Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel Pilihan/37 2017: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''[[Referendum Negara Vietnam 1955|Referendum Negara Vietnam]]''' yang diadakan pada 23 Oktober 1955 menentukan masa depan [[bentuk pemerintahan]] dari [[Negara Vietnam]], negara yang akhirnya akan menjadi [[Republik Vietnam]] (secara luas dikenal sebagai [[Vietnam Selatan]]). Referendum ini diperebutkan oleh Perdana Menteri [[Ngo Dinh Diem|Ngô Đình Diệm]] ''(gambar)'', yang mengajukan bentuk [[republik]], dan bekas kaisar [[Bảo Đại]]. Di ibu kota, [[Saigon]], Diệm mendapatkan lebih dari 600,000 suara, meskipun hanya ada 450,000 orang yang menjadi daftar pemilih. Dia mengumpulkan perhitungan melampaui 90% dari pemilih yang terdaftar, bahkan di kawasan pedalaman yang kelompok oposisi mencegah pemungutan suara. Referendum ini merupakan fase terakhir dalam perebutan kekuasaan antara Bảo Đại dan perdana menterinya. Pada masa menjelang pemungutan suara, kampanye untuk Bảo Đại dilarang, sementara kampanye Diệm berfokus pada serangan personal terhadap Bảo Đại. Ini termasuk kartun pornografi dari kepala negara itu dan rumor yang menyebutkan bahwa kekuasaan dia tidak sah dan penghubungan dia terhadap beberapa gundik. Media yang dikuasai pemerintah melancarkan serangan polemik kepada Bảo Đại, dan polisi dari pintu ke pintu mengingatkan masyarakat akan konsekuensi jika tidak mau memilih. Setelah saudaranya [[Ngo Dinh Nhu|Ngô Đình Nhu]] dengan sukses mencurangi pemungutan suara, Diệm mengumumkan dia sebagai presiden dari negara yang baru dibuat [[Republik Vietnam]]. '''([[Referendum Negara Vietnam 1955|Selengkapnya...]])'''
'''[[Referendum Negara Vietnam 1955|Referendum Negara Vietnam]]''' yang diadakan pada 23 Oktober 1955 menentukan masa depan [[bentuk pemerintahan]] dari [[Negara Vietnam]], negara yang akhirnya akan menjadi [[Republik Vietnam]] (secara luas dikenal sebagai [[Vietnam Selatan]]). Referendum ini diperebutkan oleh Perdana Menteri [[Ngo Dinh Diem|Ngô Đình Diệm]] ''(gambar)'', yang mengajukan bentuk [[republik]], dan bekas kaisar [[Bảo Đại]]. Di ibu kota, [[Saigon]], Diệm mendapatkan lebih dari 600,000 suara, meskipun hanya ada 450,000 orang yang menjadi daftar pemilih. Dia mengumpulkan perhitungan melampaui 90% dari pemilih yang terdaftar, bahkan di kawasan pedalaman yang kelompok oposisi mencegah pemungutan suara. Referendum ini merupakan fase terakhir dalam perebutan kekuasaan antara Bảo Đại dan perdana menterinya. Pada masa menjelang pemungutan suara, kampanye untuk Bảo Đại dilarang, sementara kampanye Diệm berfokus pada serangan personal terhadap Bảo Đại. Ini termasuk kartun pornografi dari kepala negara itu dan rumor yang menyebutkan bahwa kekuasaan dia tidak sah dan penghubungan dia terhadap beberapa gundik. Media yang dikuasai pemerintah melancarkan serangan polemik kepada Bảo Đại, dan polisi dari pintu ke pintu mengingatkan masyarakat akan konsekuensi jika tidak mau memilih. Setelah saudaranya [[Ngo Dinh Nhu|Ngô Đình Nhu]] dengan sukses mencurangi pemungutan suara, Diệm mengumumkan dia sebagai presiden dari negara yang baru dibuat [[Republik Vietnam]]. '''([[Referendum Negara Vietnam 1955|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter||Insiden Muhammad al-Durrah|}}
{{TFAfooter||Insiden Muhammad al-Durrah|Abdul Karim (Sang Munsyi)}}

Revisi per 7 Juli 2017 03.11

Ngô Đình Diệm

Referendum Negara Vietnam yang diadakan pada 23 Oktober 1955 menentukan masa depan bentuk pemerintahan dari Negara Vietnam, negara yang akhirnya akan menjadi Republik Vietnam (secara luas dikenal sebagai Vietnam Selatan). Referendum ini diperebutkan oleh Perdana Menteri Ngô Đình Diệm (gambar), yang mengajukan bentuk republik, dan bekas kaisar Bảo Đại. Di ibu kota, Saigon, Diệm mendapatkan lebih dari 600,000 suara, meskipun hanya ada 450,000 orang yang menjadi daftar pemilih. Dia mengumpulkan perhitungan melampaui 90% dari pemilih yang terdaftar, bahkan di kawasan pedalaman yang kelompok oposisi mencegah pemungutan suara. Referendum ini merupakan fase terakhir dalam perebutan kekuasaan antara Bảo Đại dan perdana menterinya. Pada masa menjelang pemungutan suara, kampanye untuk Bảo Đại dilarang, sementara kampanye Diệm berfokus pada serangan personal terhadap Bảo Đại. Ini termasuk kartun pornografi dari kepala negara itu dan rumor yang menyebutkan bahwa kekuasaan dia tidak sah dan penghubungan dia terhadap beberapa gundik. Media yang dikuasai pemerintah melancarkan serangan polemik kepada Bảo Đại, dan polisi dari pintu ke pintu mengingatkan masyarakat akan konsekuensi jika tidak mau memilih. Setelah saudaranya Ngô Đình Nhu dengan sukses mencurangi pemungutan suara, Diệm mengumumkan dia sebagai presiden dari negara yang baru dibuat Republik Vietnam. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: ? – Insiden Muhammad al-DurrahAbdul Karim (Sang Munsyi)