Lompat ke isi

Kereta api Argo Lawu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 82: Baris 82:
|8
|8
|Gambir
|Gambir
| rowspan="2" |[[KA Argo Lawu]] Reguler
| rowspan="2" |[[Kereta api Argo Lawu|KA Argo Lawu]] Reguler
|1 Lokomotif seri CC206
|1 Lokomotif seri CC206


Baris 111: Baris 111:
|8F
|8F
|Gambir
|Gambir
| rowspan="2" |[[KA Argo Lawu]] Fakultatif
| rowspan="2" |[[Kereta api Argo Lawu|KA Argo Lawu]] Fakultatif
|1 Lokomotif seri CC206
|1 Lokomotif seri CC206


Baris 138: Baris 138:
|10
|10
|Gambir
|Gambir
| rowspan="2" |[[KA Argo Dwipangga]]
| rowspan="2" |[[Kereta api Argo Dwipangga|KA Argo Dwipangga]] Reguler
|1 Lokomotif seri CC206
|1 Lokomotif seri CC206


Baris 167: Baris 167:
|10F
|10F
|Gambir
|Gambir
| rowspan="2" |[[KA Argo Dwipangga]] Fakultatif
| rowspan="2" |[[Kereta api Argo Dwipangga|KA Argo Dwipangga]] Fakultatif
|1 Lokomotif seri CC206
|1 Lokomotif seri CC206



Revisi per 6 Agustus 2018 08.40

Kereta api Argo Lawu
Berkas:Plat nama KA Argo Lawu.PNG
Berkas:Argo Lawu dengan Priority.jpg
Kereta api Argo Lawu berjalan melintasi pemandangan Daerah Operasi V Purwokerto
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta
PendahuluSolo Jaya
Mulai beroperasi21 September 1996
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian800 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh571 km
Waktu tempuh rerata8 jam 22 menit (Solo-Gambir)
8 jam 30 menit (Gambir-Solo)
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Layanan disabilitasAda
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat, dengan sandaran kaki.
Pengaturan tempat tidur-
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal7-8

Kereta api Argo Lawu (Hanacaraka: ꧋ꦱꦼꦥꦸꦂ​ꦲꦂꦒ​ꦭꦮꦸ꧉, Sepur Harga Lawu), adalah kereta api kelas eksekutif argo yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) - Solo Balapan (SLO) dan sebaliknya.

Dalam satu rangkaian, KA Argo Lawu terdiri dari 7-9 kereta penumpang eksekutif (K1), 1 kereta makan kelas 1 (M1), dan 1 kereta pembangkit listrik (P). Dengan jumlah kereta yang dibawa, dalam satu kali perjalanan Argo Lawu mengangkut sekitar 350 sampai 450 penumpang

Asal-usul nama

Kata Argo Lawu berasal dari nama dalam bahasa Jawa Argo yang berarti 'Harga', dan juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan kata Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah timur laut Kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar, Magetan, dan Ngawi) yang memiliki ketinggian 3.245 m.

Sejarah pengoperasian

KA ini diluncurkan pada tanggal 21 September 1996 dengan tagline JSO-751 (Jakarta-Solo 7 jam di peringatan 51 tahun Kemerdekaan RI). Perjalanan Solo-Jakarta (571 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun Klaten, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan Jatinegara (arah Jakarta).

Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta-Solo dilakukan pada malam hari. Artinya, perjalanan Argo Lawu berkebalikan dengan Argo Dwipangga.

Rangkaian kereta

Kereta eksekutif baru tahun 2016 yang dipakai untuk kereta api Argo Lawu.

Dengan diluncurkannya KA Argo Lawu pada 21 September 1996, maka kereta ini juga mendapat rangkaian baru dari PT Inka dengan kode BP/M1/K1-968xx (no. baru: P/M1/K1 0 96 xx). Rangkaian KA buatan 1996 ini memiliki ciri khas, yaitu menggunakan AC bentuk trapesium, dan letak kaca yang lebih rendah serta ukuran kereta yang lebih tinggi, berbeda dari rangkaian buatan tahun 1995 yang AC-nya berbentuk kotak dan buatan tahun 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung.

