Lompat ke isi

Genosida: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22: Baris 22:
* Efraín Rios Montt, diktator Guatemala dari 1982 sampai 1983 telah membunuh 75.000 Indian Maya.
* Efraín Rios Montt, diktator Guatemala dari 1982 sampai 1983 telah membunuh 75.000 Indian Maya.
* [[Pembantaian Rwanda]], pembantaian suku Hutu dan Tutsi di [[Rwanda]] pada tahun [[1994]] oleh terutama kaum Hutu.
* [[Pembantaian Rwanda]], pembantaian suku Hutu dan Tutsi di [[Rwanda]] pada tahun [[1994]] oleh terutama kaum Hutu.
* Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh [[Serbia]] antara [[1991]] - [[1996]]. Salah satunya adalah [[Pembantaian Srebrenica]], kasus pertama di Eropa yang dinyatakan genosida oleh suatu [[Mahkamah Internasional|keputusan hukum]]. <ref>Institute for War and Peace Reporting, Tribunal Update: Briefly Noted (TU No 398, 18-Mar-05) [http://www.iwpr.net/?p=tri&s=f&o=235656&apc_state=henitri2005]</ref>
* Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh [[Serbia]] antara [[1991]] - [[1996]]. Salah satunya adalah [[Pembantaian Srebrenica]], kasus pertama di Eropa yang dinyatakan genosida oleh suatu [[Mahkamah Internasional|keputusan hukum]].
Di West Papua oleh Negara Indonesia sejak 1963 sampai sekarang.<ref>Institute for War and Peace Reporting, Tribunal Update: Briefly Noted (TU No 398, 18-Mar-05) [http://www.iwpr.net/?p=tri&s=f&o=235656&apc_state=henitri2005]</ref>
* Pembantaian kaum berkulit hitam di [[Darfur]] oleh milisi [[Janjaweed]] di [[Sudan]] pada [[2004]].<ref>Insiden ini oleh pemerintah Amerika Serikat dianggap genosida, namun tidak oleh PBB. [http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A8364-2004Sep9.html Washington Post]</ref>
* Pembantaian kaum berkulit hitam di [[Darfur]] oleh milisi [[Janjaweed]] di [[Sudan]] pada [[2004]].<ref>Insiden ini oleh pemerintah Amerika Serikat dianggap genosida, namun tidak oleh PBB. [http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A8364-2004Sep9.html Washington Post]</ref>



Revisi per 22 April 2016 05.27

Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat. Kata ini diambil dari bahasa Yunani γένος genos ('ras', 'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin caedere ('pembunuhan').

Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan Agresi.

Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.[1]

Ada pula istilah genosida budaya yang berarti pembunuhan peradaban dengan melarang penggunaan bahasa dari suatu kelompok atau suku, mengubah atau menghancurkan sejarahnya atau menghancurkan simbol-simbol peradabannya.

Contoh genosida

Di West Papua oleh Negara Indonesia sejak 1963 sampai sekarang.[2]

Catatan kaki

  1. ^ http://www.preventgenocide.org/ab/1998/
  2. ^ Institute for War and Peace Reporting, Tribunal Update: Briefly Noted (TU No 398, 18-Mar-05) [1]
  3. ^ Insiden ini oleh pemerintah Amerika Serikat dianggap genosida, namun tidak oleh PBB. Washington Post