Teten Masduki: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
|||
Baris 35: | Baris 35: | ||
'''Drs. Teten Masduki''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Garut|Garut]], [[Jawa Barat]]|6|5|1963}}) adalah seorang [[aktivis]] [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Daftar Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia|Kepala Staf Kepresidenan Indonesia]] sejak 2 September 2015. Dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Ikatan [[Daftar alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)|Alumni]] [[Universitas Pendidikan Indonesia]] |
'''Drs. Teten Masduki''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Garut|Garut]], [[Jawa Barat]]|6|5|1963}}) adalah seorang [[aktivis]] [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Daftar Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia|Kepala Staf Kepresidenan Indonesia]] sejak 2 September 2015. Dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Ikatan [[Daftar alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)|Alumni]] [[Universitas Pendidikan Indonesia]] |
||
Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan [[Limbangan, Garut|Limbangan]], [[Garut]], [[Jawa Barat]]. |
Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan [[Limbangan, Garut|Limbangan]], [[Garut]], [[Jawa Barat]]. Setamat dari SMA, ia kuliah di [[IKIP Bandung]], mengambil jurusan [[kimia]]. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA. Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas. |
||
Nama Teten mencuat ketika [[Indonesia Corruption Watch]] (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) [[Andi M. Ghalib]] pada masa pemerintahan [[B.J. Habibie]]. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi [[Suardi Tasrif Award]] [[1999]]. |
Nama Teten mencuat ketika [[Indonesia Corruption Watch]] (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) [[Andi M. Ghalib]] pada masa pemerintahan [[B.J. Habibie]]. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi [[Suardi Tasrif Award]] [[1999]]. |
Revisi per 13 April 2016 07.46
Drs. Teten Masduki | |
---|---|
[[Kepala Staf Kepresidenan Indonesia]] 2 | |
Mulai menjabat 2 September 2015 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pengganti Petahana | |
Ketua ICW | |
Masa jabatan 1998 – 2008 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 6 Mei 1963 Garut, Jawa Barat, Indonesia |
Suami/istri | Suzana Ramadhani |
Anak | 2 |
Almamater | Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) (dahulu IKIP Bandung) |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. Teten Masduki (lahir 6 Mei 1963) adalah seorang aktivis Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 2 September 2015. Dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia
Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat. Setamat dari SMA, ia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA. Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Pada tahun 2012 Teten memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur mendampingi Rieke Diah Pitaloka dalam Pilgub Jawa Barat 2013, Pasangan Rieke - Teten yang diberi nama PATEN ini diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Pada tanggal 3 Maret 2013 diumumkan hasil Pilkada Gubernur - Wagub Jawa Barat Pasangan Cagub - Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.714.997 suara arau 28,41 persen dari suara sah. [1].
Pada tanggal 2 September 2015, Teten terpilih menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Panjaitan yang telah lebih dulu ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan[2]
Pendidikan
- Jurusan Matematika dan Ilmu Kimia, IKIP Bandung (1987)
- Kursus selama tiga bulan tentang kepemimpinan LSM di El Taller, Tunisa(1989)
Karier
- Staf peneliti pada Institut Studi dan Informasi Hak Asasi Manusia (1978-1989)
- Kepala Litbang Serikat Buruh Merdeka Setiakawan (1989-1990)
- Kepala Divisi Perburuhan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI; 1990-2000)
- Koordinator Forum Solidaritas Buruh (1992-1993)
- Koordinator Konsorsium Pembaruan Hukum Perburuhan (1996-1998)
- Ketua Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (1998-2008)
- Anggota Ombudsman Nasional (2000-2013)
- Sekretaris Jenderal Transparency International chapter Indonesia (2009-2013)
- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat pada tahun 2013
- Ketua Dewan Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia
- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (2015-Sekarang)
Penghargaan
- Suardi Tasrif Award 1999
- Alumni Berprestasi IKIP Bandung 2000
- Penghargaan Ramon Magsaysay, 2005
Pranala luar
- Profil Teten Masduki di Detik.com.
- Teten Masduki di Twitter
Referensi
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Luhut Binsar Panjaitan |
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia 2 September 2015–sekarang |
Petahana |