Lompat ke isi

Irene dari Athena: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Menambah artikel
Baris 37: Baris 37:
|place of burial =
|place of burial =
|}}
|}}
'''Irene Sarantapechaina''' ({{lang-el|Ειρήνη Σαρανταπήχαινα}}), juga dikenal dengan nama '''Irene dari Athena''' atau '''Irene si orang Athena''' ({{lang-el|Ειρήνη η Αθηναία}}) (c. 752 – 9 Agustus 803) adalah seorang [[maharani]] [[Romawi Timur]] yang berkuasa dari tahun 797 sampai 802, setelah sebelumnya menjadi selir dari tahun 775 hingga 780, serta ibu suri dan wali dari tahun 780 sampai 797.
'''Irene Sarantapechaina''' ({{lang-el|Ειρήνη Σαρανταπήχαινα}}), juga dikenal dengan nama '''Irene dari Athena''' atau '''Irene sang orang Athena''' ({{lang-el|Ειρήνη η Αθηναία}}) (c. 752 – 9 Agustus 803) adalah seorang [[Kaisarina]] [[Romawi Timur]] yang berkuasa dari tahun 797 sampai 802, setelah sebelumnya menjadi [[Permaisuri|permaisuri kaisar]] dari tahun 775 hingga 780, serta [[ibu suri]] dan wali kaisar dari tahun 780 sampai 797. Irene dikenal akan upayanya yang menghentikan gerakan [[Ikonoklasme Bizantium|ikonoklasme]] di Romawi Timur.


== Gelar ==
Irene lahir di keluarga bangsawan [[Athena]]. Pamannya adalah seorang [[patrisian (Romawi kuno)|patrisian]] dan [[strategos]]. Ia dibawa ke [[Konstantinopel]] oleh Kaisar [[Konstantinus V]] pada 1 November 769 dan dinikahkan dengan anaknya [[Leo IV si orang Khazar|Leo IV]] pada 17 Desember.
Pada umumya, para Kaisar Romawi Timur menyandang gelar ''basileus'' (βασιλεύς) yang berasal dari [[bahasa Yunani]]. Bentuk wanita dari gelar ini, ''basilissa'' (βασίλισσα), digunakan oleh permaisuri kaisar. Akan tetapi, saat Irene naik tahta, terjadi ketidakkonsistenan dalam penggunaan gelarnya. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai ''basileus'' (βασιλεύς) dan bukannya ''basilissa'' (βασίλισσα), sangat mungkin untuk menegaskan kedudukannya sebagai pemimpin kekaisaran, dan bukan hanya semata istri penguasa. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar ''basileus'', dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa''. Dalam penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, gelar Irene saat naik tahta adalah [[kaisarina]], sedangkan saat menjadi istri kaisar, cukup disebut [[Permaisuri|permaisuri kaisar]], guna menghindari kebingungan statusnya saat menjadi pemaisuri dengan saat memimpin kekaisaran.


== Awal kehidupan ==
Pada 14 Januari, Irene melahirkan [[Konstantinus VI]]. Saat Konstantinus V wafat pada September 775, Leo menggantikannya. Setelah Leo meninggal pada tahun 780, Irene menjadi wali untuk anaknya yang masih berumur sembilan tahun.
Irene lahir di keluarga bangsawan [[Athena]]. Pamannya adalah seorang [[Patrician|''patrisian'']] (kelompok keluarga elit) dan [[strategos|''strategos'']] (gubernur militer). Ia dibawa ke [[Konstantinopel]] oleh Kaisar [[Konstantinus V]] pada 1 November 769 dan dinikahkan dengan anaknya Leo pada 17 Desember. Tidak begitu jelas alasan Irene dipilih sebagai pengantin Leo, membuat sebagian ahli menyatakan bahwa Irene dipilih sebagai pengantin melalui "kontes pengantin", adat di Kekaisaran Romawi Timur