Ini dikarenakan kereta ini merupakan modifikasi dari kereta ekonomi buatan tahun 50-an, namun setelah diretrofit di PT INKA, diganti bogienya menjadi tipe K8, menjadi kereta yang benar-benar baru, dan dapat dianggap buatan tahun 1996.

Rangkaian ini digunakan sekitar tahun 1996 sampai 2000-an awal, sampai kereta ini mendapat surplus kereta kelas Anggrek K9. Rangkaian buatan 1996 pun dihibahkan ke Taksaka maupun Argo Dwipangga.

Sejak awal tahun 2000-an KA Argo Lawu pernah menggunakan gerbong Anggrek K9 setelah adanya surplus rangkaian pada tahun 2000-an awal, karena salah satu dari dua rangkaian Argo Muria telah memakai kereta baru dari INKA pada tahun 2002. Rangkaian ini menggunakan warna ungu, berbeda dengan saat digunakan oleh KA Argo Bromo Anggrek/Muria.

Sayangnya, KA ini sering anjlok di jalur selatan yang notabene tidak lurus, maka KA Argo Lawu kembali menggunakan KA eksekutif biasa pada akhirnya, dimana kereta api Argo Lawu mendapatkan kereta eksekutif Argo batch 2002 milik Argo Muria, sementara rangkaian Anggrek milik Argo Lawu dihibahkan pada KA Argo Muria dan menjadi Argo Sindoro. Akhirnya, sejak Oktober 2008, KA Argo Lawu menggunakan rangkaian kereta baru buatan PT INKA, untuk menggantikan rangkaian generasi pertama buatan 1996 yang dialihkan ke Taksaka ataupun Argo Dwipangga dan rangkaian Anggrek K9 yang sering anjlok saat dipakai oleh Argo Lawu, dimana rangkaian Anggrek K9 ini dipakai oleh Argo Sindoro pada akhirnya sampai tahun 2011.

Sampai saat ini, kereta ini sering bertukar rangkaian dengan Argo Dwipangga, sehingga seringkali kereta milik Argo Lawu dapat tersambung di kereta Argo Dwipangga, maupun sebaliknya. Karena kereta pembangkit asli milik kereta ini juga sering dipakai kereta lain, maka kereta ini dan Argo Dwipangga juga terkadang menggunakan kereta pembangkit yang khas (P 0 78 03 SLO), karena mirip dengan kereta bagasi (B). Rangkaian ini kemudian dijadikan sebagai rangkaian fakultatif sejak sejumlah kereta eksekutif milik dipo Solo Balapan dihibahkan.

Pasca lebaran tahun 2016, kini rangkaian kereta api Argo Lawu reguler resmi menggunakan rangkaian kereta eksekutif terbaru produksi 2016 oleh PT Inka, Madiun, bersamaan dengan kereta api Argo Dwipangga. Adapun susunan rangkaiannya adalah sebuah lokomotif, delapan kereta eksekutif (K1 0 16 xx), satu kereta makan (M1 0 16 xx), kereta pembangkit (P), dan kereta bagasi (B). Terkadang kereta api ini menggunakan kereta pembangkit tipe lamanya dan bisa bertukar kereta dengan kereta api Argo Dwipangga yang memiliki jenis kereta yang sama.

Nomor Gapeka Tujuan Status Stamformasi
8 Gambir KA Argo Lawu Reguler 1 Lokomotif seri CC206

1 Kereta Eksekutif Priority (K1 JAKK)° Jumat

5 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Makan (M1 2016 SLO)

4 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Pembangkit (P SLO)

7 Solo Balapan 1 Lokomotif seri CC206

1 Kereta Eksekutif Priority (K1 JAKK)° Minggu

5 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Makan (M1 2016 SLO)

4 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Pembangkit (P SLO)

8F Gambir KA Argo Lawu Fakultatif 1 Lokomotif seri CC206

1 Kereta Eksekutif Priority (K1 JAKK)° Jumat

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Makan (M1 JAKK)

