Terasi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 5: | Baris 5: | ||
| alternate_name = |
| alternate_name = |
||
| country = |
| country = |
||
| region = [[ |
| region = [[Nusantara]] |
||
| creator = |
| creator = |
||
| course = |
| course = |
Revisi per 12 Agustus 2018 11.26
Terasi | |
---|---|
Daerah | Nusantara |
Bahan utama | Udang rebon Ikan |
115 CCal kkal | |
Sunting kotak info • L • B | |
Terasi atau belacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi merupakan bumbu penting di kawasan asia tenggara dan china selatan. Terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tetapi juga ditemukan dalam berbagai resep tradisional Indonesia.[1]
Di Indonesia, kadang-kadang belacan dibakar untuk lebih enak tetapi cenderung menimbulkan bau yang tajam.[2][3]
Di daerah Bangka, ada beberapa daerah yang khusus menjadi penghasil belacan yang terkenal seperti Toboali, Bangka Selatan. Pembuatannya dengan cara udang rebon diambil nelayan dari laut, kemudian langsung direbus di pinggir pantai, setelah matang, ditumbuk dan dicampur garam menggunakan lesung kayu, dijemur kembali agar kadar airnya rendah, kemudian ditumbuk kembali sampai bisa dibentuk, yang jadi ciri khas bentuk terasi.
Di Malaysia, bumbu masak ini disebut belacan, dan di Thailand disebut kapi. Di Indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota Cirebon yang ditilik dari penamaannya dalam bahasa Sunda yang berupa lakuran dari kata ci (air) dan udang rebon.
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Artikel mengenai terasi di CBN