Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 83: | Baris 83: | ||
Pada tahun [[1974]] mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selanjutnya pada tahun [[1983]] berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983, klasifikasi Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III mejadi kelas II. Pada Tahun [[1994]] dilaksanakan Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara dari [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Departemen Perhubungan]] kepada [[PT. Angkasa Pura II]] sesuai PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara RI ke dalam Modal sahan PT. Angkasa Pura II.<ref name="Bandung"/> |
Pada tahun [[1974]] mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selanjutnya pada tahun [[1983]] berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983, klasifikasi Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III mejadi kelas II. Pada Tahun [[1994]] dilaksanakan Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara dari [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Departemen Perhubungan]] kepada [[PT. Angkasa Pura II]] sesuai PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara RI ke dalam Modal sahan PT. Angkasa Pura II.<ref name="Bandung"/> |
||
== Maskapai Penerbangan == |
|||
{{Airport destination list |
|||
|[[AirAsia]] |[[Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur|Kuala Lumpur—Internasional]] |
|||
|[[Citilink]] |[[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Balikpapan]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]], [[Bandar Udara Internasional Supadio|Pontianak]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]] |
|||
|[[Garuda Indonesia]] |[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]] |
|||
|[[Indonesia AirAsia]] |[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur|Kuala Lumpur—Internasional]], [[Bandar Udara Changi Singapura|Singapura]] |
|||
|[[Lion Air]] |[[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Balikpapan]], [[Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor|Banjarmasin]], [[Bandar Udara Hang Nadim|Batam]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional King Abdulaziz|Jeddah]]<ref group=Note>Transit di [[Bandar Udara Internasional Trivandrum|Thiruvananthapuram]]</ref>, [[Bandar Udara Internasional El Tari|Kupang]], [[Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz|Madinah]]<ref group=Note>Transit di [[Bandar Udara Internasional Trivandrum|Thiruvananthapuram]]</ref>, [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Lombok|Mataram–Lombok]], [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]], [[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]], [[Bandar Udara Internasional Supadio|Pontianak]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]], [[Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah|Tanjung Pinang]], [[Bandar Udara Internasional Adisutjipto|Yogyakarta]] |
|||
|[[Malindo Air]] |[[Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur|Kuala Lumpur—Internasional]] |
|||
|[[NAM Air]] |[[Bandar Udara Tjilik Riwut|Palangkaraya]], [[Bandar Udara Depati Amir|Pangkal Pinang]], [[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani|Semarang]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]], |
|||
|[[SilkAir]] |[[Bandar Udara Changi Singapura|Singapura]] |
|||
|[[Wings Air]] |[[Bandar Udara Internasional Radin Inten II|Bandar Lampung]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Malang]], [[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani|Semarang]], [[Bandar Udara Internasional Adisumarmo|Surakarta/Solo]], [[Bandar Udara Internasional Adisutjipto|Yogyakarta]] |
|||
|[[XpressAir]] | [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II|Bandar Lampung]], [[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Internasional Supadio|Pontianak]], [[Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah|Tanjung Pinang]]}} |
|||
== Transportasi Darat == |
== Transportasi Darat == |
Revisi per 8 April 2018 04.17
Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Udara |
Tipe unit | Pangkalan Udara Militer |
Bagian dari | Komando Operasi Angkatan Udara I |
Moto | "Prayatna Kerta Gegana" |
Situs web | www.tni-au.mil.id |
Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara Husein Sastranegara International Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik/Militer | ||||||||||
Pemilik | TNI Angkatan Udara | ||||||||||
Pengelola | PT Angkasa Pura II | ||||||||||
Melayani | Jawa Barat (diluar Jabodetabek) | ||||||||||
Lokasi | Bandung, Jawa Barat, Kabupaten Cicendo Indonesia | ||||||||||
Maskapai penghubung | |||||||||||
Ketinggian dpl | 742 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 06°54′02″S 107°34′35″E / 6.90056°S 107.57639°E | ||||||||||
Situs web | http://www.huseinsastranegara-airport.co.id/ | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2016) | |||||||||||
| |||||||||||
Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak di Jalan Pajajaran Nomor. 156, kelurahan Husen Sastranegara, kecamatan Cicendo, kota Bandung (ibu kota provinsi Jawa Barat).
Sejarah
Pada awalnya Bandar Udara Husein Sastranegara merupakan sebuah peninggalan Pemerintah Hindia Belanda dengan sebutan Lapangan Terbang Andir, yaitu suatu nama lokasi di mana lapangan terbang tersebut berada. Nama Husein Sastranegara diambil dari nama seorang pilot militer AURI yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946. Pada masa penjajahan Jepang daerah tersebut dijadikan basis Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.[1]
Pada tahun 1920 Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama Lucthvaart Aflending atau Vliegveld Andir. Setelah tahun 1942, lapangan terbang tersebut kemudian di ambil alih oleh Jepang sampai tahun 1945. Ketika Indonesia telah merdeka, keadaan lapangan udara pada saat itu sempat mengalami keadaan vakum dari tahun 1945 hingga tahun 1949. Setelah itu, lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh AURI sebagai pangkalan militer pada tahun 1969 sampai 1973. Sampai akhirnya tahun 1973 lapangan terbang tersebut boleh dipergunakan untuk penerbangan komersial.[1]
Pada tahun 1974 mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selanjutnya pada tahun 1983 berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983, klasifikasi Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III mejadi kelas II. Pada Tahun 1994 dilaksanakan Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara dari Departemen Perhubungan kepada PT. Angkasa Pura II sesuai PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara RI ke dalam Modal sahan PT. Angkasa Pura II.[1]
Transportasi Darat
Taksi
Taksi Primkopau Husein Sastranegara memberlakukan tarif tetap ke berbagai macam tujuan di kota Bandung dan daerah sekitarnya termasuk Cimahi. Berbeda dengan bandara lainnya di Indonesia, hanya Taksi Primkopau Husein Sastranegara yang diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang. Tiket taksi dapat dibeli di loket di pintu keluar bandara baik domestik atau internasional. Bagaimana pun juga, seluruh taksi diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang menuju bandara.
Angkutan kota yang dikenal juga dengan angkot , tersedia setiap saat menuju ke terminal umum. Angkot merupakan alternatif transportasi paling ekonomis. Angkutan kota (angkot) yang melintasi kawasan Husein Sastranegara ini menuju ke Terminal Cicaheum, Ciroyom, Cibeureum dan Cijerah.
Angkot dari bandara ini sangat mudah didapat karena lokasi bandara yang sangat dekat dengan pusat kota. Bahkan dengan berjalan kaki, hanya dibutuhkan waktu 10-menit untuk menuju jalan utama yang terlayani oleh angkot.
Sewa mobil
Bandara ini juga menyediakan sewa mobil dari operator lokal dan internasional meliputi: TRAC, Avis, Thrifty dan Hertz.
Dengan berjalan dengan jarak 200-meter, anda akan mendapatkan Stasiun Andir.