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Pembangkit (P JAKK)

7F Solo Balapan 1 Lokomotif seri CC206

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Makan (M1 JAKK)

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Pembangkit (P JAKK)

10 Gambir KA Argo Dwipangga Reguler 1 Lokomotif seri CC206

1 Kereta Eksekutif Priority (K1 JAKK)° Jumat

4 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Makan (M1 2016 SLO)

5 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Pembangkit (P SLO)

9 Solo Balapan 1 Lokomotif seri CC206

1 Kereta Eksekutif Priority (K1 JAKK)° Minggu

4 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Makan (M1 2016 SLO)

5 Kereta Eksekutif (K1 2016 SLO)

1 Kereta Pembangkit (P SLO)

10F Gambir KA Argo Dwipangga Fakultatif 1 Lokomotif seri CC206

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Makan (M1 JAKK)

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Pembangkit (P JAKK)

9 Solo Balapan 1 Lokomotif seri CC206

1 Kereta Eksekutif Priority (K1 JAKK)° Minggu

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Makan (M1 JAKK)

4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)

1 Kereta Pembangkit (P JAKK)

Lokomotif penarik

Sebagai kereta eksekutif Argo, kereta api ini selalu ditarik lokomotif CC203 secara reguler sejak awal beroperasinya sampai dengan tahun 2006 dimana CC 204 batch pertama didatangkan untuk Dipo Lokomotif Yogyakarta (YK). Sejak saat itu, terkadang CC204 juga menarik kereta ini meskipun tidak sering karena saat itu, hanya tiga lokomotif CC204 yang ada (CC204 05, 06, dan 07). Sejak CC204 generasi kedua mulai banyak, secara bergantian antara CC203 dan CC204 pun bergantian menarik kereta ini. Pada tahun 2013, sejak kedatangan lokomotif CC206, CC206 pun dijadikan lokomotif penarik utama, hingga saat ini.

Pada budaya populer

Kereta api Argo Lawu bersama kereta api kelas Argo lainnya diangkat menjadi lagu campur sari karya Cak Diqin, "Sepur Argo Lawu".[1] Pada lagu tersebut disebutkan nama Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan Sri Tanjung.

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Argo Lawu per 1 April 2017 (berdasarkan Gapeka 2017).

Reguler

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
KA 7 Argo Lawu (Solo Balapan-Yogyakarta-Gambir)
Solobalapan - 08.15
Klaten 08.25 08.27
Yogyakarta 08.52 08.57
Kutoarjo 09.49 09.53
Purwokerto 11.23 11.35
Cirebon 13.29 13.37
Jatinegara 16.11 16.13
Gambir 16.27 -
KA 8 Argo Lawu (Gambir-Yogyakarta-Solo Balapan)
Gambir - 20.15
Cirebon 23.03 23.12
Purwokerto 01.09 01.23
Kutoarjo 02.52 02.56
Yogyakarta 03.48 03.53
Klaten 04.17 04.19
Solo Balapan 04.45 -

Fakultatif

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
KA 8F Argo Lawu Fakultatif Malam
(Gambir-Solo Balapan)
Gambir - 21.15
Cirebon Kejaksaan 00.05 00.26
Purwokerto 02.22 02.35
Yogyakarta Tugu 04.58 05.03
Klaten 05.28 05.30
Solo Balapan 05.55 -
KA 7F Argo Lawu Fakultatif Pagi
(Solo Balapan-Gambir)
Solo Balapan - 09.00
Klaten 09.25 09.28
Yogyakarta Tugu 09.53 10.00
Purwokerto 12.34 12.46
Cirebon Kejaksaan 14.43 14.50
Jatinegara 17.32 17.34
Gambir 17.50 -

Tarif

Tarif kereta api ini adalah Rp 215.000,00 - Rp 445.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada di dalam rute berikut.

Galeri

Foto KA Argo Lawu saat melewati Jembatan Sakalimolas/Sakalibel, Bumiayu, Brebes.
Foto-foto lain

Referensi

Pranala luar