Pasar Apung Jepara: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) k menghapus Kategori:Kabupaten Jepara menggunakan HotCat |
|||
Baris 45: | Baris 45: | ||
{{pasar-stub}} |
{{pasar-stub}} |
||
{{Wisata Jepara}} |
{{Wisata Jepara}} |
||
{{Masakan Jepara}} |
|||
[[Kategori:Pusat perbelanjaan di Jepara]] |
[[Kategori:Pusat perbelanjaan di Jepara]] |
Revisi per 30 Agustus 2016 14.15
Lokasi | Jepara |
---|---|
Alamat | Jl Pesajen Demaan |
Pemilik | Pemkab Jepara |
Jumlah lantai | 1 |
Pasar Apung Jepara atau sering disebut Pasar Apung adalah pasar di atas Jembatan, yang terdapat di Desa Demaan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.[1][2]
Sejarah
Sebagai kota pesisir yang memiliki garis pantai terpanjang di jawa Tengah, Laut Jepara merupakan salah satu daerah penangkapan ikan yang sangat prospektif menjadi tujuan bagi nelayan. Tak heran jika kita berada di salah satu Tempat Pelelangan Ikan TPI di Pesisir Jepara kita akan menjumpai para nelayan dari berbagai suku yang ada di Indonesia, mulai dari Suku Bugis, Suku Mandar, Suku Madura dan sebagainya. Setelah selesai melaut biasanya nelayan menyandarkan kapalnya di pelabuhan untuk menyandarkan kapal sambil menjual hasil tangkapannya. Salah satu tempat untuk menyandarkan kapal adalah Tempat Pelelangan Ikan yang berada di Desa Demaan. Biasanya para nelayan mulai bersandar pada pukul 04.00 WIB dimana pada waktu tersebut kita bisa menyaksikan pemandangan di tepi laut menuju pelabuhan, yaitu satu persatu kapal-kapal nelayan mulai merapat untuk menjual hasil tangkapan sambil istirahat dan membeli bekal untuk melaut lagi. Banyaknya nelayan yang bersandar di TPI Demaan membuat sebagian warga yang tinggal disekitar TPI menangkap peluang dengan menjual beberapa barang dagangan seperti peralatan melaut sampai kebutuhan hidup nelayan selama di laut. Sebelum ada Pasar Apung para pedagang biasa menjual barang dagangan di pinngir jalan menuju TPI sehingga pemandangan demikian sangat menggganggu para pemakai jalan lain karena sering menimbulkan kemacetan.
Apresiasi Pemerintah Daerah
Melihat ramainya kapal-kapal nelayan bersandar dan juga para pedagang ikan yang melakukan transaksi di TPI Demaan, membuat Pemerintah Daerah melakukan pembenahan salah satunya adalah dengan merealisasi terwujudnya Pasar Apung di sekitar TPI. Pasar Apung yang dibangun dengan menggunakan anggaran dari Menkop UKM senilai 1 miliar ini tergolong megah karena arsitektur bangununan mirip restoran. Pasar Apung ini merupakan satu-satunya pusat perdagangan termegah di Desa Demangan. Pemerintah Kabupaten Jepara membangun Pasar Apung karena banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga membuat macet jalan raya. Sehingga Pemkab Jepara berinisiatif membuatkan pasar untuk menampung para pedagang pinggiran jalan tersebut, tapi karena diwilayah tersebut tidak ada lahan kosong,maka Pemkab Jepara membangunya di atas sungai muara kanal dengan konsep seperti Jembatan[3].
Keunikan
Warga sekitar lokasi menyebutkan bahwa selama 24 Jam Pasar Apung ini selalu ramai di kunjungi pengunjung kalau Pagi hari digunakan pedagang untuk menjual kebutuhan nelayan yang bersandar, siang untuk tempat istirahat, sore makin ramai lagi karena di gunakan untuk menyaksikan matahari terbenam dan malam hari sampai pagi biasa digunakan untuk mancing ikan.
Disamping itu Pemkab Jepara juga telah melengkapi lingkungan dan jalan lingkar di bibir sungai hingga di muara untuk menambah kenyamanan dan keindahan. Selanjutnya pada tahun 2010 dibangun taman dengan dana APBD sebesar Rp. 300 juta, termasuk untuk WC umum yang jaraknya 50 meter dari pasar.