Pada 14 Januari 771, Irene melahirkan seorang anak yang juga diberi nama Konstantinus, seperti nama ayah mertuanya. Saat Konstantinus V wafat pada September 775, suami Irene naik tahta sebagai Kaisar [[Leo IV si orang Khazar|Leo IV]] di usia dua puluh lima tahun. Leo adalah salah satu kaisar yang mendukung ikonoklasme, sebuah gerakan memusnahkan gambar-gambar dan ikon agama untuk menghindarkan dari pengkultusan gambar dan ikon tersebut. Keyakinan ini muncul karena [[Alkitab]] mencatat di dalam kitab Keluaran 20:4, "Jangan membuat bagimu [[patung]] yang menyerupai apa pun yang ada di [[langit]] atau yang ada di [[bumi]] atau yang ada di dalam [[air]]. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya". Bagi Kaisar Leo dan sekelompok ikonoklas, dengan adanya perintah itu, pengkultusan ikon termasuk salah satu yang dilarang dalam sepuluh Firman Tuhan. Pelarangan ini juga terkait dengan pemahaman kaum Muslim yang dikenal baik oleh Kaisar Leo, yang memahami keberadaan ikon sebagai bentuk penyembahan berhala. Saat mengetahui keberadaan ikon dalam harta simpanan Irene, Leo menolak berbagi ranjang lagi dengan sang permaisuri setelah itu.
Begitu Konstantinus VI mulai dewasa, ia mulai gelisah dengan kekuasaan otokratis Irene. Upayanya untuk membebaskan diri digagalkan oleh sang maharani. Irene lalu mulai merancang konspirasi. Konstantinus melarikan diri dan meminta bantuan ke provinsi-provinsi, namun peserta konspirasi malah mengepungnya. Begitu ditangkap di pantai [[selat Bosphorus]] bagian Asia, ia dibawa kembali ke [[Konstantinopel]] dan matanya dicongkel. Ia lalu meninggal karena terluka beberapa hari kemudian.


== Ibu Suri dan Wali Kaisar ==
Pada masa kekuasaannya, Irene merestorasi pemujaan [[ikon]] (citra Kristus atau santo-santa). Ia juga menundukan [[bangsa Slavia]] di Balkan, yang menjadi fondasi untuk ekspansi dan re-Helenisasi. Akan tetapi, Irene diganggu oleh bangsa Arab, dan pada tahun 782 dan 798, ia terpaksa menerima syarat-syarat dari [[Khalifah]] [[Al-Mahdi]] dan [[Harun al-Rashid]].
Kaisar Leo IV mangkat pada 8 September 780, menjadikan putranya yang masih berusia sembilan tahun naik tahta sebagai Kaisar [[Konstantinus VI]]. Dikarenakan masih dianggap terlalu belia, Irene yang kini menjadi [[ibu suri]] bertugas memerintah kekaisaran sebagai dari wali kaisar. Pada masa itu, Irene harus menghadapi makar untuk menaikkan saudara tiri suaminya, Nikephoros, sebagai Kaisar Romawi Timur menggantikan putranya. Untuk mencegah hal tersebut, Irene memerintahkan Nikephoros dan para pemakar untuk ditahbiskan sebagai pendeta. Statusnya sebagai pendeta membuat Nikephoros tidak memenuhi syarat untuk menjadi kaisar.


Di awal tahun 781, Irene mulai membuat hubungan dekat dengan [[Kekaisaran Karoling]] dan [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] di Roma. Dia melakukan perundingan untuk menikahkan anaknya, Konstantinus, dengan putri dari [[Karel yang Agung]]. Pada saat itu, Karel sedang berperang dengan bangsa Saxon dan menjadi Raja Frankia yang baru. Namun kemudian dia membatalkan pertunangan itu di tahun 787, berseberangan dengan keinginan putranya.
Masa kekuasaan Irene berakhir pada tahun 802, setelah para patrisian berkonspirasi dan mengangkat [[Nikephoros I|Nikephoros]] (menteri keuangan) sebagai kaisar. Irene dibuang ke [[Lesbos]] dan meninggal pada tahun berikutnya.

