEAN, detikNews, diakses tanggal 17 Maret 2011.

Pranala luar

Lihat pula