Lompat ke isi

Marty Natalegawa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10: Baris 10:
|succeeding =
|succeeding =
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|vicepresident = [[Jusuf Kalla]]
|vicepresident = [[Muhammad Jusuf Kalla]]
|1blankname = Wakil Menteri
|1blankname = Wakil Menteri
|1namedata = [[Triyono Wibowo]] (2008–11)<br>[[Wardana]] (2011–14)<br>[[Dino Patti Djalal]] (2014)
|1namedata = [[Triyono Wibowo]] (2008–11)<br>[[Wardana]] (2011–14)<br>[[Dino Patti Djalal]] (2014)

Revisi per 24 Agustus 2018 11.35

Marty Natalegawa
Menteri Luar Negeri Indonesia 16
Masa jabatan
22 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Wakil PresidenMuhammad Jusuf Kalla
Wakil MenteriTriyono Wibowo (2008–11)
Wardana (2011–14)
Dino Patti Djalal (2014)
Informasi pribadi
Lahir22 Maret 1963 (umur 61)
Indonesia Bandung, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriSranya Bamrungphong
AnakRaden Siti Annisa Nadia Natalegawa
Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa
Raden Mohammad Andreyka Arif Natalegawa
AlmamaterUniversitas Nasional Australia
Corpus Christi College
London School of Economics
Ellesmere College
Concord College
ProfesiDiplomat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (Sunda: ᮛ᮪ᮓ᮪. ᮙᮧᮠᮙ᮪ᮙᮓ᮪ ᮙᮁᮒ᮪ᮚ᮪ ᮙᮥᮜᮤᮃᮔ ᮔᮒᮜᮨᮌᮝ; lahir 22 Maret 1963)[1] adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.

Pendidikan

Marty telah mengenal dunia internasional sejak umur 9 tahun.[2] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[3] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974).[butuh rujukan] Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[2][3]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP hingga master di Inggris.[2] Ia menyelesaikan kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bidang hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984.[butuh rujukan] Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[2]

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris.[butuh rujukan] Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[2] Pada Juli 2013, Marty bersama Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, dianugerahi gelar doktor honoris causa dalam bidang hubungan internasional oleh Universitas Macquarie, Sydney, Australia.[4]

Karier

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990.[butuh rujukan] Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[6] Pada periode selanjutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[6]

Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB (5 September 200722 Oktober 2009).[butuh rujukan] Pada November, Marty sukses berkiprah di dunia internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[2]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[6] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[6]

Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN.[butuh rujukan] Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerja sama ASEAN (2003-2005).[1]

Pada April 2015, ia dipilih menjadi anggota panel tingkat tinggi PBB dalam 'Respons Global Terhadap Krisis Kesehatan'. Tim panel itu terdiri dari 6 orang dan diketuai oleh Presiden Republik Tanzania Jakaya Mrisho Kikwete[7].

Kehidupan pribadi

Marty dilahirkan di Bandung, Jawa barat, ia adalah anak termuda dari pasangan Sonson Natalegawa dan Siti Komariyah Natalegawa[8]. Meskipun ia dilahirkan di Bandung, tetapi ia tidak menghabiskan masa kecil di Bandung, Ayahnya saat itu bekerja sebagai karyawan Bank Indonesia, mendapat tugas ke Tokyo, Jepang. Iapun ikut kesana hingga tiga tahun dan setelah bertugas di Jepang, ia menetap di Jakarta[9].

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[3]

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Hassan Wirajuda
Menteri Luar Negeri Indonesia
2009–2014
Diteruskan oleh:
Retno Marsudi
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Rezlan Ishar Jenie
Duta Besar RI untuk PBB
2007–2009
Diteruskan oleh:
Hasan Kleib
Didahului oleh:
Juwono Sudarsono
Duta Besar RI untuk Inggris
2005–2007
Diteruskan oleh:
Yuri Octavian Thamrin