Lompat ke isi

Bank Danamon Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34: Baris 34:
== Galeri logo ==
== Galeri logo ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:DANAMON LAMA.gif|Logo Bank Danamon pada tahun [[1980-an]] sampai tahun [[2002]]
Berkas:DANAMON LAMA.gif|Logo Bank Danamon pada tahun [[1976]] sampai tahun [[2002]]
Berkas:Danamonlogo.gif|Logo Bank Danamon pada tahun [[2002]] sampai tahun [[2007]]
Berkas:Danamonlogo.gif|Logo Bank Danamon pada tahun [[2002]] sampai tahun [[2007]]
Berkas:Danamon.svg|Logo Bank Danamon sejak tahun [[2007]]
Berkas:Danamon.svg|Logo Bank Danamon sejak tahun [[2007]]

Revisi per 29 Oktober 2017 14.06

PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Publik (IDX: BDMN)
IndustriKeuangan dan komponennya
DidirikanJakarta, Indonesia (16 Juli 1956)
Kantor
pusat
Kantor Pusat di Jakarta, Indonesia
Tokoh
kunci
Sng Seow Wah
Presiden Direktur
ProdukKeuangan
Karyawan
63.806 (Maret 2015/ Termasuk Anak Perusahaan)
Situs webwww.danamon.co.id

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (IDX: BDMN) atau lebih dikenal dengan nama Bank Danamon atau Danamon saja, adalah sebuah bank di Indonesia. [1].

Sejarah

Bank Danamon didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia[2]. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia[2]. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing pada tahun 1976[2] dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989[2].

Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih Pemerintah (BTO - Bank Take Over)[2]. Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 miliar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN[2].

Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia.

Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar dan logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebaga salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia[2] --- di bawah kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam disain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan Asia.

Sejak tahun 2008, Bank Danamon yang kemudian dikenal dengan nama Danamon mulai menggerakan masyarakat Indonesia lewat kampanye "Untuk Anda, Bisa". Bahkan sejak 2010, Danamon meluncurkan program Semangat Bisa. Musim 1 dari Semangat Bisa ditayangkan oleh Trans7 serta dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan Musim 2 ditayangkan oleh Global TV dan SINDOtv serta dipandu oleh Soraya Hylmi.

Anak perusahaan

Lihat juga

Referensi

Pranala luar