Berikutnya, Irene harus menundukkan pemberontakan yang dipimpin oleh Elpidius, seorang gubernur militer wilayah Sisilia. Irene mengirim armada, yang berhasil mengalahkan Sisilia. Elpidius melarikan diri ke Afrika dan berpihak ke [[Kekhalifahan Abbasiyah]]. Setelah keberhasilan yang diraih jenderal Constantine V, Michael Lachanodrakon, yang menggagalkan serangan Abbasiyah di perbatasan timur, pasukan besar Abbasiyah di bawah [[Harun Ar-Rasyid|Harun ar-Rasyid]] menyerang [[Anatolia]] di musim panas 782. Gubernur militer wilayah Bucellarian, Tatzates, beralih memihak Abbasiyah. Pada akhirnya, Irene setuju untuk membayar upeti tahunan sebesar 70.000 atau 90.000 dinar selama tiga tahun gencatan senjata, juga 10.000 pakaian sutra, dan untuk memberikan panduan, ketentuan, dan akses ke pasar perdagangan.

Begitu Konstantinus VI mulai dewasa, ia mulai gelisah dengan kekuasaan Irene. Upayanya untuk membebaskan diri digagalkan oleh sang ibu suri. Irene lalu mulai merancang makar bersama para uskup dan para pejabat istana. Konstantinus melarikan diri dan meminta bantuan ke provinsi-provinsi, tetapi para penentangnya berhasil mengepung sang kaisar. Begitu ditangkap di pantai [[selat Bosphorus]] bagian Asia, Konstantinus dibawa kembali ke [[Konstantinopel]]. Mata Konstantinus dicongkel, dan sang kaisar mangkat karena luka itu beberapa hari kemudian.

== Kaisarina ==
Kematian Konstantinus menjadikan Irene secara tak terduga menjadi Kaisarina Romawi Timur. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai ''basileus'' (βασιλεύς), gelar yang biasanya disandang Kaisar Romawi Timur, dan bukannya ''basilissa'' (βασίλισσα), bentuk wanita dari gelar ''basileus'' yang biasanya digunakan oleh permaisuri kaisar. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar ''basileus'', dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa''.

Pada masa kekuasaannya, Irene mengembalikan penggunaan [[ikon]] (citra Kristus atau santo-santa) dalam ibadat, suatu hal yang juga sudah mulai dilakukannya saat masih menjadi ibu suri. Ia juga menundukan [[bangsa Slavia]] di Balkan, yang menjadi fondasi untuk ekspansi dan re-Helenisasi. Di masa yang sama, kedudukan Karoling semakin naik di Eropa Barat. Karel menyerang Italia di awal pemerintahannya dan berhasil menduduki Kerajaan Lombardia di Italia. Karel juga berperang dengan suku [[Bangsa Sachsen|Saxon]] di Jerman Utara selama lebih dari tiga puluh tahun, menduduki wilayah mereka, dan banyak menarik mereka untuk masuk agama Kristen. Di [[semenanjung Iberia]], perang Karel dengan Keamiran Umayyah menciptakan wilayah netral di antara Prancis dan dunia Islam yang disebut "Perbatasan Spanyol."

Pada tahun 800 di hari natal, Paus Leo III memahkotai Karel sebagai kaisar. Para rahib dan bangsawan yang menghadiri upacara penobatan tersebut menyatakan Karel sebagai "Augustus." Akan tetapi, seharusnya hanya ada satu orang yang menjabat sebagai kaisar di Eropa dan dunia Kristen dalam satu waktu, dan saat itu Irenelah orangnya. Namun pihak yang mendukung pemahkotaan Karel menyatakan bahwa seorang wanita tidak cocok untuk menjadi seorang kaisarina, sehingga kedudukan kaisar saat sebelum Karel dinobatkan dianggap sedang kosong. Walaupun begitu, Karel sendiri tidak pernah menyatakan kekuasaannya atas Romawi Timur. Peristiwa ini membuat kedudukan Romawi Timur sebagai pewaris tunggal Kekaisaran Romawi terancam. Dikatakan bahwa Irene hendak membangun hubungan pernikahan dengan Karel yang Agung, tetapi menurut [[Theophanes Confessor|Teophanos]], rencana itu digagalkan oleh Aetios, kasim istana yang merupakan kepercayaan Irene.

