Lompat ke isi

Lengkuas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh Wanyekap dan HsfBot) dan mengembalikan revisi 11568002 oleh Beeyan
Baris 24: Baris 24:
* ''Maranta galanga'' L.
* ''Maranta galanga'' L.
}}
}}
[[Berkas:Gardenology.org-IMG 7562 qsbg11mar.jpg|jmpl|Tumbuhan lengkuas]]
[[Berkas:Gardenology.org-IMG 7562 qsbg11mar.jpg|thumb|Tumbuhan lengkuas]]
'''Lengkuas''', '''laos''' atau '''kelawas''' ([[bahasa Karo|Karo]]) (''Alpinia galanga'') merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah ''[[Alpinia purpurata]]'' K Schum.
'''Lengkuas''', '''laos''' atau '''kelawas''' ([[bahasa Karo|Karo]]) (''Alpinia galanga'') merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah ''[[Alpinia purpurata]]'' K Schum.


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Lengkuas adalah [[terna]] tegak yang tingginya 2 [[meter|m]] atau lebih. [[Batang]]nya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=57}} Batangnya ini bertipe batang semu. [[Daun]]nya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 [[sentimeter|cm]] × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. [[Perbungaan]]nya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. [[Buah]]nya termasuk [[buah buni]], bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua.{{sfn|Dalimartha|2009|pp=89-94}} [[Umbi]]nya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=57}} Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 [[bulan]].{{sfn|Dalimartha|2009|pp=89-94}} Rimpang mengandung flavonoida, tanin, saporin, minyak atsiri sedangkan batangnya mengandung juga flavonoida, tanin dan saporin. Kandungan zat tersebut bermanfaat untuk penyembuhan Bronkhitis, Obat Kuat (afrodisiak), Perut Kembung, Sebah, Diare, Demam disertai pembesaran limpa, Perawatan sehabis bersalin, Obat Gosok (untuk panu, kurap, eksim), Obat tetes pada radang telinga, obat oles untuk sakit gigi, bercak pada kulit dan menghilangkan tahi lalat.
Lengkuas adalah [[terna]] tegak yang tingginya 2 [[meter|m]] atau lebih. [[Batang]]nya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=57}} Batangnya ini bertipe batang semu. [[Daun]]nya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 [[sentimeter|cm]] × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. [[Perbungaan]]nya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. [[Buah]]nya termasuk [[buah buni]], bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua.{{sfn|Dalimartha|2009|pp=89-94}} [[Umbi]]nya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=57}} Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 [[bulan]].{{sfn|Dalimartha|2009|pp=89-94}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}3. Kumpulan 1001 Ramuan Obat Tradisional Indonesia, Prof. DR. (HC) H. Wahid Isnandar, hlm. 270.

;Bibliografi
;Bibliografi
{{refbegin|2}}
{{refbegin|2}}

Revisi per 26 Januari 2018 14.06

Lengkuas
Lengkuas (Alpinia galanga)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
A. galanga
Nama binomial
Alpinia galanga
Sinonim

Sumber:[1][2]

  • A. galanga (L.) Swartz
  • A. pyramidata Bl.
  • Amomum medium Lour.
  • Languas galanga (L.) Merr.
  • L. galanga (L.) Stuntz.
  • Maranta galanga L.
Tumbuhan lengkuas

Lengkuas, laos atau kelawas (Karo) (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.

Deskripsi

Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.[2] Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua.[1] Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.[2] Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Dalimartha 2009, hlm. 89-94.
  2. ^ a b c Sastrapradja et al. 1981, hlm. 57.
Bibliografi
  • Dalimartha, Setiawan (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 6. Depok: Puspa Swara. ISBN 978-979-1480-19-2. 
  • Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian. 7. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka.