Sastra Jawa Modern: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (-==Lihat juga== +==Lihat pula==) |
k Robot: Cosmetic changes |
||
| Baris 8: | Baris 8: | ||
Pada masa ini ([[tahun]] [[1839]], oleh [[Taco Roorda]]) juga diciptakan [[huruf cetak]] berdasarkan [[aksara Jawa]] gaya [[Surakarta]] untuk Bahasa Jawa, yang kemudian menjadi standar di pulau Jawa. |
Pada masa ini ([[tahun]] [[1839]], oleh [[Taco Roorda]]) juga diciptakan [[huruf cetak]] berdasarkan [[aksara Jawa]] gaya [[Surakarta]] untuk Bahasa Jawa, yang kemudian menjadi standar di pulau Jawa. |
||
==Daftar Karya Sastra== |
== Daftar Karya Sastra == |
||
* [[Lelampahaning Purwalelana]], [[Raden Mas Purwalelana]] (jeneng sesinglon) 1875-1880 |
* [[Lelampahaning Purwalelana]], [[Raden Mas Purwalelana]] (jeneng sesinglon) 1875-1880 |
||
| Baris 19: | Baris 19: | ||
{{msg:stub}} |
{{msg:stub}} |
||
==Bacaan Tambahan== |
== Bacaan Tambahan == |
||
* G. Quinn, ''The novel in Javanese: aspects of its social and literary character'', 1992. |
* G. Quinn, ''The novel in Javanese: aspects of its social and literary character'', 1992. |
||
* G. Quinn, ''Novel berbahasa Jawa: berbagai aspek tentang ciri sastra dan sosialnya'', (penerjemah dari [[bahasa Inggris]]: Raminah Baribin), 1995. |
* G. Quinn, ''Novel berbahasa Jawa: berbagai aspek tentang ciri sastra dan sosialnya'', (penerjemah dari [[bahasa Inggris]]: Raminah Baribin), 1995. |
||
==Lihat pula== |
== Lihat pula == |
||
* [[Hadiah Sastera Rancagé]] |
* [[Hadiah Sastera Rancagé]] |
||
==Kembali ke== |
== Kembali ke == |
||
* [[Sastra Jawa]] |
* [[Sastra Jawa]] |
||
[[ |
[[Kategori:Sastra Jawa]] |
||
[[ |
[[Kategori:Sastra Jawa Modern]] |
||
[[jv:Sastra Jawa Modern]] |
[[jv:Sastra Jawa Modern]] |
||
Revisi per 4 Maret 2008 09.57
Sastra Jawa Modern muncul setelah pengaruh penjajah Belanda dan semakin terasa di Pulau Jawa sejak abad kesembilan belas Masehi.
Para cendekiawan Belanda memberi saran para pujangga Jawa untuk menulis cerita atau kisah mirip orang Barat dan tidak selalu berdasarkan mitologi, cerita wayang, dan sebagainya. Maka, lalu muncullah karya sastra seperti di Dunia Barat; esai, roman, novel, dan sebagainya. Genre yang cukup populer adalah tentang perjalanan.
Gaya bahasa pada masa ini masih mirip dengan Bahasa Jawa Baru. Perbedaan utamanya ialah semakin banyak digunakannya kata-kata Melayu, dan juga kata-kata Belanda.
Pada masa ini (tahun 1839, oleh Taco Roorda) juga diciptakan huruf cetak berdasarkan aksara Jawa gaya Surakarta untuk Bahasa Jawa, yang kemudian menjadi standar di pulau Jawa.
Daftar Karya Sastra
- Lelampahaning Purwalelana, Raden Mas Purwalelana (jeneng sesinglon) 1875-1880
- Rangsang Tuban, Padmasoesastra, 1913
- Ratu, Krishna Mihardja, 1995
- Tunggak-Tunggak Jati, Esmiet
- Lelakone Si lan Man, Suparto Brata, 2004
- Pagelaran, J. F. X. Hoery
- Banjire Wis Surut, J. F. X. Hoery
 | Artikel bertopik umum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik. |
Bacaan Tambahan
- G. Quinn, The novel in Javanese: aspects of its social and literary character, 1992.
- G. Quinn, Novel berbahasa Jawa: berbagai aspek tentang ciri sastra dan sosialnya, (penerjemah dari bahasa Inggris: Raminah Baribin), 1995.