1 Korintus 9: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
== Teks == |
== Teks == |
||
* Surat aslinya ditulis dalam [[bahasa Yunani]]. |
* Surat aslinya ditulis dalam [[bahasa Yunani]]. |
||
* Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah |
* Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah |
||
** [[Codex Vaticanus]] (~325-350 M) |
** [[Codex Vaticanus]] (~325-350 M) |
||
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M) |
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M) |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
== Ayat 5 == |
== Ayat 5 == |
||
:''Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?''<ref>{{Alkitab|1 Korintus 9:5}}</ref> |
:''Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?''<ref>{{Alkitab|1 Korintus 9:5}}</ref> |
||
Paulus memilih hidup [[selibat]], sekalipun ia mengetahui bahwa rasul-rasul lain, termasuk [[Simon Petrus]] (yang dipanggil Paulus dengan nama Yunani "Kefas") dan juga "saudara-[[saudara Tuhan]]" mempunyai istri Kristen. |
Paulus memilih hidup [[selibat]], sekalipun ia mengetahui bahwa rasul-rasul lain, termasuk [[Simon Petrus]] (yang dipanggil Paulus dengan nama Yunani "Kefas") dan juga "saudara-[[saudara Tuhan]]" mempunyai istri Kristen. |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
== Ayat 19 == |
== Ayat 19 == |
||
:''Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.''<ref>{{Alkitab|1 Korintus 9:19}}</ref> |
:''Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.''<ref>{{Alkitab|1 Korintus 9:19}}</ref> |
||
Paulus memakai dirinya sebagai teladan mengenai prinsip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain ini ({{Alkitab|1 Korintus 8:1}}). Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain ({{Alkitab|Roma 14:15-21}}), supaya dia tidak membatasi pelayanannya atau menghambat Injil ({{Alkitab|1 Korintus 9:12}}). Ini tidak berarti bahwa Paulus mengorbankan prinsip-prinsip Kristen atau berupaya untuk menyenangkan orang lain dengan maksud agar dihargai oleh mereka ({{Alkitab|Galatia 1:8-10}}). Ia menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan orang-orang yang ditolongnya, asal prinsip Kristen tidak dilanggar. Dia mengerti bahwa jika dia menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka, pelayanannya kepada mereka demi kepentingan Kristus itu dapat betul-betul terhambat ({{Alkitab|1 Korintus 9:12,19-23}}; {{Alkitab|1 Korintus 8:1}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref> |
Paulus memakai dirinya sebagai teladan mengenai prinsip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain ini ({{Alkitab|1 Korintus 8:1}}). Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain ({{Alkitab|Roma 14:15-21}}), supaya dia tidak membatasi pelayanannya atau menghambat Injil ({{Alkitab|1 Korintus 9:12}}). Ini tidak berarti bahwa Paulus mengorbankan prinsip-prinsip Kristen atau berupaya untuk menyenangkan orang lain dengan maksud agar dihargai oleh mereka ({{Alkitab|Galatia 1:8-10}}). Ia menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan orang-orang yang ditolongnya, asal prinsip Kristen tidak dilanggar. Dia mengerti bahwa jika dia menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka, pelayanannya kepada mereka demi kepentingan Kristus itu dapat betul-betul terhambat ({{Alkitab|1 Korintus 9:12,19-23}}; {{Alkitab|1 Korintus 8:1}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref> |
||
Revisi terkini sejak 23 Januari 2017 01.40
1 Korintus 9 | |
---|---|
Kitab | Surat 1 Korintus |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 7 |
1 Korintus 9 (atau "I Korintus 9", disingkat "1Kor 9") adalah bagian surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes[3] di Efesus.[4]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450; terlestarikan: ayat 7-27)
- Pasal ini dibagi atas 27 ayat.
- Berisi pengajaran mengenai hak dan kewajiban seorang rasul.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- 1 Korintus 9:1–11 = Upah pekerja dan hak rasul
- 1 Korintus 9:12–27 = Tidak menggunakan hak demi memenangkan banyak orang
Ayat 5
[sunting | sunting sumber]- Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?[5]
Paulus memilih hidup selibat, sekalipun ia mengetahui bahwa rasul-rasul lain, termasuk Simon Petrus (yang dipanggil Paulus dengan nama Yunani "Kefas") dan juga "saudara-saudara Tuhan" mempunyai istri Kristen.
Ayat 9
[sunting | sunting sumber]Referensi silang: Ulangan 25:4
Ayat 19
[sunting | sunting sumber]- Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.[6]
Paulus memakai dirinya sebagai teladan mengenai prinsip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain ini (1 Korintus 8:1). Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain (Roma 14:15–21), supaya dia tidak membatasi pelayanannya atau menghambat Injil (1 Korintus 9:12). Ini tidak berarti bahwa Paulus mengorbankan prinsip-prinsip Kristen atau berupaya untuk menyenangkan orang lain dengan maksud agar dihargai oleh mereka (Galatia 1:8–10). Ia menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan orang-orang yang ditolongnya, asal prinsip Kristen tidak dilanggar. Dia mengerti bahwa jika dia menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka, pelayanannya kepada mereka demi kepentingan Kristus itu dapat betul-betul terhambat (1 Korintus 9:12,19–23; 1 Korintus 8:1).[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ 1 Korintus 1:1
- ^ 1 Korintus 16:8
- ^ 1 Korintus 9:5
- ^ 1 Korintus 9:19
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Barnabas
- Kefas
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Ulangan 25, Kidung Agung 4, Matius 8, Kisah Para Rasul 21, Roma 14, 1 Korintus 8, Galatia 1.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks 1 Korintus 9 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Korintus 9
- (Indonesia) Referensi silang 1 Korintus 9
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Korintus 9
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Korintus 9