== Penggulingan ==
Pada tahun 802, sekelompok keluarga elit menyusun makar dan menggulingkan Irene, menempatkan Nikephoros, menteri keuangan kekaisaran, untuk duduk di tahta. Irene kemudian diasingkan di [[Lesbos]] dan meninggal pada 9 Agustus 803.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 56: Baris 73:
* [[Anastasius Bibliothecarius]] ''Chronographia tripartita''
* [[Anastasius Bibliothecarius]] ''Chronographia tripartita''
* [[Theophanes]] ''Chronographia''
* [[Theophanes]] ''Chronographia''
'''Secondary Sources'''
'''Sumber kedua'''
* ''The [[Oxford Dictionary of Byzantium]]'', Oxford University Press, 1991.
* ''The [[Oxford Dictionary of Byzantium]]'', Oxford University Press, 1991.
* Alexander, Archibald, and André Lagarde, Joseph Turmel. ''The Latin Church in the Middle Ages'', C. Scribner's Sons, 1915.
* Alexander, Archibald, and André Lagarde, Joseph Turmel. ''The Latin Church in the Middle Ages'', C. Scribner's Sons, 1915.

Revisi per 8 Januari 2017 09.05

Irene
Maharani Kekaisaran Romawi Timur
Berkas dari "Pala d'Oro", Venesia, abad ke-10.
Berkuasa797–802
PendahuluKonstantinus VI
PenerusNikephoros I
Kelahiranc. 752
Kematian9 Agustus 803 (umur 51)
AnakKonstantinus VI

Irene Sarantapechaina (bahasa Yunani: Ειρήνη Σαρανταπήχαινα), juga dikenal dengan nama Irene dari Athena atau Irene sang orang Athena (bahasa Yunani: Ειρήνη η Αθηναία) (c. 752 – 9 Agustus 803) adalah seorang Kaisarina Romawi Timur yang berkuasa dari tahun 797 sampai 802, setelah sebelumnya menjadi permaisuri kaisar dari tahun 775 hingga 780, serta ibu suri dan wali kaisar dari tahun 780 sampai 797. Irene dikenal akan upayanya yang menghentikan gerakan ikonoklasme di Romawi Timur.

Gelar

Pada umumya, para Kaisar Romawi Timur menyandang gelar basileus (βασιλεύς) yang berasal dari bahasa Yunani. Bentuk wanita dari gelar ini, basilissa (βασίλισσα), digunakan oleh permaisuri kaisar. Akan tetapi, saat Irene naik tahta, terjadi ketidakkonsistenan dalam penggunaan gelarnya. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai basileus (βασιλεύς) dan bukannya basilissa (βασίλισσα), sangat mungkin untuk menegaskan kedudukannya sebagai pemimpin kekaisaran, dan bukan hanya semata istri penguasa. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar basileus, dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar basilissa. Dalam penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, gelar Irene saat naik tahta adalah kaisarina, sedangkan saat menjadi istri kaisar, cukup disebut permaisuri kaisar, guna menghindari kebingungan statusnya saat menjadi pemaisuri dengan saat memimpin kekaisaran.

Awal kehidupan

Irene lahir di keluarga bangsawan Athena. Pamannya adalah seorang patrisian (kelompok keluarga elit) dan strategos (gubernur militer). Ia dibawa ke Konstantinopel oleh Kaisar Konstantinus V pada 1 November 769 dan dinikahkan dengan anaknya Leo pada 17 Desember. Tidak begitu jelas alasan Irene dipilih sebagai pengantin Leo, membuat sebagian ahli menyatakan bahwa Irene dipilih sebagai pengantin melalui "kontes pengantin", adat di Kekaisaran Romawi Timur

Pada 14 Januari 771, Irene melahirkan seorang anak yang juga diberi nama Konstantinus, seperti nama ayah mertuanya. Saat Konstantinus V wafat pada September 775, suami Irene naik tahta sebagai Kaisar Leo IV di usia dua puluh lima tahun. Leo adalah salah satu kaisar yang mendukung ikonoklasme, sebuah gerakan memusnahkan gambar-gambar dan ikon agama untuk menghindarkan dari pengkultusan gambar dan ikon tersebut. Keyakinan ini muncul karena Alkitab mencatat di dalam kitab Keluaran 20:4, "Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya". Bagi Kaisar Leo dan sekelompok ikonoklas, dengan adanya perintah itu, pengkultusan ikon termasuk salah satu yang dilarang dalam sepuluh Firman Tuhan. Pelarangan ini juga terkait dengan pemahaman kaum Muslim yang dikenal baik oleh Kaisar Leo, yang memahami keberadaan ikon sebagai bentuk penyembahan berhala. Saat mengetahui keberadaan ikon dalam harta simpanan Irene, Leo menolak berbagi ranjang lagi dengan sang permaisuri setelah itu.

Ibu Suri dan Wali Kaisar

Kaisar Leo IV mangkat pada 8 September 780, menjadikan putranya yang masih berusia sembilan tahun naik tahta sebagai Kaisar Konstantinus VI. Dikarenakan masih dianggap terlalu belia, Irene yang kini menjadi ibu suri bertugas memerintah kekaisaran sebagai dari wali kaisar. Pada masa itu, Irene harus menghadapi makar untuk menaikkan saudara tiri suaminya, Nikephoros, sebagai Kaisar Romawi Timur menggantikan putranya. Untuk mencegah hal tersebut, Irene memerintahkan Nikephoros dan para pemakar untuk ditahbiskan sebagai pendeta. Statusnya sebagai pendeta membuat Nikephoros tidak memenuhi syarat untuk menjadi kaisar.

Di awal tahun 781, Irene mulai membuat hubungan dekat dengan Kekaisaran Karoling dan Paus di Roma. Dia melakukan perundingan untuk menikahkan anaknya, Konstantinus, dengan putri dari Karel yang Agung. Pada saat itu, Karel sedang berperang dengan bangsa Saxon dan menjadi Raja Frankia yang baru. Namun kemudian dia membatalkan pertunangan itu di tahun 787, berseberangan dengan keinginan putranya.

Berikutnya, Irene harus menundukkan pemberontakan yang dipimpin oleh Elpidius, seorang gubernur militer wilayah Sisilia. Irene mengirim armada, yang berhasil mengalahkan Sisilia. Elpidius melarikan diri ke Afrika dan berpihak ke Kekhalifahan Abbasiyah. Setelah keberhasilan yang diraih jenderal Constantine V, Michael Lachanodrakon, yang menggagalkan serangan Abbasiyah di perbatasan timur, pasukan besar Abbasiyah di bawah Harun ar-Rasyid menyerang Anatolia di musim panas 782. Gubernur militer wilayah Bucellarian, Tatzates, beralih memihak Abbasiyah. Pada akhirnya, Irene setuju untuk membayar upeti tahunan sebesar 70.000 atau 90.000 dinar selama tiga tahun gencatan senjata, juga 10.000 pakaian sutra, dan untuk memberikan panduan, ketentuan, dan akses ke pasar perdagangan.

Begitu Konstantinus VI mulai dewasa, ia mulai gelisah dengan kekuasaan Irene. Upayanya untuk membebaskan diri digagalkan oleh sang ibu suri. Irene lalu mulai merancang makar bersama para uskup dan para pejabat istana. Konstantinus melarikan diri dan meminta bantuan ke provinsi-provinsi, tetapi para penentangnya berhasil mengepung sang kaisar. Begitu ditangkap di pantai selat Bosphorus bagian Asia, Konstantinus dibawa kembali ke Konstantinopel. Mata Konstantinus dicongkel, dan sang kaisar mangkat karena luka itu beberapa hari kemudian.

Kaisarina

Kematian Konstantinus menjadikan Irene secara tak terduga menjadi Kaisarina Romawi Timur. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai basileus (βασιλεύς), gelar yang biasanya disandang Kaisar Romawi Timur, dan bukannya basilissa (βασίλισσα), bentuk wanita dari gelar basileus yang biasanya digunakan oleh permaisuri kaisar. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar basileus, dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar basilissa.

Pada masa kekuasaannya, Irene mengembalikan penggunaan ikon (citra Kristus atau santo-santa) dalam ibadat, suatu hal yang juga sudah mulai dilakukannya saat masih menjadi ibu suri. Ia juga menundukan bangsa Slavia di Balkan, yang menjadi fondasi untuk ekspansi dan re-Helenisasi. Di masa yang sama, kedudukan Karoling semakin naik di Eropa Barat. Karel menyerang Italia di awal pemerintahannya dan berhasil menduduki Kerajaan Lombardia di Italia. Karel juga berperang dengan suku Saxon di Jerman Utara selama lebih dari tiga puluh tahun, menduduki wilayah mereka, dan banyak menarik mereka untuk masuk agama Kristen. Di semenanjung Iberia, perang Karel dengan Keamiran Umayyah menciptakan wilayah netral di antara Prancis dan dunia Islam yang disebut "Perbatasan Spanyol."

Pada tahun 800 di hari natal, Paus Leo III memahkotai Karel sebagai kaisar. Para rahib dan bangsawan yang menghadiri upacara penobatan tersebut menyatakan Karel sebagai "Augustus." Akan tetapi, seharusnya hanya ada satu orang yang menjabat sebagai kaisar di Eropa dan dunia Kristen dalam satu waktu, dan saat itu Irenelah orangnya. Namun pihak yang mendukung pemahkotaan Karel menyatakan bahwa seorang wanita tidak cocok untuk menjadi seorang kaisarina, sehingga kedudukan kaisar saat sebelum Karel dinobatkan dianggap sedang kosong. Walaupun begitu, Karel sendiri tidak pernah menyatakan kekuasaannya atas Romawi Timur. Peristiwa ini membuat kedudukan Romawi Timur sebagai pewaris tunggal Kekaisaran Romawi terancam. Dikatakan bahwa Irene hendak membangun hubungan pernikahan dengan Karel yang Agung, tetapi menurut Teophanos, rencana itu digagalkan oleh Aetios, kasim istana yang merupakan kepercayaan Irene.

Penggulingan

Pada tahun 802, sekelompok keluarga elit menyusun makar dan menggulingkan Irene, menempatkan Nikephoros, menteri keuangan kekaisaran, untuk duduk di tahta. Irene kemudian diasingkan di Lesbos dan meninggal pada 9 Agustus 803.

Pranala luar

Sumber utama

Sumber kedua

  • The Oxford Dictionary of Byzantium, Oxford University Press, 1991.
  • Alexander, Archibald, and André Lagarde, Joseph Turmel. The Latin Church in the Middle Ages, C. Scribner's Sons, 1915.
  • Barbe, Dominique. Irène de Byzance: La femme empereur, Paris, 1990.
  • Public Domain Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. 
  • Herrin, Judith (2001). Women in Purple:Rulers of Medieval Byzantium. London: Phoenix Press. ISBN 1-84212-529-X. 
  • Garland, Lynda (1999). Byzantine Empresses: Women and Power in Byzantium, AD 527–1204. London: Routledge. ISBN 0415146887. 
  • Wace, Henry and William Smith, A Dictionary of Christian Biography, Literature, Sects and Doctrines, J. Murray, 1882.